Suara.com - Mengenali minat dan bakat anak menjadi hal penting dalam proses tumbuh dan kembang anak dalam dunia pendidikan. Beragam cara dilakukan berbagai sekolah untuk mengenali minat bakat tersebut.
Salah satunya BEST Pathways yang diperkenalkan Sinarmas World Academy (SWA). Dalam keterangannya, Minggu, (7/8/2022), General Manager Sinarmas World Academy, Deddy Djaja Ria, mengatakan bahwa BEST Pathways sendiri merupakan program yang dirancang secara khusus oleh SWA.
Program itu diciptakan agar mendukung setiap siswa untuk mendapatkan ilmu dan mengembangkan kemampuan sesuai minat dan bakatnya. Tujuan akhirnya untuk mempersiapkan lulusan sekolah yang tidak hanya berhasil dari segi akademis, tapi juga memiliki banyak pengalaman yang bisa menjadi bekal di perjalanan mereka berikutnya, yaitu perguruan tinggi dan jenjang karir.
“Melalui BEST Pathways, kami berkomitmen untuk memberikan dukungan sampai ke tingkat personal sehingga setiap anak mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai dengan bidang yang mereka pilih sendiri,” ungkap Deddy Djaja Ria.
Dirancang dengan sangat cermat yang memperhatikan banyak aspek pembelajaran dan tumbuh kembang anak, nantinya program ini akan diintegrasikan secara bertahap sehingga memiliki pendekatan yang berbeda antar tingkat usia.
Deddy memberi contoh, bahwa di tahap usia dini, pendekatan yang dilakukan akan diintegrasikan dengan kurikulum Early Years Foundation Stage, kurikulum pembelajaran berbasis permainan. Di tahap ini, setiap anak akan mendapat kesempatan yang sama untuk mencoba berbagai macam kegiatan yang dihadirkan di dalam kelas.
“Mulai dari pengenalan literasi dan angka, kegiatan menjelajah di alam terbuka, hingga memanfaatkan kecanggihan teknologi dan menggunakannya untuk berkarya, di tahap ini SWA mendorong setiap anak untuk terlibat dalam seluruh aktivitas sembari mencari hal yang menjadi minat dan bakatnya,“ kata Deddy.
Berlanjut di tahap sekolah dasar, program ini akan diterapkan dengan cara mempelajari dan menganalisa perkembangan setiap siswa untuk kemudian menjadi basis data yang digunakan tim akademis dalam memberikan dukungan tambahan sesuai dengan apa yang masing-masing siswa butuhkan secara personal.
Dukungan tambahan yang dimaksud berupa mata pelajaran akhir setiap harinya, atau yang disebut oleh SWA dengan istilah “9th Period”, yang materinya bisa dipilih oleh setiap siswa secara berbeda sesuai kebutuhannya atau kemahirannya.
Baca Juga: Eks Istri Tuding Andika Kangen Band Pencitraan di Media Sosial, Padahal Tak Kasih Nafkah Anak
“Untuk 9th Period, pihak sekolah akan memberikan rekomendasi pada orang tua mengenai mata pelajaran terbaik yang sesuai dengan anaknya. Contohnya jika ada anak yang kurang baik di bahasa Inggris, di mata pelajaran terakhir ini, sekolah akan merekomendasikannya untuk mengambil bahasa Inggris.," kata dia.
Sebaliknya jika ada anak yang sangat mahir di matematika, maka sekolah akan merekomendasikannya mengambil matematika tingkat atas untuk olimpiade agar ia bisa mengasah kemampuannya lebih lagi.
“Di tahap sekolah dasar juga, jiwa kompetitif anak mulai dipupuk secara rutin melalui kegiatan proyek dan kompetisi rutin baik di dalam maupun di luar sekolah.”
Penerapan program BEST Pathways akan mulai terlihat semakin terstruktur saat anak sudah memasuki rentang usia sekolah menengah pertama dan menengah atas. Di tahap ini, setiap siswa akan diperkenalkan secara mendetail ke empat jalur akademis yang disebutkan di awal tadi: Business, Engineering, Science & Technology, dan Arts. Tentunya, setiap jalur akademis akan membutuhkan kombinasi mata pelajaran dan arahan yang berbeda.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Mengenal Apa Itu Beras Kernel yang Viral di TikTok, Apakah Aman Dikonsumsi?
-
Pakai Sunscreen Malah Bikin Wajah Jadi Abu-Abu, Apa yang Salah? Ini Kata Dokter
-
Ciri-Ciri Sepatu Nyaman untuk Lansia, Intip 4 Rekomendasinya yang Terbaik
-
15 Negara dengan Gaji Anggota DPR Tertinggi, Indonesia Termasuk?
-
Skincare Apa yang Bagus untuk Usia 40 Tahun ke Atas? Simak Tips Anti Aging yang Efektif
-
Profil Arindi Putry, Persit yang Viral Mainkan Keyboard Remix Koplo
-
12 Rekomendasi Sunscreen Anti Aging untuk Usia 40 Tahun ke Atas: Pilihan Terbaik, Harga Terjangkau
-
Profil Nono Anwar Makarim, Ayah Nadiem yang Pernah Jadi Garda Depan KPK
-
Perjalanan Karier Nadiem Makarim: dari Zalora, Bos Gojek, hingga Mendikbudristek yang Kontroversial
-
Maulid Nabi Bukan Sekadar Seremoni: Menag Ajak Renungkan Akhlak Rasulullah dalam Kehidupan Nyata