Suara.com - Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami selebgram Cut Intan Nabila kini sedang menjadi perbincangan panas publik.
Kasus ini pertama kali diketahui publik usai Intan mengunggah bukti peristiwa kekerasan yang dilakukan sang suami, Armor Toreador.
Melansir dari akun Instagram-nya, Intan mengunggah video rekaman CCTV ketika sang suami memukuli dirinya di atas tempat tidur.
Intan membeberkan jika sang suami sudah sering melakukan KDRT bahkan berselingkuh selama lima tahun mereka menikah.
"Selama ini saya bertahan karena anak. Ini bukan pertama kalinya saya mengalami KDRT, ada puluhan video lain yang saya simpan sebagai bukti," tulis Intan.
"5 tahun sudah berumah tangga, banyak nama wanita mewarnai rumah tangga saya, beberapa bahkan teman saya. Sudah berkali-kali saya maafkan, tapi tak pernah terbuka hatinya," imbuhnya.
Seiring dengan ramainya perbincangan mengenai kasus KDRT yang dialami Intan, cerita awal pernikahan pasutri ini ikut dikulik publik.
Diketahui, Intan dan Armor menikah pada tahun 2019, tepatnya satu minggu sebelum ibu dari selebgram berusia 23 tahun itu meninggal dunia.
Armor memberikan mahar berupa 20 mayam atau 60 gram emas untuk Intan. Hal ini diketahui dari obrolan Intan di kanal YouTube Nadzira Shafa.
Baca Juga: Lika-liku Perjalanan Cinta Cut Intan Nabila dan Armor Toreador: Sempat Terhalang Restu Orang Tua
Sebagai informasi, mayam merupakan takaran atau ukuran emas murni yang digunakan masyarakat di Aceh sebagai mahar pernikahan.
"Kalau Intan berapa? Nah Intan lebih mahal," tanya sahabat Intan, dikutip dari kanal YouTube Nadzira Shafa.
"Aku 20 mayam," jawab Intan.
Intan turut menjelaskan apabila mayam setiap wanita yang ada di Aceh berbeda-beda. Biasanya berada di kisaran 15 hingga 40 mayam.
"Emang udah adatnya ya di sana. Beda-beda sih relatif. Pokoknya kisarannya dari 15, 20, ada yang 25, paling mahal yang pernah aku dengar 40," ungkap Intan.
"Kebetulan adiknya kakek aku 40 mayam dulu. Aku dengarnya juga kaget. Kayaknya dia itu cantik banget, nenek aku cantik banget," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Lika-liku Perjalanan Cinta Cut Intan Nabila dan Armor Toreador: Sempat Terhalang Restu Orang Tua
-
Perjuangan Cut Intan Nabila Menikah: Baru Direstui 1 Minggu sebelum Ibu Meninggal, Kini Jadi Korban KDRT
-
Pantas Tak Pernah Ada Foto Armor Toreador di Instagram, Cut Intan Nabila Ternyata Sudah Alami KDRT Sejak Lama
-
Bukan Cuma KDRT, Armor Toreador Pernah Dipolisikan gegara Terlilit Utang Miliaran
-
Jadi Korban Suami Cut Intan Nabila, Alvin Faiz Tagih Hutang Rp1 Miliar di Tengah Kasus KDRT Armor Toreador
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
5 Body Lotion SPF Tinggi untuk Pria: Tidak Lengket, Cocok Buat Aktivitas Outdoor
-
5 Bedak Padat untuk Kulit Berminyak Usia 40 Tahun ke Atas, Ampuh Samarkan Garis Halus
-
7 Rekomendasi Sepatu Running Anak Lokal: Murah Kualitas Juara, Harga Mulai Rp100 Ribuan
-
5 Bedak Padat Wardah untuk Usia 30 Tahun ke Atas, Kulit Flawless Bebas Cakey
-
5 Cushion untuk Usia 50 Tahun yang Ramah Garis Penuaan
-
Anak Muda Indonesia Ini Tawarkan Model Bisnis Berbasis Kepercayaan dan Data
-
5 Shio Paling Beruntung dan Berlimpah Rezeki Besok 18 November 2025, Termasuk Kamu?
-
10 Bedak Padat untuk Tutupi Garis Penuaan Usia 50 Tahun ke Atas
-
Daftar Universitas dengan Jurusan IT Terbaik di Indonesia, PTN dan PTS
-
Dorongan Implementasi Bangunan Hijau untuk Infrastruktur Berkelanjutan di Indonesia