Elemen arsitektur rumah klasik 2 lantai style tersebut cenderung menekankan pada proporsi simetris, detail ukiran, kolom dekoratif, serta kombinasi material batu alam, kayu, ubin tanah liat.
Fasad biasanya mewah dan elegan, ditambah pemakaian warna natural krem, putih, abu muda.
Begitu juga bentuk pintu dan jendela punya style besar, bentuk klasik, penggunaan kaca. Sehingga cahaya alami selalu terpenuhi.
Area balkon diisi dengan aneka tanaman cantik menyegarkan, meja kursi modern klasik serta furniture lainnya.
Sedangkan open space dipakai untuk interior, yang mana menggabungkan beberapa ruang tanpa sekat atau dinding. Contohnya: penerapan pada ruang keluarga, ruang makan, dapur.
Ringkasan denahnya, meliputi:
- Lantai 1: garasi, ruang tamu, ruang keluarga, dapur, kamar tidur tamu, kamar mandi.
- Lantai 2: dua kamar tidur anak satu dengan balkon, sharing bathroom, ruang keluarga minimalis.
Ongkos tukang untuk desain kedua ini sekitar Rp 1.8 juta sampai Rp 3 juta per meter persegi.
Rumah klasik dengan 1,5 lantai pakai loteng
Gaya rumah tersebut cenderung klasik tradisional yang memadukan pemakaian batu bata ekspos, jendela kayu, detail ukiran khas. Pemakaian warna netral, material kayu dan batu juga menjadi ciri utama, karena bikin hunian nyaman dan tenang.
Baca Juga: 5 Jenis Plafon untuk Rumah Minimalis: Lengkap dengan Kisaran Harga dan Tips Memilih
Konsep 1,5 lantai memberikan fleksibilitas bagi semua anggota keluarga. Lantai pertama biasanya untuk area publik, sedangkan lantai dua lebih privat.
Rumah klasik 1,5 lantai pembagian ruangannya meliputi:
- Lantai 1: teras, ruang tamu, ruang keluarga, dapur, kamar tidur utama (pakai privat bathroom), sharing bathroom.
- Loteng: dua kamar tidur anak, tempat belajar atau santai.
Desain rumah tersebut membutuhkan ongkos tukang senilai Rp 1.6 juta sampai Rp 2.8 juta per meter persegi.
Rumah klasik 1 lantai dengan open space
Desain rumah tersebut memungkinkan interaksi maksimal pada seluruh anggota keluarga, yang mana konsepnya menyatukan style klasik dengan ruang terbuka.
Penyusunan area interior minim sekat maupun dinding, sehingga kesan luas, sirkulasi udara baik bisa terpenuhi setiap hari.
Berita Terkait
-
5 Jenis Plafon untuk Rumah Minimalis: Lengkap dengan Kisaran Harga dan Tips Memilih
-
5 Desain Rumah 6x12: Tampilan Cantik plus Estimasi Biaya Jasa Tukangnya
-
5 Rekomendasi Ikan Hias Awet & Susah Sakit yang Cocok untuk Kolam di Taman Rumah
-
Ide Rumah Minimalis Ukuran 7 x 10 Meter 3 Kamar: Irit tapi Muat Sekeluarga
-
7 Inspirasi Desain Pintu Depan Rumah: Minimalis, Modern, dan Berkelas
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
Terkini
-
5 Sepatu Loafers Wanita Terbaik Harga Terjangkau, Cocok Dipakai Kuliah dan Kerja
-
Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
-
5 Parfum dengan Aroma Minuman, Mulai dari Teh Melati hingga Mocktail Segar
-
Pakai Bedak Waterproof? Begini Cara Menghapusnya biar Wudhu dan Ibadah Tetap Sah
-
Tanggal Merah 2026 Hari Apa Saja? Ini Daftar dan Link Download Kalender Lengkapnya
-
Azarine x Sanrio Series, Kolaborasi Make-Up Ter-cute Tahun Ini!
-
5 Rekomendasi Sampo Penghitam Rambut, Mudah Ditemukan di Supermarket
-
10 Tren Bahan Skincare yang Populer Selama 2025, Vitamin C Tak Lekang Waktu
-
Tantangan dan Peluang Mengangkat Masakan Lokal ke Panggung Global
-
Maladewa Ubah Model Pariwisata Jadi Integrated Development Berbasis Keberlanjutan