Suara.com - Upaya kita melawan Covid-19 mulai tampak membuahkan hasil. Saat ini, ranjang rumah sakit tidak lagi dipenuhi pasien Covid-19, status pembatasan kegiatan masyarakat di berbagai daerah sudah mulai melonggar, anak-anak kembali ke sekolah untuk melakukan pembelajaran tatap muka, serta kembali dibukanya pusat belanja, tempat wisata, dan tempat beribadah.
Meski begitu, pandemi tidak bisa dikatakan sudah selesai. Kita harus melakukan berbagai kebiasaan baru sebagai bagian dari kehidupan new normal. Kita harus menjalankan iklim kehidupan baru yang berdampingan dengan Covid-19 tanpa rasa takut.
Pandemi Covid-19 telah menyadarkan kita bahwa ketidakpastian dalam hidup adalah sesuatu yang tidak dapat kita cegah. Kita juga semakin mengerti akan pentingnya menjaga kesehatan diri dan keluarga, serta mengantisipasi berbagai risiko yang bisa terjadi di masa depan, terutama risiko kesehatan dan finansial.
Lantas, apa saja hal yang harus dipersiapkan untuk hidup berdampingan dengan Covid-19? Simak 3 aspek kehidupan yang perlu dibenahi sebagai strategi untuk berdamai dengan Covid-19, mengutip siaran pers dari AstraLife.
1. Berbenah kehidupan, dari spontan menjadi terencana
Perencanaan merupakan salah satu mekanisme kita dalam beradaptasi agar siap menghadapi masa depan. Pandemi Covid-19 telah membuat banyak orang yang tadinya tidak mau terlalu pusing dengan perencanaan hidup, mengambil waktu sejenak untuk memikirkan kembali rencana kehidupannya, termasuk rencana keuangannya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per November 2021, terdapat 21,32 juta orang (10,32 persen penduduk usia kerja) yang terdampak Covid-19 meliputi pengurangan jam kerja, pemberhentian kerja sementara waktu, hingga pengangguran. Hal ini tentu berpengaruh pada pengurangan pendapatan atau bahkan sama sekali tidak memiliki pendapatan untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Berdasarkan pengalaman tersebut, kita belajar bahwa memiliki kesiapan keuangan penting untuk berjaga-jaga. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk memiliki kesiapan finansial adalah dengan strategi finansial yang terencana, misalnya berhemat, memprioritaskan pembayaran hutang, menabung, serta berinvestasi.
Selain itu, jika ingin berjaga-jaga dari kerugian finansial yang besar, misalnya sakit atau bahkan meninggal dunia, maka bisa memanfaatkan produk asuransi jiwa.
2. Berbenah kehidupan, dari analog menjadi digital
Pandemi Covid-19 telah mendorong bisnis digital berkembang kian cepat. Keberadaannya seolah menjadi titik penting pertemuan antara pembeli dan penjual di tengah keterbatasan mobilitas akibat kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat.
Baca Juga: Tak Lagi Wajibkan Isolasi dan Mulai Hidup Berdampingan dengan COVID-19, PM Inggris: Momen Kebanggaan
Dewasa ini, di tengah kemajuan digitalisasi, bukanlah sebuah hal yang mengherankan ketika mendengar cerita seorang ibu rumah tangga membeli kebutuhan sayur mayur secara online, atau sekadar berkonsultasi dengan dokter via telemedicine untuk meminta resep obat saat si buah hati sedang sakit.
Berkat kemajuan teknologi, berbagai keperluan kini bisa didapatkan secara mudah kapan dan dimana saja. Namun, selain dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif, kemajuan digital juga bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan produktif, misalnya mengikuti berbagai kelas webinar dan kelas online secara gratis untuk pengembangan diri, membuka tabungan secara online tanpa harus datang ke bank, serta mencari produk asuransi yang sesuai hanya dengan berseluncur di internet.
3. Berbenah kehidupan, hidup seimbang dan lebih mencintai hidup
Pandemi Covid-19 mengajarkan kita untuk lebih memperhatikan kesehatan, dengan cara hidup seimbang, misalnya rajin berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi, serta memiliki pola pikir yang positif sambil terus menggiatkan berbagai kebiasaan yang baik.
Berbagai cerita kehilangan dari rekan dan sanak keluarga, telah mengajarkan kita untuk lebih peduli terhadap rekan dan
keluarga. Momen #dirumahaja yang dikampanyekan oleh pemerintah sejak tahun lalu juga menjadi kesempatan untuk kita mempererat ikatan anggota keluarga sambil terus mencintai hidup.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Retinol yang Bagus untuk Pemula Merek Apa? Ini 5 Rekomendasinya
-
6 Sunscreen SPF 30 yang Ideal untuk Usia 40 Tahun, Atasi Flek Hitam dan Garis Halus
-
5 Skincare Apotek untuk Mencerahkan Kulit, Glowing Tanpa Harus ke Klinik
-
3 Pilihan Moisturizer untuk Kulit Berminyak dan Berjerawat, Kandungan Lengkap Harga Murah
-
5 Shio yang Kurang Beruntung Selama November 2025, Begini Cara Menghadapinya
-
Rejuran S Bantu Wulan Guritno Atasi Bopeng, Terungkap dalam Insecurity Uncovered Zap Premiere
-
TikTok Shop by Tokopedia Dukung Brand Lokal Bersinar di Jakarta Fashion Week 2026
-
8 Fakta Perjalanan Cinta Deddy Corbuzier & Sabrina Chairunnisa: Nikah di Tanggal Cantik, Kini Cerai
-
5 Rekomendasi Tone Up Cream yang Harganya Affordable untuk Mencerahkan Kulit Wajah
-
5 Parfum dengan Wangi Horor, Cocok Dipakai saat Halloween