Suara.com - Belum lama ini sempat viral kisah warganet yang mengaku rekan kerjanya sangat terobsesi dengannya. Bahkan, rekan kerjanya itu sampai mengatur kehidupannya seperti kekasihnya. Padahal, ia sudah menolak rekan kerjanya.
Kisah tersebut sempat ramai menjadi perbincangan sebelum akhirnya dihapus. Beberapa warganet juga sempat mengaku pernah alami hal serupa bahwa ada seseorang yang terobsesi dengannya. Namun, sebagian merasa bingung bagaimana cara menghadapi orang tersebut. Pasalnya, meski sudah ditolak, orang tersebut tetap mencoba mendekati.
Melihat kisah tersebut, Psikolog Klinis & Co-Founder Ohana Space, Veronica Adesla, M.Psi. mengatakan, jika ada orang yang terobsesi berlebihan hingga membuat tidak nyaman, maka wajib untuk melaporkannya.
Hal ini karena obsesi berlebihan itu bisa membuat orang tersebut mengancam dan merendahkan. Dari rasa obsesi itu bisa menjadi bahaya untuk diri sendiri. Oleh sebab itu, menurut Veronica, cara yang baik adalah melaporkannya ke pihak berwajib.
“Kalau misalkan batasan tadi sampai pada stalking kemudian mengutarakan hal-hal yang tidak pada tempatnya atau mengancam atau merendahkan atau kemudian membuat merasa tidak nyaman maka hal-hal ini itu wajib dilaporkan,” kata Veronica saat dihubungi Suara.com, Jumat (29/12/2023).
Alasan lain orang yang terobsesi harus dilaporkan karena mereka bisa alami delusi. Hal ini membuatnya memiliki keyakinan yang tidak nyata. Oleh sebab itu, mereka akan merasa dirinya memiliki seorang kekasih. Padahal, itu semua tidak benar adanya.
“Karena orang obsesi itu kalau misalnya tingkat yang sangat parah memang berpotensi berbahaya membahayakan korban. Kemudian bisa jadi muncul delusi seakan-akan dia adalah pacarnya sehingga ada kepikiran untuk menjadi sosok yang sangat melindungi kita. Padahal dia melakukan hal-hal yang justru membahayakan sebenarnya,” sambung Veronica.
Oleh sebab itu, ketika mereka terobsesi dan delusi, maka wajib dilaporkan. Hal ini bisa dilihat tanda-tanda perlakuannya. Misalnya, mereka selalu tahu hal apa yang diri sendiri lakukan. Maka ini patut diwaspadai karena mereka berarti terus mengikuti.
“Delusi itu keyakinan keyakinan tidak nyata atau irasional jadi memang wajib kalau misalnya sudah muncul perilaku-perilaku ancaman atau kemudian stalking kayak misal kok dia bisa tahu kita ada di sini kalau dia memantau terus segala macam maka itu wajib untuk dilaporkan,” pungkas Veronica.
Baca Juga: Deretan Ceramah Viral Mamah Dedeh, Disebut Mertua Idaman karena Bela Menantu Perempuan Kerja
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Ramalan Shio Besok 22 Desember 2025, Siapa yang Paling Hoki di Awal Pekan?
-
5 Ide Kejutan dan Hadiah untuk Hari Ibu meski Merantau: Bermakna serta Penuh Cinta
-
5 Zodiak Diprediksi Banjir Rezeki di Tahun 2026, Keuangan Makin Lancar!
-
Darurat Polusi Udara: Bau Menyengat Rorotan Ancam Kesehatan Anak Sekolah, Apa Solusinya?
-
Cetak Sejarah di SEA Games 2025, Ini Sosok di Balik Prestasi Atlet Triathlon DKI
-
Tren Warna Rambut Terbaru: Gaya Personal Kini Jadi Andalan
-
Bolehkah Niat Puasa Rajab Sekaligus Puasa Senin Kamis Digabung? Cek Dulu Hukumnya
-
5 Pilihan Bedak Padat dengan Kandungan Niacinamide, Waterproof Tahan Lama
-
20 Kata-Kata Hari Ibu yang Menyentuh Hati, Ungkapan Cinta Tak Terbatas untuk Ibu
-
Mengintip Kemewahan Amankila Bali, Berapa Harga Menginap Per Malam?