Suara.com - Tidak banyak perusahaan yang tahu bahwa mempekerjakan karyawan perempuan akan memberikan dampak kepada 3 orang sekaligus di lingkungannya. Bahkan, saat pemangku kepentingan perusahaan jumlahnya berimbang antara lelaki dan perempuan, perusahaan cenderung memiliki pengambilan risiko yang lebih baik.
Hal ini dijelaskan Ripy Mangkoesoebroto, People & Culture Director PT HM Sampoerna Tbk yang mengatakan pentingnya penerapan keberagaman, kesetaraan, dan inklusivitas atau diversity, equity and inclusion (DEI) di sebuah perusahaan. Bahkan, alih-alih membuat perusahaan merugi, memperhatikan dan menerapkan hal ini bisa memberikan keuntungan lebih untuk bisnis yang dilakukan.
"Sudah ada riset yang menunjukan bilamana memberdayakan satu perempuan, dampaknya tidak hanya perempuan itu sendiri, tapi dampaknya pada dirinya dan lingkungaannya, dapat berimbas ke 3 orang sekaligus. Katanya perempuan itu pondasi bangsa, tapi equal salary atau kesetaraan pendapatan banyak yang membedakan antara lelaki dan perempuan," jelas Ripy dalam keterangan yang diterima suara.com, Jumat (3/5/2024).
Ripy juga menambahkan, saat jajaran tinggi perusahaan memiliki jumlah gender yang berimbang antara atasan perempuan dan lelaki, maka perusahaan cenderung mampu memiliki kemampuan mengambil risiko dan keputusan yang lebih baik, karena ada pertimbangan yang beragam dari berbagai perspektif.
"Ada riset yang dilakukan di US, kalau top manajeman (jajaran perusahaan atas) lebih berimbang antara lelaki dan perempuan, pengambilan risiko jadi lebih baik, efeknya performa perusahan jadi berkeinambungan, progresnya jadi lebih baik, itu kalau di US. Harapannya ada pada itu semua, kenapa tidak kita coba juga di Indonesia, landasan hukumnya juga sudah ada," jelas Ripy.
Fakta ini juga sesuai dengan pemaparan Professor in Information Systems BINUS University, Prof. Dr. Meyliana, yang memaparkan hasil riset praktik DEI di perusahaan Indonesia oleh Perhimpunan Manajemen Sumberdaya Manusia Indonesia (PMSM Indonesia), di mana ditemukan kebanyakan penerapan DEI hanya sebatas kepatuhan pada norma semata.
"Jadi dari hasil riset ini terlihat dari persepsi pribadi karyawan (HR) terhadap keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) untuk kepentingan pribadi, menurut dia sangat baik bahkan berada di level 4 dan 5 (sangat penting dan penting). Tapi saat ditanya perspektif perusahaan, seberapa penting DEI buat perusahan, ini cenderung menurun drastis, jadi mereka hanya patuh pada norma," papar Prof. Meyliana.
Profesor yang juga Wakil Ketua Deptemen Kajian SDM PMSM Indonesia itu menjelaskan angka seberapa penting DEI ini menurun, dari yang tadinya 63,89 persen sebagai pribadi karyawan menjadi 51,81 persen sebagai sudut pandang perusahaan.
"Hal ini karena adanya tantangan dalam implementasi DEI perusahaan seperti kebijakan, budget, pengukuran kinerja, dan lain-lain," jelas Prof. Meyliana.
Baca Juga: Alumni SSI Luncurkan DEUS Enhance, Tekan Human Error dalam Manajemen Personalia
Adapun kajian keberagaman, kesetaraan dan inklusi di perusahaan Indonesia ini dilakukan PMSM dengan jumlah responden 80 orang yang berasal dari 22 kota dan 48 persen dari responden memiliki profesi sebagai praktisi SDM.
Sedangkan perusahaan yang terlibat memiliki rentang pendapatan dari Rp 1 miliar hingga Rp 1 triliun, dengan kepemilikan karyawan berkisar 10 hingga lebih dari 50 ribu pekerja.
Di sisi lain, Indonesia sudah memiliki dasar hukum dan aturan kewajiban DEI yang harus dilakukan perusahaan, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017. Dokumen ini mengatur pelaksanaan pencapaian SDGs di Indonesia dan menjadi dasar hukum yang mengarahkan upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
5 Rekomendasi Parfum Artis untuk Rayakan Natal 2025, Aroma Mewah dan Tahan Lama
-
Ramalan 6 Shio Paling Hoki Besok 23 Desember 2025, Keberuntungan Menghampiri!
-
Lebih dari Sekadar Roti: Kartika Sari Berbagi Hampers Jelang Natal di Momen Ulang Tahun Ke-50
-
5 Parfum yang Cocok Dipakai First Date: Wanginya Mewah, Elegan, dan Berkesan!
-
Minions Run hingga Meet & Greet: Liburan Akhir Tahun Makin Seru Bareng Bob dan Tim
-
7 Bedak Tabur Terbaik untuk Sehari-Hari yang Awet, Bikin Wajah Natural Glowing
-
Bye Bye Luntur! 5 Lipstik Tahan Makan dan Minum yang Bikin Bibir On Point Seharian
-
5 Sepatu Lari Lokal Terbaik untuk Half Maraton, Bantalan Empuk Setara Brand Dunia
-
Transformasi Desa Bilebante: Dari Bekas Tambang Pasir Jadi Desa Wisata Hijau
-
8 Ide Menu Bakar-bakaran Malam Tahun Baru yang Menggugah Selera