Suara.com - Menteri Koperasi dan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) Teten Masduki meminta panggilan pemulung dihilangkan dan diganti sebagai pelestari.
Ini karena para pekerja informal tersebut perannya sangat penting untuk menjaga alam dan melestarikan lingkungan, serta membuat jumlah sampah yang berakhir di TPA (tempat pembuangan akhir) berkurang dan beban lingkungan berkurang.
"Kami ingin para pelestari, jangan lagi pakai kata pemulung. Ini karena masalah sampah adalah masalah lingkungan, jadi kita harus berterimakasih kepada para pelestari yang sudah memungut, memilih, dan mendaur ulang," ujar Menteri Teten Masduki dalam acara peluncuran aplikasi Octopus untuk Jakarta, di M Bloc, Jakarta, Rabu (29/6/2022).
Seperti diketahui, kegiatan pelestari setiap harinya menyisir dari satu rumah ke rumah lain, atau dari satu tempat ke tempat lain, termasuk ke TPA Bantar Gebang untuk mencari sampah yang bernilai ekonomi untuk didaur ulang.
Sampah yang dikumpulkan para pelestari ini, kemudian dikumpulkan ke penadah dan diganti dalam bentuk uang. Penadah ini kemudian menyerahkan sampah ke industri daur ulang, dan sampah diolah jadi benda lain yang lebih berguna.
Bahkan menurut Menteri Teten, ke depan pelestari bukan sebagai pekerjaan informal tapi punya peran vital dalam industri ekonomi sirkular, maka mereka bisa tergabung dalam koperasi yang dikelola pemerintah.
Ekonomi sirkular atau ekonomi melingkar adalah alternatif untuk ekonomi linier tradisional, dimana pelaku ekonomi menjaga agar sumber daya bisa dipakai selama mungkin.
Sehingga bahan di masyarakat butuh waktu lama untuk berakhir di tempat sampah atau jadi limbah tidak terpakai.
"Para pelestari ini jangan jadi pekerja informal. Tapi sudah benar jadi profesi, agar bisa diberdayakan dalam koperasi," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Pengen Berkiprah di Pekerjaan Hijau? Ini Tiga Sektor Pekerjaan Hijau Paling Menjanjikan
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
5 Fakta Bobibos: BBM Murah RON 98 Buatan Anak Bangsa, Diklaim Ramah Lingkungan
-
Selamatkan Bumi dari Sekolah: 5 Alasan Pendidikan Lingkungan Harus Dimulai dari Kebiasaan Jajan
-
Klaim Ramah Lingkungan Tisu Bambu Dipertanyakan, Produksi Masih Bergantung Batu Bara
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
5 Sepatu dengan Desain Klasik dan Timeless, Nyaman Maksimal untuk Jalan Kaki
-
5 Bentuk Kacamata yang Cocok untuk Wajah Bulat, Bikin Lebih Tirus dan Tegas
-
Cuma Rp25 Ribuan, 7 Pilihan Lipstik Purbasari untuk Usia 40 Tahun dengan Kulit Sawo Matang
-
Pure Paw Paw untuk Apa Saja? Lebih dari Sekadar Pelembap Bibir, Ini 7 Manfaat Ajaibnya
-
6 Produk Anti Aging Sariayu agar Kulit Kencang dan Cerah, Cocok untuk 40 Tahun ke Atas
-
Urutan 12 Zodiak Paling Rawan Selingkuh, Siapa yang Hobi Permainkan Hati?
-
Apakah Tinted Sunscreen Bisa Memudarkan Flek Hitam? Cek 5 Pilihan yang Murah dan Bagus
-
Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota Termuda dan Muslim Pertama dalam Sejarah New York
-
5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
-
Profil dan Pendidikan Gusti Purbaya, Kukuhkan Diri sebagai Raja Baru Keraton Solo di Usia 22 Tahun