Beda Kelas Pendidikan UAS dan Miftah Maulana, Adab ke Penjual Es Ramai Dibandingkan

Suara.com - Viral sebuah video yang menampilan Miftah Maulana Habibirrahman alias Gus Miftah mengolok-olok penjual es teh di muka umum saat sedang tabligh akbar beberapa waktu lalu.

Alhasil, ucapan Gus Miftah langsung mendapat kecaman dari berbagai pihak karena dianggap tidak beradab dan tidak mencerminkan tokoh agama sebagai panutan.

Terlebih lagi, saat ini pengasuh pondok pesantren Ora Aji tersebut tengah menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Sehingga, publik menganggap mandat tersebut tidak layak untuk Gus Miftah karena kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial, bahkan sampai merendahkan orang lain. Di media sosial X, topik tentang Miftah trending dengan lebih dari 200 ribu cuitan dan respons kritikan.

Salah satunya yang diunggah oleh akun @LaodeOdebb membandingkan video Ustaz Abdul Somad (UAS) dan Gus Miftah ketika meladeni penjual di pengajian akbar.

Berbeda dengan Gus Miftah, UAS terlihat sangat santun menyapa penjual es ketika dirinya mengisi pengajian.

Bahkan, UAS memanggil penjual es tersebut untuk naik ke atas panggung dan memberi sejumlah uang untuk membeli es tersebut.

Alhasil, latar belakang pendidikan UAS dan Gus Miftah dibandingkan oleh netizen.

Pendidikan Ustaz Abdul Somad (UAS)

Baca Juga: Harga Jam Tangan Mewah Miftah Maulana saat Ceramah Jadi Omongan, Dari Mana Saja Sumber Kekayaannya?

Abdul Somad Batubara atau lebih dikenal sebagai Ustaz Abdul Somad (UAS) adalah seorang pendakwah asal Sumatera Utara yang lahir pada tanggal 18 Mei 1977. 

Ustaz yang fokus dalam kajian fikih dan ilmu hadis ini sejak kecil telah mengenyam pendidikan agama. Ia pernah sekolah di SD Al-Washliyah yang kemudian dilanjutkan ke MTs Mu'allimin Al-Washliyah dan Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, Indragini Hulu.

Selepas SMA, UAS pernah mengenyam bangku perkuliahan di UIN SUSKA Riau selama 2 tahun. Kemudian ia mendapat beasiswa dari pemerintah Mesir untuk melanjutkan kuliah di Al-Azhar University.

Hanya dalam kurun waktu 3 tahun 10 bulan, UAS berhasil meraih gelar Lc dari universitas tersebut. Tak berhenti sampai di situ, UAS kembali mendapat beasiswa untuk program S2 di Daar al-Hadits Al-Hassania Institute.

Lantas, pada tahun 2024 ini, UAS dianugerahi gelar Profesor Adjung atau adjunct professor yang diserahkan langsung oleh Rektor UNIMEL, Prof Datuk Dr Mohd Hj Taib bin Hj Dora.

Pendidikan Miftah Maulana