Suara.com - Selama dua tahun pandemi Covid-19 berlangsung, proses belajar mengajar sempat dialihkan menjadi online. Situasi ini menjadi tantangan, terutama bagi para guru untuk bisa membuat proses belajar mengajar tetap menarik bagi para murid.
Dalam Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD), di Kota Padang, Sumatera Barat, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Habibul Fuadi, ia menyebut jika budaya cakap digital tentu saja sudah menjadi budaya bagi guru-guru dalam mengajar maupun mengabsen melalui online.
Karena sudah banyak perangkat lunak yang sudah dilaksanakan di dinas pendidikan dan dilaksanakan oleh kepala sekolah, contohnya saja merangkum data itu sudah biasa melalui online baik itu jumlah sekolah nama kepala sekolah, dan informasi-informasi lain.
”Baru-baru ini sudah launcing aplikasi yang namanya Gundala yaitu guru andalan, berapa jumlah guru kita masingmasing itu bisa dimasukkan di dalam aplikasi tersebut, ini menjadi hal yang sangat diperlukan sekolah - sekolah,” kata Habibul Fuadi saat membawakan materinya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Faisal Kamandobat yang merupakan Pengurus Lesbumi PBNU menyatakan perudungan di dunia maya atau cyber bullying merupakan tindakan agresif dari seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain yang lebih lemah (secara fisik maupun mental), dengan menggunakan media digital.
Cyber bullying dapat memunculkan rasa takut si korban, bahkan dapat terjadi kekerasan fisik di dunia nyata/offline.
“Kita salah satu negara yang terdapat banyak bullying,kenapa sumber daya moral tidak berbanding lurus dengan moralitas. Apapun latar belakang kultural kita tetap butuh etika komikasi ini dianut perilaku yang aman bagi semuanya,” jelas Faisal yang juga merupakan peneliti sosial budaya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Tren Baru Asuransi: Program Loyalitas Jadi Daya Tarik, Tawarkan Medical Check-up Gratis
-
Rahasia Cari Tiket Pesawat Murah: Trik Jitu Menggunakan Google Flights
-
6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
-
10 Produk Makeup Musim Semi 2025 yang Akan Mengubah Riasan Anda
-
5 Destinasi yang Wajib Dikunjungi: Pengalaman Budaya Internasional yang Mengubah Hidup
-
Situs dan Data yang Diretas Hacker Bjorka: Alamat Pejabat hingga KPU Jadi Korban
-
Hacker "Bjorka" Asal Mana? Diduga Sudah Ditangkap Polisi, Sempat Dikira Orang Polandia
-
Liburan Mewah Kini Milik Semua: Cruise Rp1 ke Mediterania? Ini Caranya!
-
Karya dan Ide Siswa SMA Indonesia yang Menginspirasi, Dari Sains Hingga Seni Kreatif
-
Profil Jeon Hye Bin: Artis Korea Kemalingan di Bali, Rugi Ratusan Juta