Suara.com - Permintaan seorang warganet kepada Bank Indonesia untuk mencetak uang kertas dengan wajah Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo tengah menuai perhatian warganet.
Hal ini seperti yang terlihat di tangkapan layar unggahan akun X @/paipiapaipia. “Tolong cetak uang dengan gambar JOKOWI,” pinta akun Instagram @/ganti_bupati_, seperti dikutip pada Selasa (26/11/2024).
Diketahui memang beberapa uang kertas di Indonesia dicetak dengan foto tokoh publik, misalnya uang Rp100 ribu yang bergambar Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta.
Lantas mungkinkah mencetak uang kertas dengan gambar Jokowi seperti permintaan akun @/ganti_bupati_?
Bank Indonesia juga terpantau langsung menanggapi permintaan tersebut dengan jawaban yang cukup di luar prediksi. Bagaimana tidak? Bank Indonesia secara tersirat menolak gagasan untuk mencetak uang kertas dengan gambar Jokowi.
Pasalnya menurut UU Mata Uang, uang kertas semestinya tidak memuat gambar seseorang yang masih hidup. Karena itulah biasanya yang tercantum di uang kertas adalah gambar Pahlawan Nasional atau tokoh-tokoh publik yang telah wafat.
"Hai #SobatRupiah. Sebagai informasi, sesuai dengan Pasal 6 UU Mata Uang, ciri Rupiah tidak memuat gambar orang yang masih hidup," jelas Bank Indonesia melalui kolom komentar tersebut.
Terkait penggunaan gambar Pahlawan Nasional, dituturkan BI, juga sudah atas persetujuan dari ahli waris serta nantinya akan ditetapkan melalui Keputusan Presiden.
"Lebih lanjut dijelaskan pada Pasal 7, gambar Pahlawan Nasional dan/atau Presiden dicantumkan sebagai gambar utama pada bagian depan Rupiah," kata Bank Indonesia.
"Penggunaan gambar Pahlawan Nasional diperoleh Pemerintah dari instansi resmi yang bertanggung jawab dan berwenang menatausahakan gambar dimaksud dan memperoleh persetujuan dari ahli waris. Gambar Pahlawan Nasional dan/atau Presiden ditetapkan dengan Keputusan Presiden," imbuhnya.
Respons dari Bank Indonesia inilah yang belakangan dijadikan bahan omongan warganet. Rupanya banyak yang salah fokus dengan terbatasnya penggunaan foto tokoh yang telah meninggal dunia untuk dicetak di uang kertas.
"B-Berarti si ganti_bupati_ nyuruh...?" komentar warganet. "Tapi emang belum ada gambar presiden di uang kita sejak 50.000 pak harto Dan 100.000 soekarno," kata warganet.
"Naaah kalo gituuu..." sentil warganet lain. "Wkwk sialan ini lucu banget requestnya," tutur warganet. "Aduh si ganti bupati kenapa ngasih ide makin berambisi nanti," timpal yang lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
5 Lipstik Satin untuk Wanita Usia 40-an, Bibir Jadi Lembut dan Bercahaya
-
Ini Dia Destinasi Liburan Akhir Tahun Ramah Anak yang Wajib Dikunjungi
-
Bijak Finansial: Mengapa Asuransi Jiwa Harus Jadi Prioritas Utama
-
Dari Boots Hingga Backpack: Tren Warna Wajib untuk Tampilan Musim Dingin yang Kuat dan Tenang
-
Sambut Harbolnas 12.12: Ini Cara Gudang Modern Mengelola Lonjakan Pesanan dengan AI dan Skala Besar
-
5 Cara Cek Resi JNT Lewat HP, Lacak Paket Jadi Lebih Cepat dan Praktis
-
5 Sepatu Lokal Murah tapi Kualitas Setara On Cloud Original, Cocok untuk Kaki Datar
-
Mengapa Minuman Teh dan Es Krim Lokal Kini Jadi Gaya Hidup Baru Gen Z di Indonesia?
-
7 Promo Hotel Malam Tahun Baru 2026 Bogor, Dapatkan Diskon Gede-gedean!
-
Teknologi Cerdas untuk Bumi Lebih Bersih: Mengelola Emisi dengan Data