Suara.com - Kejadian kabut asap Pelambang-Jambi telah memicu kepanikan di antara warga. Saat ini, pemerintah daerah memutuskan untuk mengeluarkan kebijakan kerja dari rumah, sekolah-sekolah juga ditutup dan anak-anak belajar dari rumah. Lantas apa yang menjadi penyebab kabut asap Palembang-Jambi ini?
Pegiat lingkungan saat ini khawatir bahwa situasinya bisa memburuk mengingat saat ini Indonesia sedang dalam musim kemarau yang kering dan akan berlangsung sampai Oktober.
Kualitas udara di kota Palembang-Jambi dilaporkan pada Kamis, 7 September 2023 sudah memburuk dan mencapai level tidak sehat untuk masyarakat. Warga sudah mengalami kesulitan bernafas serta diselimuti oleh asap.
Penyebab Kabut Asap Palembang-Jambi
Penyebab kabut asap Palembang Jambi adalah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Gelombang El Nino meningkatkan potensi terjadinya karhutla.
El Nino adalah fenomena iklim yang disebabkan oleh peningkatan suhu permukaan laut Samudra Pasifik yang berkepanjangan.
Fenomena ini dapat mengganggu pola cuaca, sehingga curah hujan dan badai berkurang akan tetapi akan terjadi kondisi cuaca panas dan kering yang dapat memicu kebakaran hutan.
Selain itu juga dapat terjadi angin kencang selama musim hujan barat daya (biasanya antara Juni dan September), yang biasanya bertepatan dengan periode kondisi cuaca terkait El Niño. Jika ini terjadi penyebaran kabut karena kebakaran hutan dapat menyebar di seluruh Asia Tenggara.
Dampak Kabut Asap Palembang-Jambi
Baca Juga: Efek Kabut Asap, Berikut 3 Risiko Penyakit yang Dapat Muncul
Dampak kabut asap Palembang-Jambi adalah menyebabkan kondisi udara tidak sehat terhirup oleh 1,7 juta orang di daerah itu.
Di samping itu, jarak pandang di jalan raya juga menipis sehingga pemerintah daerah menerapkan kebijakan kerja di rumah dan para siswa bersekolah secara online dari rumah.
Pemberlakuan kegiatan belajar mengajar secara online itu diputuskan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jambi dan berlaku untuk seluruh sekolah di seluruh Provinsi Jambi mulai Senin, 2 Oktober 2023. Ada sekitar 760 ribu siswa terdampak kabut asap ini.
Di samping itu, kabut asap juga beresiko meningkatkan dampak kesehatan masyarakat, antara lain:
- Dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan.
- Dapat menyebabkan reaksi alergi, peradangan, dan juga infeksi.
Berita Terkait
-
Efek Kabut Asap, Berikut 3 Risiko Penyakit yang Dapat Muncul
-
Derita Kemarau di Ladang Sawit Dan Kayu, Sesak Asap Meracun Paru
-
PSSI Buka Peluang Pertandingan Timnas Indonesia vs Brunei Pindah dari Stadion Jakabaring Palembang karena Kabut Asap
-
Kabut Asap di Palembang, Laga Timnas Indonesia vs Brunei Terancam Gagal
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
5 Manfaat Minuman Elektrolit untuk Kulit, Rahasia Tiffany SNSD Tetap Awet Muda di Usia 36 Tahun
-
5 Koleksi Tato Tiffany SNSD, yang Segera Jadi Nyonya Byun Yo Han
-
5 Inspirasi OOTD Nongkrong ala Tiffany SNSD yang Wajib Ditiru
-
10 Ide Kado Natal di Miniso: Multifungsi dan Tetap Terjangkau
-
Mengintip Tren Terbaru: Mengapa Perjalanan Mewah Kini Makin Diminati Wisatawan Indonesia?
-
5 Pilihan Sepatu Vans Ori yang Diskon di Foot Locker, Harga Jauh Lebih Murah
-
Sensasi Musim Dingin di Jakarta! IDD Sulap Liburan Akhir Tahun dengan Salju dan Pohon Natal Raksasa
-
5 Cushion dengan Formula Skincare untuk Usia 50-an, Bantu Samarkan Keriput
-
5 Sunscreen Tahan Air dan Keringat untuk Pelari agar Kulit Tidak Belang
-
7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda