Suara.com - Botol air minum dalam kemasan yang terbuat dari plastik jenis PET atau polyethylene terephthalate masih bisa didaur ulang untuk menjadi botol kembali. Untuk itu, setelah air habis dikonsumsi jangan pernah membuang kemasannya sembarangan.
Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo mengatakan, saat membuang sampah botol plastik bekas air minum sebaiknya lepas antara tutup dan label dari botolnya.
Sebab, ketiganya terbuat dari jenis yang berbeda meski sama-sama berbahan plastik.
"Dalam satu botol itu ada tiga jenis material. Kalau yang (botol Aqua) biru itu ada tiga jenis material, botolnya PET, labelnya PP, tutupnya HDPE. Ketiga material itu punya properti yang berbeda, tidak bisa dijadikan satu, maka harus dipisahkan. Tapi semua bisa didaur ulang," jelasnya ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.
Selain itu, saat dibuang ke dropbox daur ulang pun sebaiknya botol diremukan terlebih dahulu. Tujuannya, qgqr lebih banyak ruang tersisa untuk botol lainnya.
"Untuk mengurangi space, karena tempatnya terbatas. Kalau di remukan better, jadi lebih baik seperti itu. Karena pada akhirnya botol itu akan masuk ke mesin daur ulang akan dipanaskan, dilelehkan jadi reselleble," jelas Karyanto.
Botol plastik PET memang tidak disarankan untuk digunakan secara berulang atau hanya boleh digunakan satu kali.
Sebab mengisi ulang botol air minum kemasan dapat menyebabkan kontaminasi pada air dan botol. Setelah botol dibuka, kuman dari luar dapat masuk ke dalam botol dan membuat air minum yang diisi ulang terkontaminasi. Hal itu dapat berisiko keracunan dan diare akibat infeksi bakteri.
Dikutip dari Alodokter, bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan botol air minum kemasan sekali pakai, seperti monomer, juga dapat bercampur dengan air minum apabila digunakan terlalu lama atau jika botol tersebut terpapar suhu panas.
Baca Juga: Daur Ulang Sampah Indonesia Ciptakan Lebih dari 4 Juta Lapangan kerja Pada 2030
Selain itu, logam berat yang digunakan dalam pembuatan botol PET, yaitu antimony, juga dapat tercampur dengan air minum. Pencemaran zat ini akan lebih mudah terjadi apabila botol minum sekali pakai digunakan untuk menyimpan cairan lain, misalnya minyak goreng.
Beberapa riset menunjukkan bahwa paparan zat antimony dari pemakaian botol plastik air minums secara berulang bisa menyebabkan gangguan paru-paru, jantung, hingga peningkatan risiko terjadinya kanker paru.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
Terkini
-
Modest Fashion Go International! Buttonscarves Buka Gerai Eksklusif di Jewel Changi
-
4 Tips Menyimpan Sunscreen agar Tak Cepat Rusak, Biar Tetap Efektif Lindungi Kulit!
-
Bapmericano, Tren Nasi Campur Kopi dari Korea yang Bikin Geger: Enak atau Aneh?
-
Kisah Istri Pengemudi yang Berdaya: Perjalanan Bu Tami dari Dapur Rumah ke Usaha Roti Laris
-
5 Rekomendasi Bedak Tabur Untuk Digunakan Sehari-Hari, Wajah Bebas Kilap
-
Cara Mengaktifkan Kembali BPJS Kesehatan yang Tidak Aktif dari Perusahaan, Cek Alurnya
-
4 Air Purifier untuk Membersihkan Udara di Rumah, Ukuran Mini Mulai Rp300 Ribuan
-
Apa Beda Gelar Hamengku Buwono, Paku Alam, Paku Buwono, dan Mangkunegara? Ini Penjelasannya
-
Bolehkah Pakai Exfoliating Toner Setiap Hari? Ini 7 Pilihan Terbaik, Mulai Rp30 Ribuan
-
Berapa Lama Sashimi Aman di Suhu Ruang? Ketahui Supaya Tidak Berakhir Keracunan