Suara.com - Ustaz Maulana ramai diisukan menerima honor sampai Rp25 juta untuk sekali berdakwah. Hal inilah yang dikonfirmasi Feni Rose saat menghadirkan Ustaz Maulana di program "Rumpi No Secret" Trans TV.
"Ini pasti fitnah kan ya? Pasti lebih dari Rp25 juta?" celetuk Feni Rose, dikutip dari Instagram @/rumpi_ttv, Selasa (4/3/2025).
Ustaz Maulana sendiri hanya tertawa dan menegaskan bahwa pihaknya tidak memedulikan unsur materi saat berdakwah.
"Semenjak saya berdakwah tahun 88, saya tidak pernah mau membicarakan materi, karena jangan sampai pada posisi berdakwah itu kita tidak ikhlas, dan kalau ada yang berbicara materi tidak akan saya layani," jelas Ustaz Maulana.
Bahkan saking tidak pedulinya dengan honor ceramahnya, Ustaz Maulana mengaku memberikan semua amplop yang didapatkan kepada sang ibu. Penghasilan itu yang dipakai untuk kehidupannya sehari-hari, termasuk mencicil kendaraan bermotor.
"Tahun 2000 itu saya sudah ada kendaraan bermotor, berarti sudah ada cicilan," ujar Ustaz Maulana.
"Oh Pak Ustaz nyicil?" tanya Feni Rose.
"Nyicil, karena dulu dakwah dari kampung ke kampung kan butuh kendaraan. Itu pun kendaraan dari kakak saya yang sudah meninggal dunia, dan saya beli," jawab Ustaz Maulana lagi.
Pengakuan tentang cicilan kendaraan bermotor inilah yang kemudian menarik perhatian warganet di kolom komentar.
Baca Juga: Hukum Mengirim Ucapan Maaf sebelum Bulan Ramadan 2025, Lengkap dengan Contohnya
"Nyicil katanya ga boleh?" tanya akun @/ha***, merujuk pada larangan melakukan transaksi dengan riba dalam ajaran Islam.
Riba sendiri biasanya berkaitan dengan sistem pembayaran secara kredit. Lantas seperti apa penjelasan ajaran agama Islam untuk praktik kredit atau cicilan itu?
Ustaz Abdul Somad di YouTube Shorts @/QahharTV pernah menjelaskan bahwa pada dasarnya kredit atau mencicil barang sebenarnya diperbolehkan dalam Islam.
"Jual beli kredit boleh, jika waktu dan tambahannya diketahui. (Misalnya) nanti kau bayar sampai tanggal 1 Januari 2023. Meskipun harga kredit lebih mahal daripada harga kontan, tapi syaratnya tidak ada orang ketiga," tutur Ustaz Abdul Somad.
"(Misalnya) saya beli sepeda motor Ustaz Munif, saya beli secara kredit. Langsung, Ustaz Munif punya barang, saya punya uang," imbuhnya.
Lalu bagaimana dengan praktik jual beli secara kredit di zaman sekarang? Menurut Ustaz Abdul Somad, banyak kekhawatiran akan riba di dalamnya, sebab kebanyakan tidak langsung antara pembeli dan penjual tetapi melibatkan penyedia jasa keuangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Resep Matcha Sederhana Buat Sajian Natal, Estetik dan Mudah Dibuat di Rumah
-
6 Shio Paling Beruntung pada 21 Desember 2025, Saatnya Raih Kesuksesan
-
4 Lipstik Transferproof Terbaik untuk Sehari-hari, Tahan Lama dan Harga Hemat
-
Apa Saja Amalan Selama Bulan Rajab? Ini Kata Buya Yahya
-
4 Sepatu Lari Teknologi Tinggi Rekomendasi Dokter Tirta untuk Kecepatan Maksimal
-
5 Sunscreen Mengandung Antioksidan untuk Usia 60-an, Rahasia Awet Muda
-
Mahasiswa Perlu Kompetensi Lintas Budaya, Prasmul-Canterbury Jawab Lewat Experiential Learning
-
5 Lipstik untuk Usia 40-an, Wajah Segar dan Terlihat Lebih Muda
-
5 Rekomendasi Bedak Viva untuk Natalan di Gereja, Awet Seharian!
-
6 Rekomendasi Parfum Miniso Terbaik untuk Kado Natal