Suara.com - Menjelang HUT Kemerdekaan RI ke-78, biasanya akan diadakan lomba-lomba yang dilakukan anak-anak. Lomba 17 Agustus ini menjadi momen anak untuk merayakan HUT Kemerdekaan. Lomba dibuat untuk mengajarkan perjuangan kepada anak untuk mencapai kemenangan.
Meski demikian, saat anak mengalami kekalahan dalam lomba tersebut, biasanya mereka akan merasa sangat sedih. Bahkan, anak bisa menangis dan marah akibat kekalahannya tersebut.
Padahal, kekalahan dalam sebuah perlombaan adalah hal wajar. Namun, karena anak belum begitu paham akan hal tersebut, mereka akan merasa sangat kecewa dan sedih dengan kekalahannya. Oleh sebab itu, ketika anak mengalami kekalahan, ini menjadi momen bagi orang tua mengajarkan cara menerimanya dengan baik.
Orang tua harus bisa mengajarkan anak untuk menerima kekalahan dengan baik. Selain itu, orang tua juga bisa melatih anaknya untuk menerima kekalahan dengan melakukan berbagai hal. Lalu hal apa saja yang dapat dilakukan orang tua untuk bisa mengajarkan anaknya menerima kekalahan? Melansir Today's Parent, psikoterapis dan parenting educator, Andrea Nair membagikan beberapa tips untuk mengajarkan anak menerima kekalahan.
1. Latih Mereka Kalah
Untuk membuat anak menerima kekalahan, cara yang dapat dilakukan yaitu mereka harus mengalaminya terlebih dahulu. Oleh sebab itu, orang tua dapat mencoba bermain dengan anak dan membuatnya kalah. Hal ini akan membuat anak merasakan bagaimana rasanya kalah dalam suatu pertandingan atau perlombaan.
2. Jelaskan mengenai peluang
Ketika anak mengalami kekalahan, ini menjadi kesempatan untuk orang tua menjelaskan peluang akan kemenangan. Orang tua bisa menjelaskan Kenapa lawannya bisa menang dalam pertandingan tersebut. Jelaskan kepada anak kalau peluang untuk menang terdiri dari berbagai hal, mulai dari keberuntungan, kemampuan, ataupun keduanya. Ini akan membantu mengurangi rasa kecewa berlebih kepada anak.
3. Tunjukkan rasa sportivitas
Baca Juga: 34 Ide Lomba 17 Augustus untuk Anak-anak, Suasana Kemerdekaan Jadi Seru dan Meriah
Orang tua dapat menunjukkan rasa sportivitas dengan menonton pertandingan bersama anak. Misalnya, ketika tim favorit merasa kalah, orang tua bisa menunjukkan rasa kecewa dalam hal yang positif. Artinya orang tua bisa menunjukkan kalau dirinya tidak menyalahkan tim yang kalah tersebut. Namun, orang tua bisa menjelaskan kepada anak kalau semua itu adalah bagian dari pertandingan.
4. Selalu tunjukan pemikiran yang positif
Orang tua juga penting mengajarkan kepada anaknya untuk selalu menenangkan pemikiran yang positif selama pertandingan. Artinya, hal yang utama dalam melakukan pertandingan adalah menikmatinya. Dengan begitu, ketika rasakanlah, akan ada pemikiran untuk melakukan yang lebih baik dari kekalahannya itu.
5. Beri rasa empati
Kekalahan memang akan sangat menyedihkan bagi anak. Oleh sebab itu, orang tua penting menunjukkan empatinya kepada anak. Oleh karena itu, saat anak kalah orang tua tetap memberikan ucapan selamat sebagai bentuk dukungan dan empati kepadanya.
6. Jangan marah
Hal penting lainnya untuk mengajarkan anak kekalahan yaitu dengan tidak marah titik usahakan orang tua untuk tidak memarahi anaknya ketika mereka kalah. Telepon kekalahan memang tidak menyenangkan, Orang tua harus tetap tenang dan memberi semangat kepada anaknya untuk lebih baik di pertandingan-pertandingan berikutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Cium Wanginya, Auto Kangen Putih Abu-abu: 7 Parfum Jadul Legendaris Ini
-
Makna Nama Alif Dalam Bahasa Arab, Panggilan Ruben Onsu di Tanah Suci yang Bikin Haru
-
7 Rekomendasi Skincare Aman untuk Anak 10 Tahun, Bikin Kulit Sehat dan Terawat
-
Ameena Pindah ke Sekolah Elite? Biaya SPP-nya Bisa Tembus Belasan Juta Rupiah
-
Seberapa Kaya Rahayu Saraswati? Keponakan Prabowo Resmi Mundur dari DPR
-
Mengenal Apa Itu Mental Pengemis, Disebut Yudo Anak Menkeu sebagai Ciri Orang Miskin
-
Art Jakarta 2025 Siap Berpameran di JIExpo Awal Oktober 2025
-
5 Aroma Parfum Pria Tahan Lama yang Cocok untuk Pekerja Lapangan
-
Viral di Medsos, Edit Foto Jadi Gantungan Kunci Pakai Aplikasi Apa?
-
5 Rekomendasi Hand Body Lotion Marina: Wangi, Murah, dan Bikin Kulit Cerah