Suara.com - Pandemi Covid-19 tahun 2020 membawa perubahan besar dalam kehidupan. Salah satunya berpindahnya sebagian kehidupan manusia menuju dunia tanpa batas, dunia digital.
Perubahan yang mendadak ini ini telah mengguncang ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat abad 21. Berbagai berkah dan bencana di ruang digital silih berganti menghampiri seluruh masyarakat.
"Jumlah penduduk Indonesia 277 juta namun jumlah gawainya 370 juta, sehingga lebih banyak. Adopsi digital sangat luar biasa, namun jika adopsi ini tidak disertai dengan budaya digital maka tidak sepenuhnya dunia digital ini bisa menbawa berkah justru bisa mendatangkan bencana," ujar Tenaga Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika, Devie Rahmawati saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok pendidikan di wilayah DKI/Jakarta Banten, dalam keterangannya baru-baru ini.
Dari penelitiannya mengenai karakteristik budaya masyarakat digital, setidaknya ada 8 budaya yang dinilai tidak sehat, seperti budaya palsu mengedepankan hidup yang gaya, tidak membumi, budaya tanpa privasi, merasa bising dalam sepi, budaya lemah hati atau mudah baper, tinggi hati karena pamer, budaya haus apresiasi, serta budaya sensasi dan kontroversi.
Devie juga menyebut karakteristik masyarakat masa kini sangat banjir informasi. Jika dulu untuk melakukan riset saja harus pergi ke berbagai kampus dan dicatat semua informasi yang didapat.
Lebih jauh ia menjelaskan makna literasi digital sebagai ruang digital yang penggunanya mampu memanfaatkan berkahnya dan menghindari bencana.
Sesederhana itu agar lebih mudah dipahami, bermedia digital sebenarnya dapat mengikuti Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Bagaimana dapat menerima segala perbedaan yang ada. Dengan semakin cakap digital masyarakat, maka dampaknya akan membuat masyarakat semakin produktif memanfaatkan sumber daya digital.
Program Makin Cakap Digital didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok pendidikan di wilayah DKI Jakarta/Banten merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.
Baca Juga: Ramai Kebocoran Data, Lakukan 6 Hal Ini untuk Melindungi Data Pribadi
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Glow Up Ala Miss Grand Indonesia: Rahasia Treatment Biar Kulit Makin Fresh dan Confidence Naik Level
-
Ke Kuala Lumpur Anti-Ribet: Terbang ke Bandara Subang, Liburan Jadi Lebih Sat Set!
-
Liburan Anti Bosan! 5 Playground Kekinian yang Wajib Dikunjungi Keluarga di Jakarta
-
Viral Siput Diduga Terekam di Makanan MBG, Ancam Kerusakan Otak Jika Termakan
-
Hunian Nyaman dengan Fasilitas Ibadah, Jadi Daya Tarik untuk Keluarga
-
Kumpulan Prompt Gemini AI Jadi Pemain Sepak Bola Klub Eropa: Barcelona sampai Real Madrid
-
Siap Dieksplor! Kota Lama Semarang dan Sekitarnya Disulap Jadi Destinasi Heritage Terpadu
-
Menuju Semarang Kota Sinema, Ada Pemutaran Film Pendek di Layar Tancap Pasar Malam
-
Cara Cek Pengumuman Hasil Tes Tahap 1 Asisten Bisnis Koperasi Merah Putih
-
Rekam Jejak Hasan Nasbi yang Diangkat Jadi Komisaris Pertamina: Pekan Lalu Dicopot dari Kepala PCO