Suara.com - Memasuki masa menopause di usia 40-an atau 50-an, aktivitas olahraga mungkin terasa lebih berat, namun hal ini tidak berarti wanita harus berhenti berolahraga.
Sebaliknya, olahraga justru menjadi kunci penting untuk menjaga kesehatan di tengah perubahan yang terjadi selama masa menopause.
Seorang ahli fisiologi olahraga yang fokus pada studi metabolisme dan menopause, Dr. Alyssa Olenick mengatakan, olahraga dapat menjadi alat yang efektif dalam membangun ketahanan terhadap perubahan hormonal yang terjadi selama masa menopause.
"Jika ada waktu yang tepat untuk mulai berolahraga, maka menopause adalah waktunya," katanya, dikutip dari Antara, Senin (2/9/2024).
Pada masa perimenopause, produksi hormon estrogen dan hormon reproduksi lainnya oleh ovarium mulai menurun. Estrogen memiliki peran krusial dalam menjaga massa otot, melindungi jantung, pembuluh darah, serta kesehatan tulang.
Ketika kadar estrogen dalam tubuh menurun, risiko wanita terkena diabetes dan penyakit kardiovaskular meningkat, sementara kepadatan tulang menurun, meningkatkan risiko patah tulang dan osteoporosis.
Olahraga dapat menjadi penyangga terhadap perubahan-perubahan ini, membantu memperkuat kesehatan jangka panjang wanita. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Smith-Ryan, seorang profesor fisiologi olahraga dan nutrisi, menunjukkan bahwa mempertahankan massa otot dapat membantu meringankan gejala-gejala menopause seperti hot flashes dan masalah tidur.
Untuk menjaga massa otot selama menopause, latihan angkat beban dengan bimbingan pelatih dianjurkan. Fokus pada gerakan yang menargetkan kelompok otot utama seperti paha depan, bokong, paha belakang, dada, punggung, dan inti. Latihan ketahanan sebaiknya dilakukan dua hingga tiga hari per minggu, dengan variasi gerakan untuk menghindari cedera.
Latihan aerobik juga merupakan bagian penting dari rutinitas olahraga selama menopause. Wanita paruh baya memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular dan diabetes, sehingga latihan kardio dengan intensitas tinggi disarankan. Mulailah dengan satu atau dua hari latihan intensitas tinggi per minggu seperti berjalan, bersepeda, berenang, atau naik elips.
Untuk meningkatkan kesehatan tulang, latihan plyometrics atau latihan lompat dapat dimasukkan dalam rutinitas. Latihan ini memberikan tekanan pada tulang, yang merangsang pertumbuhan tulang baru dan meningkatkan kepadatan tulang.
Penelitian menunjukkan bahwa plyometrics tidak meningkatkan rasa sakit atau kekakuan pada wanita lanjut usia dengan nyeri lutut ringan, bahkan dapat meningkatkan kesehatan tulang rawan.
Dr. Olenick menyarankan untuk memulai dengan gerakan melompat ringan yang disebut pogo hops, dengan dua set 10 gerakan melompat seminggu sekali. Latihan ini dapat ditingkatkan menjadi tiga set, tiga kali seminggu seiring waktu.
DiGirolamo juga menekankan pentingnya pemanasan, pendinginan, istirahat yang cukup, serta asupan nutrisi yang memadai sebelum dan sesudah berolahraga, khususnya protein, untuk mendukung tubuh selama menopause.
Berita Terkait
-
Kanker Serviks Bisa Muncul Setelah Menopause, Ini Penyebabnya
-
Rahasia Kontrol Nafsu Makan Tanpa Obat, Cukup Olahraga Intensitas Tinggi?
-
Mengenal Perimenopause: Fase Sebelum Menopause yang Perlu Dipahami
-
Hati-Hati! Obat Menopause Bisa Mengancam Cedera Hati
-
Apa Itu Perimenopause: Kenali Gejala, Tanda, dan Siapa yang Mengalaminya
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
JPPI Desak Pemerintah Tetapkan KLB Akibat Ribuan Kasus Keracunan MBG: Apa Arti dan Dampaknya?
-
Kalender Jawa 28 September 20 Weton Minggu Pon: Sosok Mandiri Penarik Lawan Jenis
-
Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Foto Acara Pernikahan dari Pengantin hingga Tamu Undangan
-
Dari Gamifikasi Hingga Live Streaming: Intip Tren Filantropi Digital yang Digandrungi Gen Z
-
Mengintip Garis Keturunan Prabowo Subianto dari Sultan HB I dan Sultan Agung Mataram
-
Menkeu Purbaya Bikin Gempar Muncul di TikTok: Kita Akan Kaya Bersama
-
5 Zodiak Diramal Paling Beruntung 28 September 2025: Keuangan Lancar, Senyum Lebar
-
Naufal Takdir Al Bari: Kisah Singkat Pesenam Muda Berbakat yang Meninggal Dunia di Rusia
-
Sunscreen vs Sunblock Lebih Bagus Mana? Ini Perbedaan untuk Kulit
-
Ramalan Zodiak 28 September 2025: Harapan Semua Zodiak, Tapi Aquarius dan Leo Perlu Waspada