Suara.com - Video Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang heran dengan keputusan seorang bapak dengan 11 anak beberapa waktu lalu di media sosial ramai diperbincangkan.
Pasalnya bapak tersebut hidup di bawah garis kemiskinan dan tak berniat menggunakan KB untuk mengendalikan keturunannya.
Video itu mendapat ribuan komentar dan juga menjadi perdebatan netizen karena keluarga tersebut tidak melihat bagaimana kesulitan anak dengan ekonomi kepala rumah tangga yang pas-pasan.
Terlepas dari perdebatan itu, masih banyak masyarakat yang hidup dengan pendapatan yang pas bahkan sesuai UMR di daerah masing-masing.
Mengelola keuangan keluarga dengan banyak anak bukanlah perkara mudah, apalagi jika pendapatan cenderung pas-pasan.
Namun, bukan berarti mustahil untuk tetap hidup layak, sehat, dan bahagia. Dengan strategi yang tepat, setiap rupiah bisa dimaksimalkan, bahkan membuka peluang tambahan penghasilan.
Dari contoh keluarga tersebut, ada beberapa tips yang telah dirangkum Suara.com untuk mengatur keuangan keluarga agar tetap stabil meski dalam kondisi terbatas.
1. Buat Anggaran Bulanan yang Realistis
Langkah pertama yang paling mendasar adalah membuat anggaran.
Baca Juga: Tak Respons WA Dedi Mulyadi, Lucky Hakim Terancam Diberhentikan Sementara usai Liburan Tanpa Izin
Catat semua pendapatan yang masuk, kemudian buat daftar pengeluaran bulanan—mulai dari kebutuhan pokok seperti makan, listrik, air, pendidikan, hingga kebutuhan darurat.
Prioritaskan kebutuhan yang sifatnya wajib dan rutin, seperti makanan bergizi dan biaya sekolah. Jangan lupa sisihkan sedikit untuk dana darurat, meskipun jumlahnya kecil. Ingat, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.
2. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan
Ini adalah kunci penting dalam keluarga besar. Anak-anak tentu punya banyak permintaan, mulai dari mainan hingga jajanan.
Namun, orang tua harus bisa menjelaskan secara sederhana mana yang benar-benar dibutuhkan dan mana yang bisa ditunda atau ditiadakan.
Mengedukasi anak soal keuangan sejak dini juga bisa membentuk pola pikir hemat dan bijak pada mereka.
3. Manfaatkan Program Bantuan Pemerintah
Jika termasuk dalam kategori keluarga berpenghasilan rendah, manfaatkan bantuan sosial yang tersedia, seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), dan BPJS Kesehatan PBI.
Bantuan semacam ini sangat meringankan beban biaya pendidikan dan kesehatan. Pastikan data keluarga sudah terdaftar dan diperbarui di kantor desa atau kelurahan agar tidak terlewat.
4. Masak Sendiri dan Belanja Cerdas
Biaya makan adalah salah satu pos terbesar. Memasak sendiri jauh lebih hemat dibandingkan membeli makanan jadi.
Selain itu, biasakan belanja mingguan di pasar tradisional yang cenderung lebih murah daripada swalayan.
Beli bahan dalam jumlah besar untuk kebutuhan harian seperti beras, telur, dan sayur mayur yang tahan lama.
5. Cari Penghasilan Tambahan Sesuai Kemampuan
Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk mencari tambahan pendapatan.
Misalnya, ibu rumah tangga bisa membuat jajanan atau kue dan dijual ke tetangga atau dititipkan di warung.
Ayah bisa menjadi driver ojek online di luar jam kerja. Bahkan anak-anak remaja bisa diajarkan berjualan online barang-barang bekas layak pakai. Di era digital seperti sekarang, peluang usaha kecil bisa dimulai dari rumah.
6. Manfaatkan Barang Bekas dan Warisan Keluarga
Tak perlu selalu beli barang baru. Gunakan baju, tas, atau perlengkapan sekolah bekas dari kakak untuk adik-adiknya.
Selain hemat, ini juga mengajarkan anak untuk tidak konsumtif. Jika ada lahan kecil di rumah, manfaatkan untuk menanam cabai, tomat, atau sayuran lain agar bisa mengurangi pengeluaran dapur.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Eye Cream atau Moisturizer Dulu? Ini Urutannya untuk Skincare Malam
-
Berapa Biaya Sekolah di Orchid Park Secondary School seperti Gibran? Segini Kisarannya
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda
-
Kurikulum Internasional dan Regulasi Nasional: Formula Baru Pendidikan Masa Depan
-
5.200 Pelari Gaungkan Semangat UMKM Indonesia, Sport dan Empowerment Jadi Satu
-
Wacana akan Jadi Ibukota Politik, Mengapa IKN Dibangun di Kalimantan Timur?
-
Siapa Ayah Prabowo Subianto? Silsilahnya Disorot usai Sang Presiden Ziarah Makam di Belanda
-
Ribuan Orang Keracunan MBG, Ini Nomor Hotline Pengaduan BGN Resmi
-
5 Rekomendasi Film Mirip One Battle After Another, Sajikan Ketegangan Intens yang Seru!