Suara.com - Selain ibadah malam Nisfu Syaban, masyarakat Indonesia memiliki tradisi munggahan untuk menyambut Ramadan dengan tradisi munggahan, tradisi apa itu? Sebagai negara dengan penganut agama islam terbanyak di dunia, sudah bukan hal aneh jika Ramadan merupakan salah satu bulan istimewa yang dinanti. Itulah untuk menyambut bulan puasa tersebut, Indonesia yang terkenal dengan semangat gotong royong menggelar tradisi munggahan.
Lantaran tradisi munggahan digelar untuk menyambut datangnya bulan Ramadan, maka acara ini akan digelar di bulan sebelumnya yakni bulan Syaban.
Mengutip penelitian Tata Twin Prehatinia dan Widiati Isana dari Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Sabtu (24/2/2024) menyebutkan munggahan berasal dari kata Munggah yang berarti naik atau meningkat.
Sedangkan secara umum, kata munggah berarti perubahan ke arah yang lebih baik dari Syaban menuju Ramadan, untuk meningkatkan kualitas iman kita saat sedang berpuasa dalam bulan Ramadan.
Sehingga kesimpulannya, tradisi munggahan juga dianggap sebagai pengingat datangnya bulan Ramadan yang diisi dengan berbagai kegiatan sebagai berikut:
1. Ziarah dan kunjungi orangtua
Kegiatan munggahan biasanya diisi ziarah ke makam leluhur atau orangtua lalu mendoakan mereka yang sudah meninggal dunia. Atau berkunjung ke rumah orangtua di kampung halaman sebelum menjalankan ibadah puasa.
2. Makan bersama tetangga
Selain ziarah, tradisi munggahan juga diisi dengan kegiatan makan bersama saling berbagi makanan dengan tetangga satu sama lain. Sehingga saat makan bersama atau berbagi makanan, tetangga bisa saling menukar lauk yang dimiliki dengan tetangga lainnya.
Baca Juga: Hukum Shalat Nisfu Syaban, Apakah Sunnah atau Bi'dah? Simak Penjelasan Ulama
3. Memberi makanan ke yang membutuhkan
Namun kerap disayangkan, tradisi munggahan dengan bertukar makanan ini kerap menghasilkan makanan yang mubazir karena tersisa. Sehingga banyak orang mengoreksi, sebaiknya memberi makanan kepada orang yang membutuhkan.
Adapun menu munggahan yang kerap diberikan khususnya di Bandung, Jawa Barat di antaranya, nasi, rendang atau semur daging, oseng bihun atau mie, makanan ringan, wajit, dan uli.
4. Beri perbekalan ramadhan ke orangtua
Umumnya pemberian makanan ini diberikan dari usia muda kepada yang lebih tua, khususnya orangtua. Proses ini juga biasanya dilakukan kepada yang lebih tua dan dihormati.
5. Tradisi sidekah
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
3 Rekomendasi Lipstik Viva dan Pilihan Warna Terbaiknya, Mulai Rp14 Ribu
-
5 Fakta Ompreng 'Palsu' MBG: Diduga Tidak Halal dan Pakai Bahan Berbahaya!
-
5 Rekomendasi Sepatu Trail Running Hoka Terbaik Buat Medan Ekstrem
-
4 Moisturizer Viva untuk Flek Hitam dan Kerutan usia 40-an, Harga Murah Meriah
-
5 Lip Balm Terbaik untuk Bibir Hitam Usia 40 Tahun ke Atas, Perbaiki Skin Barrier
-
Gelora Literasi Bangkit di Big Bad Wolf: Ribuan Pengunjung Serbu Bazar Buku Terbesar
-
5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Menyembuhkan Jerawat, Harga Mulai Rp20 Ribuan
-
7 Cushion Lokal Harga Mulai Rp60 Ribu: Tahan Lama dan Minim Oksidasi, Pas untuk Makeup Konser
-
5 Sepatu Alternatif Docmart yang Stylish dan Empuk, Harga Mulai Rp200 Ribuan
-
Promo Superindo Hari Ini 2 November 2025: Diskon 50% dari Sosis hingga Deterjen