Suara.com - Di tengah tudingan sebagai kampus abal-abal, kampus online UIPM (Universal Institute of Professional Management) kembali menegaskan perannya sebagai bagian dari afiliasi Dewan Ekonomi dan Sosial PBB atau Economic and Social Council (UN ECOSOC). Dalam hal ini, kampus tersebut mengklaim memiliki peran untuk mengamati, memantau, dan melaporkan perkembangan pendidikan, termasuk tantangan-tantangan yang dihadapi.
Pihak kampus mengamati bahwa dalam konteks ini, memang ironis ketika kampus-kampus yang tidak berizin memberikan gelar kehormatan kepada tokoh publik yang relevan dan sukses secara profesional tanpa latar belakang korupsi, seperti Raffi Ahmad, yang memang telah sukses melalui karya dan usahanya sendiri.
Pihak kampus kemudian menyoroti bahwa justru banyak kasus korupsi di Indonesia yang melibatkan tokoh-tokoh berpendidikan tinggi dari universitas yang diakui oleh pemerintah. Hal ini, menurut UIPM, menunjukkan bahwa nama besar institusi tidak selalu mencerminkan integritas pribadi lulusannya. Hal ini menjadi pengingat bahwa akreditasi atau pengakuan institusi bukan satu-satunya ukuran integritas dan kualitas.
Di sinilah peran UIPM dalam mengedukasi masyarakat dan memberikan akses pendidikan yang kredibel dapat memberikan alternatif pendidikan berkualitas tanpa praktik yang merugikan masyarakat.
Rantastia Nur Alangan sebagai CEO UIPM mengamati dan menjelaskan tentang situasi pendidikan di Indonesia. Ia mengatakan, "Justru UIPM yang dianggap abal-abal, tapi diakui UN ECOSOC dan UNGC. Bahkan UIPM sejajar dengan BAN PT dari Indonesia dan MQA dari Malaysia serta Lembaga Akreditasi Pemerintah se-Asia Pasifik dalam keanggotaan APQN (Asia Pacific Quality Network), " ujarnya, Kamis (14/11/2024).
"Selain itu, UIPM juga sejajar dalam keanggotaan UIA (Union of International Associations) bersama WHO, UNESCO, UNDP dan UNU Wider. Lebih gila lagi, UIPM sejajar dengan Harvard University dan Universitas Ranking Top dunia dalam keanggotaan di UNU Wider, " imbuhnya.
UNU Wider merupakan singkatan dari United Nations University World Institute for Development Economics Research, yang dalam bahasa Indonesia, ini bisa diterjemahkan menjadi Lembaga Penelitian Ekonomi Pembangunan Dunia Universitas Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ini merupakan lembaga penelitian internasional yang didirikan oleh Universitas Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNU), yang fokus utamanya adalah pada penelitian ekonomi pembangunan, khususnya di negara-negara berkembang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Rekomendasi 5 Sepatu Lokal Harga Rp200 Ribuan: Nyaman, Nggak Bikin Pegal saat Berdiri di KRL
-
Terpopuler: Raisa dan Hamish Sepakat Cerai, Warganet Debat Makan Pakai Tangan
-
Tak Cuma Produk Skincare, 5 Bahan Alami Ini Juga Ampuh Hilangkan Flek Hitam di Wajah
-
5 Artis dengan Pernikahan Tersingkat, Ada yang Cuma Bertahan 2 Hari
-
Rangkaian Produk Wardah untuk Hilangkan Flek Hitam, Mengandung Alpha Arbutin dan Niacinamide
-
5 Rekomendasi Sunscreen dengan Tekstur Gel: Ringan, Cepat Meresap, Perlindungan Maksimal
-
Kepedesan Makan Mi, Ahn Hyo Seop Bikin Histeris Fans
-
Cara Baru Manusia Hadapi Kecanggihan AI: Kuncinya Ada di Kolaborasi!
-
Prof. Elisabeth Rukmini: Menenun Sains, Makna, dan Masa Depan Perguruan Tinggi
-
Umrah Kini Bisa Mandiri, Segini Beda Harganya Dibanding Pakai Travel Agent