Suara.com - Malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa dalam kalender Islam, yang diyakini lebih baik daripada seribu bulan. Dalam Al-Qur’an, malam ini disebutkan dalam Surah Al-Qadr, yang menegaskan betapa mulianya malam ini, di mana para malaikat turun dan doa-doa yang dipanjatkan akan diterima. Lailatul Qadar sering kali datang di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, dan umat Islam berlomba-lomba mencari keberkahannya dengan meningkatkan ibadah, doa, dan amal shaleh.
Namun, ada sebuah kisah yang sangat menarik mengenai seorang ulama besar yang mendapatkan kesempatan langka untuk merasakan kemuliaan malam Lailatul Qadar. Kisah ini datang dari sosok yang sangat dihormati dalam sejarah Islam, Ibrahim bin Adham, seorang ulama dan sufi besar yang dikenal dengan kehidupan zuhud dan pengabdiannya kepada Allah SWT. Kisah ini bukan hanya menggambarkan tentang bagaimana Ibrahim bin Adham mendapatkan malam Lailatul Qadar, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang kesungguhan dalam mencari keridhaan Allah.
Kisah Ulama yang Mendapatkan Malam Lailatul Qadar
Ibrahim bin Adham adalah seorang ulama terkenal dari zaman dinasti Umayyah. Beliau dikenal sebagai seorang yang memiliki kehidupan sederhana dan zuhud, menjauhi kemewahan duniawi demi mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ibrahim bin Adham berasal dari keluarga yang terhormat dan kaya raya, namun beliau memilih untuk meninggalkan kemewahan dunia dan hidup lebih dekat dengan kehidupan spiritual.
Beliau dikenal dengan sikapnya yang sangat rendah hati, tidak mementingkan status sosial, dan sangat perhatian terhadap penderitaan umat. Salah satu hal yang paling mencolok dari kehidupannya adalah kesungguhannya dalam beribadah dan mencari keridhaan Allah SWT. Ibrahim bin Adham seringkali menghabiskan waktu untuk berdoa, berzikir, dan merenung tentang kehidupan.
Lantas, seperti apa kisah ulama yang mendapatkan malam Lailatul Qadar?
Melansir laman NU Online, kitab Hilyah al-Auliya’ wa Thabaqat al-Ashfiya’, Imam al-Hafidh Abu Na’im al-Ashfahani mencatat sebuah riwayat tentang Imam Ibrahim bin Adham saat diajak mencari lailatul qadar di Madinah. Berikut ini riwayatnya:
"Abdullah bin Muhammad bercerita, Abdullah bin Zakariya bercerita, Musa bin Abdullah al-Thursusi bercerita, ia berkata: “Aku mendengar Abu Yusuf al-Ghasuli Ya’qub bin al-Mughirah berkata: ‘Kami bersama Ibrahim bin Adham saat panen di bulan Ramadhan'.
Dikatakan kepadanya: ‘Wahai Abu Ishaq, andaikan kau masuk bersama kami ke Madinah, kemudian (menghabiskan) sepuluh hari terakhir berpuasa di Madinah, boleh jadi kita akan mendapatkan lailatul qadar'.
Lalu Ibrahim bin Adham mengatakan: ‘Lakukanlah di sini (sekarang juga), dan kerjakan amal dengan baik. Bagi kalian, setiap malam adalah lailatul qadar’”, (Imam al-Hafidh Abu Na’im al-Ashfahani, Hilyah al-Auliya’ wa Thabaqat al-Ashfiya’, Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1988, juz 8, halaman 378).
Baca Juga: Menteri Bahlil Mau Perangi Mafia Migas, Minta Doa dan Dukungan Ulama Tebuireng
Apa yang dikemukakan oleh Ibrahim bin Adham di atas adalah hal biasa di antara ulama’ul ‘arifin di masa lampau, yaitu orang-orang yang menghidupkan hari-harinya dengan lailatul qadar. Mereka menganggap setiap hari adalah lailatul qadar, di mana aktivitas dan rajinnya ibadah mereka tidak bersifat harian, mingguan atau bulanan. Melainkan setiap hari mereka beramal seperti orang yang beramal mengharapkan lailatul qadar (mitslul ‘amil fi lailatil qadr).
Meski begitu, hal ini tidak bermaksud menyalahkan orang yang mulai giat beribadah di sepuluh hari terakhir, karena itu adalah hal yang sangat baik untuk dilakukan. Kisah di atas sekadar menggambarkan seperti apa cara pandang lain dari para ulama tentang pengamalan lailatul qadar dalam kehidupan sehari-hari.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
5 Rekomendasi Hand Body Lotion Marina: Wangi, Murah, dan Bikin Kulit Cerah
-
Sepatu Lari vs Sepatu Jalan: Kualitas Mempengaruhi Kinerja?
-
Daftar 53 Aset Tanah dan Bangunan Yusril Ihza Mahendra, Tersebar dari Belitung hingga Jepang
-
Kenali Tanda Diabetes Tipe 1 pada Anak, Orang Tua Wajib Waspada!
-
Sebelum Diangkat Jadi Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa Kerja Apa?
-
Apa Itu Crab Mentality? Disebut Yudo Sadewa Anak Menkeu sebagai Ciri Orang Miskin
-
Kekayaan Fantastis Yusril Ihza Mahendra, Temui Delpedro di Rutan Polda Metro Jaya
-
Yudo Anak Menkeu Umur Berapa? Sudah Jadi Miliarder dan Nasabah BCA Prioritas
-
Dikira PNS, Ini Pekerjaan Asli Istri Ferry Irwandi yang Jarang Diketahui
-
Berapa Lama Sri Mulyani Jadi Menteri Keuangan? Debut di Era SBY, Dicopot oleh Prabowo