Suara.com - Banyak orang berpikir staycation tidak lagi diminati seiring dengan pengetatan perjalanan makin longgar. Padahal data tren liburan 2022 menunjukan konsep liburan tersebut justru semakin populer meski pandemi sudah usai.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan tren pariwisata Indonesia didominasi paradigma baru sejalan dengan masih boomingnya staycation.
"Kemenparekraf RI sempat berdiskusi terkait paradigma baru pariwisata, yang terdiri dari Wellness Tourism, Work from Destination, Culture Immersion serta Off-Grid Travel," ujar Menparekraf Sandiaga saat konferensi pers Tiket.com, Selasa (13/12/2022).
Data tren liburan ini berhasil dihimpun tiket.com dan Pusdatin Kemenparekraf, menunjukan staycation mampu membuat hunian hotel meningkat drastis hingga 49,85% di Mei 2022 dari Mei 2021 sebelumnya menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).
Tren ini juga terlihat dari pemesanan aplikasi, di mana vila dan apartemen pun semakin diminati seiring dengan maraknya tren staycation, angka pemesanan meningkat dua kali lipat dari sebelum pandemi menjadi 204%.
Untuk staycation ini ada tiga provinsi yang jadi tujuan yakni DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Sedangkan rerata booking dan jumlah pax dari setiap kategori yakni transportasi seperti penyewaan kendaraan, akomodasi, serta event baik secara daring maupun luring mengalami tren peningkatan dan persentase pembatalan mengalami penurunan.
"Hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat untuk bepergian ataupun berwisata mulai pulih ke arah yang lebih positif," ujar Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com, Gaery Undarsa.
Sedangkamm tiga destinasi favorit masyarakat untuk bepergian dalam negeri masih didominasi dengan tujuan di Jakarta, Surabaya, dan Medan.
Baca Juga: Gubernur Bali Pastikan KUHP Baru Justru Jamin Privasi Wisatawan
Selain itu, jumlah outbound tourism Indonesia mengalami peningkatan dengan kenaikan pemesanan sebesar 81,8% dan jumlah pax 90,9%.
Tiket penerbangan domestik juga alamib peningkatan dari tahun 2020 di mana menggambarkan bahwa perilaku konsumen cenderung stabil.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
Terkini
-
Cristina Macina, Pemimpin Perempuan yang Dorong Masa Depan Pangan Berkelanjutan di Indonesia
-
Transformasi Para Muse Natasha Luxe di Panggung Jakarta Fashion Week 2026
-
Koridor Timur Jakarta Kian Berkembang, Kini Jadi Magnet Investasi Brand Ternama
-
Perubahan Besar Dimulai dari Langkah Kecil: Gaya Hidup Berkelanjutan yang Bisa Dimulai Hari Ini
-
Apakah Semua Produk Wardah Wudhu Friendly? Ini 6 Pilihan Produk yang Aman untuk Muslimah
-
5 Rekomendasi Sunscreen SPF 50 Buat Cegah Flek Hitam di Usia 30
-
Mau Beli Hijab Baru? Kenali Dulu 5 Jenis Kain yang Paling Populer Ini
-
3 Shio Paling Beruntung Besok 7 November 2025, Cek Nomor Hokinya!
-
5 Moisturizer Non-Comedogenic untuk Acne Prone Skin, Bebas Clog Kulit Tetap Lembap
-
Tema dan Link Downlod Logo Resmi Hari Pahlawan 2025, Lengkap dengan Makna dan Filosofinya