Suara.com - Tidak hanya potretnya dengan sang istri, Erina Gudono, Kaesang Pangarep juga membagikan potretnya bersama kakaknya Gibran Rakabuming yang nampak galak, karena memikul beban anak pertama.
Potret Gibran Rakabuming nampak galak dan jutek ini terlihat dalam foto Kaesang bersama kedua kakaknya, termasuk Kahiyang Ayu. Dalam foto tersebut, hanya Gibran yang nampak tidak tersenyum, kontras dengan Kahiyang dan Kaesang yang tersenyum cerah.
"Anak pertama emang banyak beban," tulis @kaesangp dalam cuitannya di Twitter dikutip suara.com, Rabu (14/12/2022).
Seperti diketahui, foto itu adalah saat momen Keluarga Jokowi tengah melangsungkan pengajian sebelum prosesi pernikahan di kediamannya di Solo, Jawa Tengah. Keluarga tersebut kompak mengenakan busana modest biru laut yang lembut.
Tapi jadi penasaran. fakta nggak sih anggapan anak pertama selalu memikul beban yang lebih berat dibanding adik-adiknya, seperti yang diutarakan Kaesang, atau ini hanyalah mitos belaka?
Mengutip Psychology Today, Pakar Parenting, Terapis Anak dan Keluarga, Meri Wallace, LCSW mengatakan anak sulung atau anak pertama punya kelebihan, yaitu perhatian dan kasih sayang orang tuanya sangat terfokus padanya.
Akibat perhatian dan kasih sayang ini, anak sulung umumnya memiliki rasa percaya diri yang lebih dibanding adik-adiknya. Inilah sebabnya ia bisa lebih sukses di hidupnya.
Tapi ada beban anak sulung yang harus dipikul, yaitu harapan orangtua kepadanya agar berhasil cukup besar dicurahkan. Hasilnya orangtua lebih banyak menuntut anak pertamanya.
Lantaran anak pertama belum memiliki adik, ia juga kerap sangat diatur gerakan dan kegiatannya, dari mulai cara duduk di meja makan, caranya bersikap dan sebagainya. Inilah kenapa anak sulung umumnya punya sifat perfeksionis.
Baca Juga: Selvi Ananda Bongkar Kebiasaan Gibran yang Koleksi Kaos Inul-Adam, King Nassar Hingga Rhoma Irama
Selain itu, anak sulung juga harus siap berbagi cinta dan perhatian orang tuanya, hasilnya anak sulung yang belum siap cenderung ketakutan tapi di sisi lain mereka dituntut bersikap dewasa. Apalagi banyak orangtua juga sering lupa bahwa anak sulung juga tetaplah seorang anak yang butuh perhatian.
Ditambah orangtua juga cenderung bergantung dan meminta bantuan anak pertama, seperti minta tolong menjaga bayi atau sang adik, atau mengajak adik bermain di taman.
Hasilnya anak sulung kerap memiliki rasa kesal, karena kerap memiliki rasa iri saat ia bertanggung jawab membersihkan piring dan merapikan rumah, tapi adiknya malah asik bermain.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Hobi Ikan Hias Naik Level, Kini Punya Panggung Kompetisi Nasional
-
Ini 6 Shio yang Diramal Paling Beruntung Besok 24 Desember 2025, Siap-Siap Hoki!
-
7 Brand Sepatu Lokal Size Besar untuk Solusi Kaki Lebar, Ada Nomor 44-45
-
Yura Yunita Ungkap Pengalaman Rambut Rontok: Bukan Soal Potong Rambut, Tapi Perawatan Kulit Kepala
-
Dari Krisis Usia Petani ke Peluang Baru bagi Anak Muda Indonesia
-
Tips Eksfoliasi Aman untuk Kulit Kering agar Skincare Meresap Lebih Maksimal
-
5 Sunscreen Lokal untuk Memperbaiki Skin Barrier, Kulit Lebih Sehat dan Kuat
-
5 Rekomendasi Parfum Artis Pilihan Tasya Farasya, Ada yang Mirip Brand Mewah Senilai Jutaan
-
Evolusi Seni Patung Kontemporer Indonesia di Era Material dan Teknologi Baru
-
5 Skincare Teratu Beauty Khusus Kulit Berjerawat, Cocok untuk Dewasa dan Harga Terjangkau