Suara.com - Hari Hutan Internasional yang jatuh pada tanggal 21 Maret menjadi momen tepat untuk mengampanyekan kepedulian terhadap hutan dan linkungan, demi mencegah krisis iklim.
Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) mengatakan dari hutan, segala kebutuhan manusia bisa didapatkan. Daun dan tanaman herbal sebagai obat penyakit serta kayu untuk membangun rumah berasal dari hutan.
Untuk itu, tema Hari Hutan Internasional tahun ini pun mengangkat isu perlindungan hutan dari keserakahan manusia. Dengan tema "Hutan dan Produksi - Konsumsi Berkelanjutan" diharapkan bisa membuat pengelolaan sumber daya hutan menjadi lebih baik dan bisa membantu memerangi perubahan iklim.
"Sangat penting untuk memproduksi dan mengkonsumsi kayu dengan cara yang lebih ramah lingkungan bagi bumi dan penghuninya. Mari kita lindungi sumber daya yang mudah diperbarui ini dengan pengelolaan hutan yang berkelanjutan," ujar Rajendra Aryal, Kepala Perwakilan FAO di Indonesia, dalam siaran pers yang diterima Suara.com.
Pengelolaan hutan yang lestari juga berkontribusi pada kemakmuran dan kesejahteraan untuk generasi sekarang dan masa depan. Hutan memainkan peran penting dalam pengentasan kemiskinan dan dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Namun terlepas dari semua manfaat ekologi, ekonomi, sosial dan kesehatan yang tak ternilai ini, deforestasi global terus berlanjut pada tingkat yang mengkhawatirkan. Dunia kehilangan 10 juta hektar hutan per tahun – lebih dari setengah luas Sulawesi – dan degradasi lahan mempengaruhi hampir dua miliar hektar, wilayah yang lebih luas dari Amerika Selatan.
Hilangnya hutan dan degradasi dari fungsi hutan menimbulkan berbagai macam masalah seperti pemanasan global, dan diperkirakan bahwa lebih dari delapan persen tanaman hutan dan lima persen hewan hutan dan burung berada pada “risiko yang sangat besar” untuk punah.
“Pemerintah Indonesia telah menunjukkan upaya luar biasa untuk mengurangi deforestasi. Upaya ini perlu kita apresiasi dengan mendukung pemerintah Indonesia menegakkan hukum untuk melindungi hutan dan komunitas hutan sebagai aspek fundamental dalam mengelola hutan lestari”, tambah Rajendra.
Dalam laporan terakhir, deforestasi di Indonesia adalah yang terendah dalam 6 tahun. Pada 2019, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah merehabilitasi sekitar 400 ribu hektar hutan dan selama pandemi, KLHK berencana menambah jumlah bibit yang akan ditanam tahun ini.
Kepresidenan G-20 Indonesia juga mendorong program Indonesia untuk mencapai pembangunan ekonomi berkelanjutan, dan tahun 2045 menargetkan untuk memasukkan pengelolaan hutan lestari. FAO mendukung Indonesia untuk memastikan bahwa kayu Indonesia diproduksi secara berkelanjutan di bawah perlindungan hukum.
Hutan adalah rumah bagi sekitar 80% keanekaragaman hayati terestrial dunia, dengan lebih dari 60 ribu spesies pohon. Sekitar 1,6 miliar orang bergantung langsung pada hutan untuk makanan, tempat tinggal, energi, obat-obatan, dan pendapatan.
Berita Terkait
-
Konflik dengan Masyarakat Adat, Jatam Sebut PT Position Menambang di Kawasan Hutan!
-
BMKG Ingatkan Ancaman Krisis Pangan Akibat Iklim Ekstrem, Petani Diminta Tinggalkan Titi Mongso
-
Satria Hutan Indonesia 2025 Jalani Pendakian 13 Hari di Gunung Patah
-
Indonesia Siap Berkontribusi Nyata Lawan Perubahan Iklim, Begini Caranya!
-
Upaya Pemadaman Karhutla di Ogan Ilir
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kenapa Belakangan Cuaca Terasa Sangat Panas? Kenali Apa Itu Kulminasi Matahari
-
6 Rekomendasi Skincare Whitening Terbaik untuk Mencerahkan Wajah
-
Terpopuler: Berapa SPP di Sekolahnya Gibran? Sehari 10 Ribu Masih Bisa Nabung
-
Gaya Hidup Sehat dan Ramah Bumi, Tren Baru yang Kian Dekat dengan Anak Muda
-
Rahasia Kreasi Kopi Kekinian: Coconut Milk, Bahan Lokal yang Mengguncang Industri Minuman!
-
Tren Fesyen Wanita Karier 2025: Ini 5 Item Wajib Ada di Lemari
-
Eye Cream atau Moisturizer Dulu? Ini Urutannya untuk Skincare Malam
-
Berapa Biaya Sekolah di Orchid Park Secondary School seperti Gibran? Segini Kisarannya
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda