Suara.com - Sahur menjadi salah satu kegiatan rutin selama bulan Ramadhan. Sahur dilakukan agar orang yang menjalankan puasa dapat kuat menahan rasa lapar dan haus selama seharian penuh.
Untuk sahur sendiri biasanya dilakukan dini hari hingga menjelang subuh. Namun, karena dilakukan pada waktu tersebut, beberapa orang justru malas untuk bangun. Oleh karena itu, beberapa orang biasanya memutuskan untuk melewatkan sahur, tetapi tetap berpuasa.
Meski bukanlah sebuah masalah, melewatkan sahur adalah hal yang sangat disayangkan. Pasalnya, sahur memiliki pahala dan keutamaan tersendiri ketika dilakukan seseorang.
Mengutip NU Online, mereka yang menjalankan sahur dinilai lebih hebat dibandingkan yang tidak. Pasalnya, sahur sendiri mengandung keberkahan. Hal ini dijelaskan dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda:
Diriwayatkan dari Anas ra, Rasulullah saw bersabda, “Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur itu mengandung keberkahan.” (HR Syaikhani)
Dalam kitab Is’afu Ahl al-Iman bi Wadza’if Syahri Ramadhan (hal. 59-60), Syekh Hasan al-Masyath menjelaskan Rasulullah saw telah menganjurkan sahur, dan sebagai sunahnya, umat Islam pun mengikutinya.
Alasan lain mengapa sahur dianjurkan karena orang yang selesai melakukannya akan menunggu waktu subuh tiba. Pada saat tersebut juga seorang Muslim dapat melaksanakan berbagai ibadah lainnya mulai dari shalat sunnah, membaca Al Quran atau pun zikir lainnya.
Tidak hanya itu, makanan yang dikonsumsi saat sahur juga tidak akan dihisab oleh Allah SWT. Padahal, setiap makanan yang dikonsumsi setiap orang seharusnya dihisab oleh Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW bersabda.
“Ada tiga hal (makanan) di mana seorang hamba tidak akan dihisab oleh Allah swt, yaitu makanan sahur, makanan saat berbuka puasa, dan makanan yang dinikmati bersama saudara-saudara yang lain.”
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Bogor Hari Ini Kamis 30 Maret 2023
Sahur juga dipercaya sebagai pembeda antara puasa umat Islam dengan Nasrani dan Yahudi. Oleh sebab itu, sahur menjadi hal yang dianjurkan untuk dilakukan.
“Maknanya, yang menjadi pembeda dan keistimewaan antara puasa kita dan puasa mereka (Yahudi dan Nasrani) adalah sahur. Karena sesungguhnya mereka tidak sahur, sedangkan kita disunahkan untuk sahur.” (Syarah Muslim Imam Nawawi, juz 7, hal. 207).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
7 Rekomendasi Drakor Mirip Genie, Make a Wish yang Bikin Baper
-
Apakah Sunscreen Wajah Boleh Dipakai di Badan? Ini Kata Dokter Kulit
-
Sejarah Baru! Energi Surya dan Angin Kalahkan Batu Bara di Tahun 2025
-
Rekam Jejak Halim Kalla yang Jadi Tersangka Korupsi PLTU, Pernah Jadi Anggota Dewan
-
Pendidikan Gibran Dikuliti Profesor Kampus Ternama di Singapura: Kok Bisa Masuk MDIS?
-
10 Rekomendasi Film Horor untuk Halloween 2025, Siap-Siap Bergidik Ngeri
-
Gaji Magang Hub Kemnaker Bisa Capai Rp 5 Juta Per Bulan, Ini Cara Daftarnya!
-
Cari Sunscreen Murah yang Sudah BPOM? Ini 5 Rekomendasi Terbaik Mulai Rp13 Ribuan
-
Berapa Harga Adidas Y3 Ori? Sepatu Ikonik Bukan Buat yang Sekadar FOMO
-
10 Tips Cara Belajar Efektif saat Kuliah, Hindari Kebut Semalam!