Suara.com - Suami selebgram Meylisa Zaara, RK Atok, pada akhirnya mengaku pernah kirim video saat bersenggama kepada teman perempuannya. Pengakuan itu juga ia lakukan setelah didesak oleh dr. Richard Lee.
Dalam perbincangannya, RK Atok mengakui kalau ia memang membuat video alias sengaja merekam saat bersenggama dengan Meylisa Zaara, saat mereka melalukannya di dalam mobil.
"Pertanyaan saya, mas memvideokan kejadian mas (bersenggama) di mobil. Kenapa mas harus kirim ke temen cewek?," tanya dr. Richard Lee penasaran, dikutip dari kanal YouTube dr. Richard Lee, MARS, Sabtu (22/7/2023).
Ketika ditanya perihal pengiriman video, RK Atok sempat mengelak. Tetapi terus disudutkan oleh dr. Richard Lee yang sebenarnya telah melihat langsung pesan yang dimaksud dari Meylisa.
"Masnya kirim! 'Aku bisa kan?', kenapa mas bilang seperti itu?," sahut dr. Richard Lee membacakan tulisan yang menyertai pesan video tersebut.
RK Atok akhirnya tak bisa berkutik, ia menjelaskan bahwa itu dilakukan sebagai salah satu pembuktiannya kepada si teman yang sering meragukan kejantanannya.
"Karena stigma masyarakat, temen aku juga bilang kayak gitu (tidak suka perempuan).'Kamu beneran bisa atau enggak?', kayak gitu," jawabnya.
Mendengar hal tersebut, si dokter lantas memberikan pendapatnya bahwa seharusnya jika memang tuduhan itu tidak benar, maka tidak perlu berusaha dibuktikan.
Belakangan ramai kabar perselingkuhan RK Atok yang dibongkar kleh Meylisa Zaara sendiri. Menurut penuturan Meylisa, suaminya ternyata gay dan telah berselingkuh dengan lelaki lain. Tetapi, RK Atok membantah tudingan yang menyebut dirinya gay.
Baca Juga: Suami Bantah Bukan Gay, Meylisa Zaara Mencemooh: di Luar Nurul
Dari penelitian ditemukan bahwa memang ada fenomena 'straight-acting' pada laki-laki gay. Fenomena tersebut menggambarkan sikap laki-laki gay yang bersikap normal seperti lelaki yang menyukai lawan jenis. Tujuannya untuk menyembunyikan status gay dirinya.
Dikutip dari NCBI, penelitian telah dilakukan terhadap lebih dari 900 laki-laki gay di Australia. Studi itu memeriksa prediktor identifikasi "straight-acting" pada pria gay dan mengidentifikasi hubungan berpura-pura itu dengan kesejahteraan dalam hubungan sosial.
Hasilnya peneliti menemukan dua penyebab dilakukannya straight-acting, yakni karena maskulinitas yang dirasakan sendiri juga aksi homofobia yang terjadi di lingkungannya.
Analisis lebih lanjut juga menunjukkan bahwa homofobia memiliki efek yang sangat merusak di antara pria gay yang lebih feminin.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Darurat Polusi Udara: Bau Menyengat Rorotan Ancam Kesehatan Anak Sekolah, Apa Solusinya?
-
Cetak Sejarah di SEA Games 2025, Ini Sosok di Balik Prestasi Atlet Triathlon DKI
-
Tren Warna Rambut Terbaru: Gaya Personal Kini Jadi Andalan
-
Bolehkah Niat Puasa Rajab Sekaligus Puasa Senin Kamis Digabung? Cek Dulu Hukumnya
-
5 Pilihan Bedak Padat dengan Kandungan Niacinamide, Waterproof Tahan Lama
-
20 Kata-Kata Hari Ibu yang Menyentuh Hati, Ungkapan Cinta Tak Terbatas untuk Ibu
-
Mengintip Kemewahan Amankila Bali, Berapa Harga Menginap Per Malam?
-
Gandeng Kreator Konten: Setiap Pembelian Sepatu Kini Donasi Rp50 Ribu untuk Buku Anak di Lombok
-
7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
-
Bukan Cuma Teori, Ini Cara Kampus Menyiapkan Mahasiswa Masuk Dunia Kerja