Suara.com - Fakta menarik terungkap jika kakak-beradik Nagita Slavina dan Caca Tengker kerap dibandingkan saat masa kecil. Hasilnya pengalaman ini enggan dirasakan oleh anak mereka. Memang, apa sih bahaya orangtua bandingkan anak?
Aksi Mega Marsha Tengker atau yang akrab disapa Caca Tengker curhat tentang masa lalunya dibandingkan dengan sang kakak. Pengalaman ini dibagikan melalui akun Instagram pribadinya, @cacatengker dilihat suara.com, Sabtu (4/2/2023).
"Aku dan Nuni sama-sama anak kedua dan punya kakak perempuan. Jujur dulu banyak ketakutan karena aku sendiri pernah punya pengalaman dibandingkan yang bikin diri sendiri merasa kurang," ujar Caca di unggahannya.
Nuni adalah anak Caca yang kedua, sehingga ia tidak ingin apa yang dirasakan sebagai anak kedua Rieta Amilia dirasakan juga oleh anak yang sudah ia lahirkan.
Sementara itu mengutip Parenting All Womens Talk, banyak orangtua merasa anak mereka mencerminkan diri mereka sendiri, sehingga jika anak tidak sebaik anak orang lain, maka mereka juga tidak sama baiknya.
Tapi nyatanya pola pikir dan cara mengasuh anak ini berbahaya untuk masa depan dan perkembangan anak. Berikut ini 6 alasan sebaiknya orangtua jangan membandingkan anak yang harus dipertimbangkan:
1. Pengaruhi Harga Diri Anak
Membandingkan anak akan memukul keras harga dirinya. Hasilnya anak besar memiliki kepribadian yang rendah diri dari orang lain.
2. Setiap Anak Berbeda
Baca Juga: Tetap Chill, Begini Reaksi Nagita Slavina Jika Raffi Ahmad Punya Banyak Teman Wanita
Jangankan sebagai kakak beradik, anak kembar juga umumnya berbeda. Ini karena mereka bakat dan minatnya masing-masing. Misalnya ada anak yang hebat di musik, hebat di olahraga, ilmu sosial hingga ilmu sains atau hitung-hitungan.
3. Menciptakan Kebencian
Membandingkan anak di depan umum bisa membuat anak sangat kesal dan malu, apalagi ketika disebutkan ia tidak sebaik saudara kandungnya. Hasilnya, ia jadi ikut membenci saudara kandungnya.
4. Ingatan Membekas Hingga Dewasa
Banyak orangtua tidak tahu jika ingatan di masa kecil bisa bertahan hingga dewasa atau bahkan di usia tua. Jadi ketika ia disebut tidak sebaik dan sehebat saudara kandungnya, maka dengan mudah terserap dan membekas.
5. Setiap Anak Punya Waktunya Sendiri
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
5 Sandal Jelly Lokal Terbaik Bikin Melissa Minder, Kualitas Juara Tak Perlu Diragukan!
-
7 Merek Vitamin Pemulihan Otot Setelah Lari, Bantu Tubuh Cepat Fit dan Segar
-
Kapan Puasa Ayyamul Bidh Rajab 2025? Cek Jadwal Resmi dan Bacaan Niatnya
-
4 Rekomendasi Toner untuk Meredakan Kulit Sunburn akibat Paparan Matahari
-
Ramalan Zodiak di Sisa Akhir Tahun 2025: Cancer Banyak Introspeksi, Virgo Masih Harus Berhemat
-
6 Shio Paling Beruntung pada 29 Desember 2025, Rezeki Lancar hingga Karier Bersinar
-
5 Parfum Lokal Sewangi Dior Sauvage, Aroma Maskulin tapi Lebih Terjangkau
-
5 Rekomendasi Sepatu Gunung Lokal Mid-Cut untuk Pemula yang Nyaman
-
5 Sunscreen Saat Musim Hujan untuk Liburan di Pantai, Tekstur Ringan
-
Lebih dari Sembako: Rahasia Daya Tahan Tubuh Penyintas Bencana di Sumatra yang Sering Terlewatkan