Suara.com - Ada kekhawatiran di masyraakat tentang bentuk miss v atau vagina usai melahirkan akan menjadi longgar dan renggang. Ini karena ada asumsi bahwa usai mengeluarkan bayi dari vagina otot akan mengendur.
Lantas, seperti apa sebenarnya bentuk miss v setelah melahirkan? Berikut ini rangumannya seperti dilansir dari Medical News Today.
Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), bukan hal yang aneh bagi orang untuk melihat perubahan vagina yang baru dan tidak nyaman setelah melahirkan.
Untuk memastikan pemulihan yang aman, orang harus melakukan beberapa pemeriksaan pascapersalinan dengan OB-GYN mereka, dengan pemeriksaan pertama dilakukan dalam waktu 3 minggu setelah melahirkan.
Perawatan pascapersalinan adalah proses yang berkelanjutan dan membutuhkan lebih dari satu kali kunjungan.
Lebar vagina
NHS mencatat bahwa normal jika vagina seseorang tampak lebih lebar daripada sebelum melahirkan. Pembengkakan dan keterbukaan akan mereda dalam beberapa hari. Meski begitu, kelemahan vagina adalah keluhan umum di antara mereka yang baru saja melahirkan.
Meskipun miss vseseorang mungkin tidak kembali ke bentuk sebelum lahir, hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Namun, orang dapat mencoba senam dasar panggul, atau senam Kegel, untuk membantu mengencangkan otot vagina. Ini dapat membantu mencegah inkontinensia urin.
Ini juga dapat membantu seks terasa lebih menyenangkan. Namun, kenikmatan seksual itu kompleks dan ada banyak faktor yang bisa mempengaruhinya.
Baca Juga: Bentuk Miss V Setelah Menikah Berubah, Mitos Atau Fakta?
Jika seseorang menemukan bahwa mereka mengalami kesulitan dengan kenikmatan seksual atau mengkhawatirkan lebar vagina mereka, mereka harus menghubungi ahli kesehatan.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) tidak merekomendasikan operasi plastik elektif, vaginoplasty, frekuensi radio, atau prosedur laser. Food and Drug Administration (FDA) belum menyetujui ini untuk kelemahan vagina pascapersalinan.
Beberapa sumber menyebut prosedur ini sebagai “peremajaan vagina”, yang merupakan istilah pemasaran dan bukan kondisi medis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
5 Moisturizer Non-Comedogenic untuk Acne Prone Skin, Bebas Clog Kulit Tetap Lembap
-
Tema dan Link Downlod Logo Resmi Hari Pahlawan 2025, Lengkap dengan Makna dan Filosofinya
-
10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
-
6 Rekomendasi Serum Retinol untuk Pekerja Malam, Lawan Penuaan Meski Kurang Tidur
-
Cara Mudah Cek BPOM Kosmetik Pakai Barcode, Pastikan Produkmu Aman dan Asli!
-
8 Bahan Berbahaya dalam Kosmetik Temuan BPOM: Dari Merkuri hingga Pewarna Karsinogenik
-
Apakah Sunscreen Bisa Menghilangkan Flek Hitam? Ini 5 Rekomendasi yang Punya Kandungan Pencerah
-
BPOM Larang 2 Produk Pinkflash Mengandung Pewarna K10 dan Acid Orange, Ini Bahayanya untuk Kesehatan
-
Hari Pahlawan 2025 Jatuh pada Hari Senin, Siswa Libur atau Tidak? Cek Aturan Resminya
-
Kulitmu Masih Muda, Jangan Dibebani! Begini Panduan Skincare Anti Ribet ala Dokter