Suara.com - Pangeran Harry masih mengharapkan permintaan maaf juga pertemuan bersama ayah dan kakaknya, Raja Charles serta Pangeran William.
Sumber kerajaan mengatakan bahwa pertemuan rekonsiliasi itu bisa saja direncanakan sebelum penobatan Charles sebagai Raja Inggris, pada Sabtu (6 Mei 2023).
Pangeran Harry sebenarnya telah berulang kali meminta adanya pertemuan itu. Suami Meghan Markle tersebut mengatakan dia menginginkan "permintaan maaf" dari keluarganya. Tetapi menurut Harry, mereka sama sekali tidak menunjukkan keinginan untuk berdamai sejak peristiwa perpisahan dramatis Harry dan Meghan keluar dari anggota kerajaan pada awal 2020.
"Ini akan membutuhkan fleksibilitas di semua sisi, tetapi itu bisa dilakukan, bisa diperbaiki. Diperlukan Harry di sini, di ruangan bersama Raja dan Pangeran Wales, beberapa anggota keluarga lainnya, beberapa 'orangnya' yang dia (Harry) percayai yang selalu mendukungnya, jadi dia tidak berpikir dia sedang disergap," kata sumber tersebut, dikutip dari Mirror.
Orang kepercayaan Harry yang dimaksud seperti mantan sekretaris pribadi Harry, Ed Lane Fox, juga mantan sekretaris pribadi mendiang Ratu yang juga penasihat Sussex, Lord Geidt.
“Kedua belah pihak perlu mengangkat tangan dan mengakui bahwa kami tidak melakukan semuanya dengan benar, dan kami melakukan banyak kesalahan, dan kami harus mengatakan kepadanya 'kami memahami rasa sakit yang Anda alami'. Raja bisa melakukannya," lanjut sumber.
Sejak penerbitan buku biografi Harry, Raja Charles dan Pangeran William tetap melanjutkan kegiatan kerajaan mereka di Skotlandia dan Liverpool minggu ini.
Padahal, isi buku tersebut dinilai menggambarkan sikap William yang mengkhianati adiknya sendiri Harry. Namun, oembelaan dari pihak William dikatakan bahwa suami Kate Middleton itu sebenarnya memang lebih setia terhadap tahta serta menjalankan tugas yang perlu dilakukan untuk negara.
“Tidak semua orang di sini berperilaku baik, tetapi Harry harus bisa duduk dan berkata 'kami juga tidak berperilaku baik'. Itu membutuhkan banyak fleksibilitas akademis, yang tidak dikuasai Harry," kata sumber kerajaan.
Baca Juga: 5 Isi Curhatan Pangeran Harry dalam Memoar yang Bikin Geger Inggris
Jika rekonsiliasi seperti itu akan terjadi, ada spekulasi mengenai tokoh mana yang akan memimpin itu. Muncul nama Uskup Agung Canterbury dianggap sebagai tokoh yang dapat dipercaya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Curhat Komunitas DAS Balantieng, Hulu Menyoal Kompensasi, Hilir Tuntut Ketegasan Polisi
-
Niacinamide vs Vitamin C, Mana yang Lebih Bagus untuk Mencerahkan Wajah?
-
Sepatu New Balance Apa yang Mengandung Kulit Babi? Kenali Ciri-cirinya
-
5 Rekomendasi Serum Wardah, Ampuh Hilangkan Flek Hitam Membandel untuk Usia 40 Tahun ke Atas
-
Titik Terang Krisis Balantieng, RPDAS Dorong Aksi Pelestarian Demi Penyelamatan Sungai
-
Bahaya Mengintai di Sungai Balantieng dari Banjir hingga Tambang, Apa Dampaknya?
-
Tahun Baru, Saatnya Menata Finansial dengan Lebih Tenang
-
7 Negara Paling Tidak Bahagia di Dunia Tahun 2025, Ada Indonesia?
-
Terpopuler: Rekomendasi Sunscreen Anti Aging hingga Sepatu Lokal Senyaman Nike
-
Stop Kemerahan! Ini Dia Solusi Eksfoliasi Nyaman untuk Kulit Sensitif