Suara.com - Netizen berbondong-bondong meramaikan tagar #KaburAjaDulu sebagai aksi protes terhadap pemerintah usai banyaknya PHK akibat dari efisiensi anggaran tahun 2025 ini.
Berbagai testimoni para anak muda dan pekerja Indonesia yang memilih mengejar karier di luar negeri pun bermunculan dan membuat banyak anak muda lainnya di usia produktif termotivasi untuk ikut bekerja di luar negeri.
Tak sedikit juga warganet yang juga membagikan pengalaman mereka saat bekerja di Negeri Matahari Terbit tersebut. Bahkan, beberapa dari mereka juga membagikan tips untuk bisa bekerja di Jepang.
Fenomena banyaknya anak muda di usia produktif yang memilih berkarier di Jepang sebagai TKI ini pun menjadi salah satu bahasan paling banyak di tengah isu #KaburAjaDulu ini.
Penghasilan yang cukup tinggi dan sepadan dengan biaya hidup disana membuat banyak orang berbondong-bondong datang ke Jepang demi mendapatkan gaji yang lebih tinggi daripada di Indonesia.
Bahkan, baru-baru ini ada seorang kepala Desa Sukamulya, Ciamis, Jawa Barat bernama Doni Romdani memilih mundur dari jabatannya selama 6 tahun untuk kembali bekerja di Jepang sebagai TKI.
Lalu, berapa sebenarnya gaji TKI jika bekerja di Jepang? Apakah benar bahwa TKI dibayar cukup tinggi? Simak inilah selengkapnya.
Kisaran Gaji TKI di Jepang
Mengutip dari Survei Dasar 2023 Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Pemerintah Jepang tentang Struktur Upah, gaji bulanan rata-rata untuk orang asing di Jepang adalah sekitar JPY 232.600 atau setara dengan Rp24,65 juta per bulan.
Baca Juga: Ramai #KaburAjaDulu, Ini Cara Daftar Program Ausbildung untuk Belajar dan Kerja di Jerman
Sementara itu, untuk gaji bulanan rata-rata penduduk Jepang sendiri berkisar JPY 318.300 atau setara dengan Rp33,76 juta per bulan.
Meskipun gaji rata-rata pekerja asing di Jepang lebih rendah dibanding warga Jepang sendiri, tetapi jika dibandingkan dengan Indonesia, gaji di Jepang hampir 5x lipat dari UMK terbesar di Indonesia, yaitu Bekasi dengan Rp5,6 juta per bulan.
Berbagai program juga ditawarkan oleh pemerintah Jepang kepada pekerja asing, seperti Visa Kerja Khusus atau Teknis yang menawarkan gaji bulanan rata-rata sekitar JPY 297.000 atau setara dengan Rp31,49 juta.
Untuk para mahasiswa atau fresh graduate, pemerintah Jepang juga menyediakan Program Pelatihan Magang Teknis dengan gaji bulanan rata-rata sekitar JPY 182.000 atau setara dengan Rp19,29 juta.
Meskipun cukup kecil daripada penghasilan rata-rata pekerja asing yang bekerja secara formal di Jepang, tetapi para mahasiswa yang magang kerap mendapat subsidi untuk tempat tinggal dengan penyediaan asrama khusus mahasiswa magang.
Tak hanya itu, pemerintah juga memberikan subsidi asuransi kesehatan bagi para pekerja. Tak jarang, banyak mahasiswa magang di Indonesia yang memilih melanjutkan untuk bekerja secara formal di Jepang.
Untuk biaya hidup di Jepang sendiri bervariatif, mulai dari JPY 100.000 - JPY 300.000 tergantung wilayah dan gaya hidup yang dipilih. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa fasilitas publik hingga subsidi yang diberikan pemerintah Jepang juga cukup royal untuk pekerja asing.
Tak heran jika banyak orang Indonesia yang bisa menabung hingga 70% dari penghasilan mereka dengan memanfaatkan fasilitas fasilitas yang disubsidi pemerintah Jepang.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Ramai #KaburAjaDulu, Ini Cara Daftar Program Ausbildung untuk Belajar dan Kerja di Jerman
-
Berapa Gaji Kepala Desa? Viral Kades di Ciamis Mundur Pilih Kerja di Jepang
-
Viral 'Kabur Aja Dulu', Ini 8 Bahasa Asing Paling Berguna buat Cari Kerja di Luar Negeri
-
Tanggapi Seruan Kabur Aja Dulu, Anies: Nasionalisme Bukan soal di Mana Kita Tinggal, tapi...
-
#KaburAjaDulu: Alarm Kekecewaan Generasi Muda terhadap Pemerintah
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
5 Tanaman Pengusir Cicak di Rumah, Aman dan Mudah Ditanam!
-
Gak Perlu Ngopi, Cukup Semprot! 5 Parfum Aroma Kopi Ini Bikin Fokus Seharian
-
7 Rekomendasi Sunscreen yang Water Based untuk Kulit Kering, Langsung Meresap Tanpa Lengket
-
5 Rekomendasi Sunscreen Buat Olahraga: Tekstur Ringan dan Bebas Whitecast
-
Duduk Perkara Banyak Band Cabut dari PestaPora karena Freeport: Tuai Kecewa Hingga Putus Kerjasama
-
Disponsori Freeport, Berapa Harga Tiket Pestapora?
-
Profil Kiki Ucup Promotor Pestapora: 'Dicampakkan' Band Gegara Sponsor PT Freeport
-
Sosok Eko Purnomo: Dikira Penjarah Rumah Sahroni, Ternyata Seniman Mendunia
-
Apa Saja Golden Rules JKT48? Tidak Hanya Dilarang Berpacaran
-
Mengenal Sindrom Patah Hati, Begini Cara Pemulihannya