Suara.com - Dibalik kasus kelangkaan LPG 3 kg yang sempat terjadi beberapa waktu lalu, ternyata polemik penyediaan LPG 3 kg di masyarakat ini masih tetap muncul.
Baru-baru ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap bahwa harga asli LPG berwarna hijau dan diperuntukkan untuk masyarakat miskin tersebut ialah sebesar Rp12.750 per tabung karena mendapatkan subsidi dari pemerintah sebesar Rp30.000 per tabung.
"Lalu, siapa yang menanggung kelebihan Rp 30.000 per tabung LPG? Ya pemerintah melalui Belanja APBN dari pajak yang Anda bayar,” ungkap Sri Mulyani dalam akun Instagramnya @smindrawati beberapa waktu lalu.
Subsidi pemerintah ini pun diperuntukkan khusus bagi mereka yang berasal dari keluarga menengah ke bawah. Sayangnya, distribusi LPG 3 kg ini belum merata dan masih banyak yang tidak tepat sasaran karena dipergunakan oleh masyarakat yang bukan menjadi target subsidi tersebut.
Hal ini menimbulkan banyak respons dari publik. Pasalnya, harga LPG 3 kg yang beredar di masyarakat pun tidak sesuai dengan apa yang diungkap oleh Sri Mulyani.
Teka teki soal isu mafia dibalik harga LPG 3 kg ini pun ramai jadi pembahasan.
Banyak warganet yang meminta agar Sri Mulyani meninjau ulang distribusi gas LPG 3 kg ini agar masyarakat yang menjadi target subsidi bisa merasakan manfaatnya.
Atas banyaknya keluhan masyarakat tersebut, Kementerian ESDM melalui Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung yang bertanggungjawab soal distribusi gas LPG ini pun mencanangkan akan menghentikan distribusi LPG 3 kg melalui pengecer dengan harapan agar subsidi bisa lebih tepat sasaran.
"Semua tengah kita tata, bagaimana caranya agar harga yang diterima masyarakat sesuai dengan batas yang diberikan pemerintah. Jadi yang pengecer, justru akan kita jadikan pangkalan. Mereka akan mendaftarkan nomor induk usaha terlebih dulu," ungkap Yuliot saat ditemii Gedung Kementerian ESDM, Jumat (31/01/2025) pagi tadi.
Baca Juga: Anggaran Makan Bergizi Gratis Bakal Tembus Rp171 Triliun, Sri Mulyani Bicara Efek Ganda Bagi UMKM
Lalu, berapa sebenarnya harga pasaran LPG 3 kg yang diperjualbelikan di masyarakat? Simak inilah selengkapnya.
Subsidi LPG 3 kg ini telah dilaksanakan sejak tahun 2007 silam. Saat itu, pemerintah RI masih dipegang oleh mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tak hanya LPG 3 kg, SBY juga mempelopori subsidi terhadap BBM.
Sejak tahun 2007, LPG 3 kg pun diperuntukkan untuk masyarakat dalam kategori miskin. Namun, polemik soal distribusi LPG 3 kg yang tak pernah usai dari tahun ke tahun pun selalu menjadi PR bagi pemerintahan selanjutnya.
Harga LPG 3 kg saat ini di masyarakat pun bisa mencapai Rp20 - 22 ribu per tabung. Harga ini lantas lebih mahal dibanding harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu sebesar Rp12.750 per tabung dimana harga asli gas LPG 3 kg tanpa subsidi yaitu mencapai Rp42.750 dan disubsidi pemerintah sebesar Rp30.000.
Harga LPG 3 kg yang beredar saat ini pun membuat banyak masyarakat memprotes karena muncul dugaan dalang di balik mark up harga yang hampir mencapai 100% dari harga aslinya.
Polemik ini pun kini ditangani oleh pihak Kementerian ESDM untuk dikaji ulang dan dilakukannya prosedur penjualan LPG 3 kg yang hanya melalui pangkalan resmi dan akan segera menghapus toko eceran gas mulai 1 Februari 2025 besok.
Berita Terkait
-
Anggaran Makan Gratis Bertambah Jadi Rp171 Triliun, Sri Mulyani Ungkap Sumber Uangnya
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Bakal Tembus Rp171 Triliun, Sri Mulyani Bicara Efek Ganda Bagi UMKM
-
Prabowo Minta Tambahan Rp100 Triliun Buat MBG, Sri Mulyani Langsung Manut
-
Prabowo Pangkas Anggaran Belanja Demi MBG, Sri Mulyani: Bansos Tidak Dipotong
-
Menkeu Bakal Cairkan Tambahan Anggaran Rp 100 T Dukung Makan Bergizi Gratis
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
-
Menkeu Purbaya Mulai Tarik Pungutan Ekspor Biji Kakao 7,5 Persen
-
4 Rekomendasi HP 2 Jutaan Layar AMOLED yang Tetap Jelas di Bawah Terik Matahari
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
Terkini
-
5 Zodiak Paling Cocok dengan Capricorn, Siapa yang Bisa Mengatasi Si Ambisius?
-
7 Cara Mengetahui Sepatu Adidas Campus Ori vs Fake, Jangan Sampai Tertipu!
-
6 Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 18-19 Oktober 2025, Kamu Salah Satunya?
-
5 Tren Skincare Korea 2025: Hanbang Herbal hingga Skin Cycling ala K-Beauty
-
Petualangan Seru di Jatim Park 2: Destinasi Wisata Wajib di Malang
-
Profil Iskandar ST, Ketua NasDem Sumut Jadi Korban Salah Tangkap Kasus Judol
-
Warga Cikande Tolak Relokasi, Ini Dampak Jangka Panjang Terpapar Radiasi Cesium-137
-
Rahasia Cokelat Premium Indonesia: Ada Kisah Petani Lokal di Balik Rasa Mendunia
-
7 Sunscreen yang Waterproof untuk Berenang di Pantai, Aman buat Anak dan Dewasa
-
Manfaat Air Ginseng untuk Tubuh, Diberikan Mertua untuk Amanda Manopo Sebelum Acara Pernikahan