Suara.com - Pembangunan perdamaian bukanlah proses instan, melainkan upaya berkelanjutan yang berakar dari komunitas.
Di tengah tantangan sosial yang kerap memicu perpecahan, pendekatan berbasis budaya dan partisipasi aktif pemuda menjadi kunci penting dalam menciptakan harmoni yang berkelanjutan.
Selama 30 bulan terakhir, sebuah inisiatif kolaboratif telah dijalankan di Indonesia, berfokus pada penguatan komunitas lokal untuk menumbuhkan kohesi sosial dan mencegah konflik.
Inisiatif ini membuktikan bahwa ketika masyarakat diberdayakan dari akar rumput, perubahan nyata bisa tercipta—dimulai dari hal-hal sederhana, namun berdampak luas.
Proyek Penguatan Kohesi Sosial (SSCP), sebuah inisiatif kolaboratif untuk membangun perdamaian melalui penguatan komunitas muda, secara resmi ditutup melalui rangkaian perhelatan yang berlangsung di Bandarlampung & Lampung Selatan, 23-24 Mei 2025.
Selama 30 bulan pelaksanaannya (2023–2025), proyek yang didanai oleh Uni Eropa ini berhasil menjangkau lebih dari 3870 individu dan 23 organisasi pemuda dan jejaring, yang terlibat secara langsung dan berpartisipasi dalam SSCP yang berdampak kepada kurang lebih 350.000 individu.
Implementasi SSCP berjalan melalui konsorsium nasional dan lokal yang dipimpin oleh ChildFund International di Indonesia, di mana Yayasan Pembinaan Sosial Katholik menjadi mitra implementasi di Lampung.
Inisiatif ini hadir untuk mendukung organisasi masyarakat sipil (CSO) yang dipimpin dan berfokus kepada pemuda dalam membangun perdamaian di Lampung dan Liquiçá melalui praktik berbasis budaya.
SSCP berupaya menciptakan ruang bagi mereka untuk berkolaborasi dengan institusi pendidikan dan komunitas lokal guna mengadaptasi serta mengintegrasikan mekanisme budaya — Piil Pesenggiri di Lampung — sebagai alat untuk memperkuat ikatan sosial dan mencegah konflik.
Baca Juga: Tari Kontemporer Berbalut Kesenian Rakyat: Kolaborasi Komunitas Seni Jogja
“Kami senang menyaksikan kaum muda bergerak menjadi pelopor perdamaian di tengah kondisi sosial dan tantangannya. SSCP menunjukkan bahwa kita memberi ruang dan kepercayaan kepada pemuda, mereka bisa menciptakan perubahan nyata,” ungkap Stephane Mechati, Minister Counsellor, Deputy Head of Mission European Union Delegation to Indonesia.
Stephane juga berharap inisiatif ini dapat memberi pengaruh yang luas, tidak hanya di Lampung Selatan, tetapi juga menjadi model kolaborasi lintas aktor untuk konteks lain.
“Program ini menitikberatkan kepada tiga hal, yaitu pendidikan perdamaian, penguatan narasi budaya oleh pemuda, serta dialog komunitas lintas generasi guna mendorong kesatuan sosial yang berkelanjutan,” ujar Husnul Maad, Country Director ChildFund International di Indonesia dalam sambutannya.
Di Lampung Selatan, SSCP berhasil memperluas penerapan Modul Pendidikan Perdamaian dari 10 sekolah menjadi 166 sekolah dengan dukungan dan rekomendasi Dinas Pendidikan.
Antusiasme terhadap modul ini juga terlihat dari empat institusi pemerintah daerah lainnya yang telah menyatakan minat untuk mereplikasinya, menegaskan potensi modul ini untuk diperluas dan diimplementasikan secara lebih luas.
Proyek ini juga membantu mengembangkan SOP dan rancangan Peraturan Gubernur guna memperkuat implementasi kebijakan pencegahan konflik.
Kegiatan komunitas sukses menyatukan berbagai pemangku kepentingan utama.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Bikin Kulit Glowing Itu Nggak Susah, Cukup Lakukan 3 Kebiasaan Sederhana Ini!
-
Empat Kunci, Satu Pintu: Merayakan Persaudaraan Lintas Iman dan Keberagaman
-
Tradisi Bertemu Inovasi: Ritual Kecantikan Modern dari Filosofi Teh Bangsawan
-
Berapa Harga Bening Skincare? Bisnis Sukses dr. Oky Pratama hingga Punya Rumah Mewah
-
Ngaku Pernah Insecure, Ayu Dewi & Pevita Pearce Ungkap Rahasia Kecantikan Paripurna di ZAP Fest 2025
-
5 Parfum Pria dengan Aroma Kalem: Wangi Awet dan Cocok untuk Berbagai Acara
-
5 Rekomendasi Skincare Set Travel Size yang Praktis Dibawa Bepergian, Gak Ribet!
-
AQUA Bohong Soal Sumber Air? Klarifikasi Danone Sebut Air Akuifer Bikin Publik Makin Ragu
-
7 Krim Malam Mengandung Vitamin E untuk Usia 50 Tahun ke Atas agar Wajah Awet Muda
-
Siapa Ayah Na Daehoon? Setia Dampingi Putranya, Ternyata Punya Jabatan Mentereng