Suara.com - PT Mulia Boga Raya Tbk (MBR) melalui brand Prochiz, pemimpin pasar keju olahan di Indonesia kembali menyelenggarakan ‘Grand Cooking Demo Prochiz’. Acara kali ini spesial karena menghadirkan Chef Renatta Moeloek selaku Brand Ambassador Prochiz yang akan berbagi inspirasi menu masakan lezat serta demo masak secara langsung bersama lebih dari 350 partisipan yang hadir di Hotel Grand Mercure, Jakarta.
Mengangkat tema “Bikin yang Simpel Jadi Spesial”, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan membangun kedekatan Prochiz dengan konsumen lewat budaya mengonsumsi keju. Dikutip dari proyeksi Statista, di tahun 2024, konsumsi keju di Indonesia diperkirakan 0,1 kg per kapita per tahun. Angka ini lebih kecil dibandingkan konsumsi keju negara ASEAN lainnya, misalnya dengan Filipina sebesar 0,4 kg per kapita per tahun. Meskipun masih cukup rendah, konsumsi keju di Indonesia secara umum memiliki tren positif dari tahun ke tahun.
Direkur Utama MBR, Dede Patmawidjaja mengungkapkan, Prochiz memiliki misi utama untuk ‘mengkejukan’ masyarakat melalui beragam inisiatif. Grand Cooking Demo Prochiz ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi para pecinta kuliner untuk mengeksplorasi dunia memasak dan mendapatkan inspirasi baru.
"Dengan Grand Cooking Demo Prochiz ini, kami ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih berani bereksperimen dengan keju. Lebih dari itu, utamanya kami juga ingin mengedukasi masyarakat bahwa keju bisa menjadi bagian tak terpisahkan dari beragam karya kuliner yang unik dan inovatif," ujar Dede Patmawidjaja.
Grand Cooking Demo Prochiz dikemas secara interaktif sehingga partisipan yang hadir dapat bertanya seputar dunia kuliner dengan Chef Renatta. Sembari meningkatkan keterampilan memasak, masyarakat juga mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat. Dalam demo masak ini, Chef Renatta menyajikan sejumlah menu olahan simpel yang mudah dibuat namun tetap spesial, seperti Mac and Chiz Kimchi, Bolu Keju Toasted Milk, Gold Chiz Puff, Chiz Risol Terong Balado, serta Cookies and Chiz Bar.
“Senang bisa kolaborasi lagi dengan Prochiz untuk menginspirasi masyarakat dan memperkaya pengetahuan mereka tentang keju. Produk-produk Prochiz sangat mudah diolah, jadi cocok untuk yang suka eksplorasi di dapur, menciptakan hidangan-hidangan lezat dan kreatif dengan keju sebagai bahan utamanya,” kata Chef Renatta.
Kegiatan ini merupakan salah satu strategi MBR untuk memperluas konsumsi keju dalam hidangan sehari-hari mengingat angka penetrasi keju di Indonesia yang masih tergolong rendah. Prochiz sebagai produk asli karya anak bangsa terus berinovasi dan berkomitmen untuk selalu menghadirkan keju olahan berkualitas serta dengan cita rasa keju yang khas dan mudah diolah.
Sebagai bagian dari anak usaha PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (Garudafood), PT Mulia Boga Raya Tbk (MBR) juga berhasil membukukan peningkatan laba bersih sebesar 85,5% dari Rp 35,87 miliar menjadi Rp 66,54 miliar pada semester I-2024. Pencapaian ini membuka peluang bagi MBR untuk memperluas operasionalnya melalui rencana pembukaan pabrik baru di Sumedang, Jawa Barat yang ditargetkan rampung di akhir 2025 mendatang. Pabrik baru MBR diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
Dalam hal ekspansi pasar, Prochiz berambisi memperkuat ekspor ke negara-negara tetangga di ASEAN, memperkenalkan rasa keju khas Indonesia ke kancah internasional. Prochiz optimis dapat bersaing di pasar global dan terus memperluas jangkauan produknya.
Baca Juga: Terletak di Garis Katulistiwa Bikin Wine Asal Indonesia Bisa Bersaing di Skala Internasional
Tag
Berita Terkait
-
Berlangsung Meriah, Ini Daftar Pemenang Program WINCheez Berbagi Kebaikan
-
Cedera Jelang Olimpiade, Atlet Senam Italia Disorot karena Disponsori Brand Keju Parmesan
-
Keju Bikin Awet Muda? Studi Ungkap Rahasia Kesehatan Mental dan Umur Panjang
-
Hari Keju Sedunia Dirayakan dengan Beragam Acara Menarik: Mulai Lomba Parut Keju Hingga Nikmati Berbagai Keju Gratis
-
Dongeng dan Keju, Cara Prochiz Edukasi Anak Indonesia tentang Gizi
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kabur dari Jakarta: Mengapa Kota Mandiri di Pinggiran Kini Jadi Rebutan Kaum Urban?
-
3 Rekomendasi Masker Rambut Andalan agar Lebih Sehat: dari Tipis Jadi Tebal!
-
Solidaritas Pasca-Banjir Bali, Merek Lokal Ini Ulurkan Bantuan untuk Ringankan Duka Warga
-
Peran Ahmad Assegaf Suami Tasya Farasya di MOP Beauty, Duduki Jabatan Vital
-
Cara Membersihkan Baju Putih Kelunturan, Modal Bahan Sederhana di Rumah
-
5 Rekomendasi Krim Malam Terbaik Mengandung Niacinamide, Bangun Tidur Kulit Lebih Cerah!
-
Lifestyle Terpopuler: Alasan Tasya Farasya Cerai, Skill Bahasa Inggris Menteri Pariwisata Digunjing
-
Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil dengan Sekarang, Hasil Natural Bikin Mewek
-
Beda Kekayaan Widiyanti Putri Wardhana dan Ni Luh Puspa, Menteri vs Wakil Menteri Pariwisata
-
Tolak Penawaran Jadi Menpora, Begini Rekam Jejak Karir Raffi Ahmad Sedari Muda