Suara.com - Apakah Anda pernah mendengar istilah Jam Koma? Istilah yang satu ini cukup hits di kalangan Generasi Z alias Gen Z, nih. Lalu, apa sih arti jam koma?
Istilah jam koma kekinian dipakai oleh musisi Gusti Irwan Wibowo atau lebih dikenal sebagai Gustiwiw di unggahan TikTok terbarunya. Ia memakai istilah tersebut untuk menggambarkan kondisinya saat puasa.
"Jam dua siang, aduh. Ya Allah, udah mah laper, udah ngomongnya was wes wos, mata lolo, jalan plegag-plegeg dari tadi. Di-briefing buat syuting kagak konek-konek. Ini mah kalau kata Gen Z kena Jam Koma," kata Gusti dilansir dari TikTok pada Jumat (14/3/2025).
Lantas, Apa Itu Jam Koma?
Usut punya usut, istilah Jam Koma ternyata sudah banyak digunakan oleh Gen Z, yakni mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Istilah ini berkaitan dengan fenomena kondisi tubuh tertentu.
Melansir artikel di laman Klikdokter yang sudah ditinjau oleh dr. Dyah Novita Anggraini, Jam Koma merujuk pada jam-jam tertentu di mana Gen Z biasanya mengalami kondisi kelelahan ekstrem.
Kondisi tersebut ditandai dengan rasa lelah yang luar biasa, penurunan energi secara drastis, serta kesulitan berkonsentrasi. Biasanya Jam Koma terjadi di sore hingga malam hari.
Namun perlu diingat bahwa setiap individu bisa mengalami Jam Koma yang berbeda tergantung aktivitas yang dijalani dan kondisi tubuh mereka. Bisa saja ada yang mengalami Jam Koma di pagi hari, alih-alih sore atau malam.
Merangkum sumber lain, psikiater bernama dr Dharmawan Ardi Purnama mengaitkan istilah Jam Koma dengan cognitive fatigue atau kelelahan otak. Biasanya kondisi ini muncul setelah seseorang menjalani berbagai aktivitas.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi Jam Koma seseorang, di antaranya adalah:
Baca Juga: Kolaborasi Antargeng ala Gen Z: Cara Seru Mengenal Dunia Kerja di Sekolah
- Kualitas tidur yang buruk
- Kurangnya aktivitas fisik
- Konsumsi kafein yang berlebihan
- Gaya hidup yang begitu sibuk
Oleh sebab itu, cara menghindari diri dari fenomena Jam Koma adalah dengan memperbaiki kualitas tidur, memperbanyak aktivitas fisik, menerapkan gaya hidup seimbang, menjaga pola makan yang sehat, serta berusaha mengelola stres dengan baik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Besok Hari Keberuntungan! Ini 5 Shio Paling Hoki pada 22 Oktober 2025
-
Live Host: Profesi Booming di Era Digital Indonesia, Menjadi Kunci Penguatan Ekonomi E-Commerce
-
Hari Santri 22 Oktober, Ini 15 Ulama NU dan Muhammadiyah yang Jadi Pahlawan Nasional
-
Koleksi Terbaru Bertema Toy Story dan Zootopia Hadirkan Nostalgia dan Semangat Petualangan
-
7 Pilihan Serum Murah untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia 40-an, Mulai Rp20 Ribuan
-
Safrie Terduga Selingkuhan Jule Kuliah di Mana? Muncul Kabar Di-DO usai Kena Skandal
-
10 Ucapan Selamat Hari Santri dalam Bahasa Arab yang Kaya Makna
-
Berapa Biaya Masuk Ponpes Gontor? Kegiatan Santrinya Tuai Pujian di Tengah Huru-hara Trans7
-
Pose Mesra dengan Nikita Willy, Indra Priawan Santai Pakai Jam Tangan Rp9 M!
-
Siapa Pencetus Hari Santri? Ini Asal-usul dan Alasan Dipilih Tanggal 22 Oktober