Suara.com - Di tengah dominasi merek-merek luar negeri, kebangkitan sepatu lari lokal telah menjadi fenomena yang membanggakan.
Salah satu brand sepatu lokal yang paling bersinar dan berhasil merebut hati para pelari Indonesia adalah Ortuseight.
Merek ini secara konsisten membuktikan bahwa kualitas, kenyamanan, dan teknologi canggih tidak harus datang dengan harga selangit.
Banyak pelari, dari pemula hingga yang berpengalaman, mengakui bahwa sepatu lari Ortuseight terasa sangat nyaman dan ringan.
Pertanyaannya, apa rahasia di balik kenyamanan dan bobot ringan tersebut?
Inilah 3 alasan mengapa sepatu Ortuseight begitu nyaman untuk lari jarak jauh.
1. Inovasi teknologi midsole yang fokus pada bantalan dan bobot
"Mesin" utama dari sebuah sepatu lari terletak pada bagian midsole atau sol tengahnya.
Di sinilah teknologi bantalan bekerja untuk meredam benturan dan memberikan tolakan energi. Ortuseight sangat serius dalam mengembangkan bagian ini.
Baca Juga: Daftar 4 Sepatu Lari Lokal Terbaik: Empuk Mencengkeram Kuat Aspal, Libas Jarak Jauh
Ortuseight menggunakan teknologi foam seperti CumulusFoam dan StratusFoam.
CumulusFoam dirancang untuk memberikan bantalan yang sangat empuk, efektif menyerap guncangan saat kaki mendarat di permukaan keras seperti aspal.
Ini penting untuk menjaga sendi lutut dan pergelangan kaki tetap nyaman.
Foam yang digunakan dibuat dari material injection phylon yang memiliki karakter sangat ringan tanpa mengorbankan durabilitas.
Selain empuk, busa ini juga bersifat responsif, artinya mampu mengembalikan sebagian energi tolakan, membuat setiap langkah terasa lebih efisien dan tidak "terserap" ke dalam sepatu.
Kombinasi ini sangat ideal untuk lari jarak jauh di mana efisiensi energi menjadi kunci.
Hasilnya adalah sepatu yang mampu melindungi kaki dari benturan berulang kali namun tetap terasa ringan dan tidak membebani, bahkan setelah berlari puluhan kilometer.
2. Desain upper yang memeluk kaki (Ort-Knit & Ort-Shox)
Kenyamanan bukan hanya soal bantalan di bawah kaki, tetapi juga bagaimana sepatu "memeluk" bagian atas kaki.
Sepatu yang terlalu longgar atau terlalu sempit bisa menyebabkan lecet dan rasa tidak nyaman. Di sinilah teknologi upper Ortuseight berperan.
Banyak seri lari Ortuseight menggunakan material rajutan (knit) yang disebut Ort-Knit.
Bahan ini memiliki sifat seperti kaus kaki: fleksibel, mampu mengikuti bentuk kaki, dan yang terpenting, sangat breathable (memiliki sirkulasi udara yang baik).
Kaki yang tetap sejuk dan kering adalah kunci kenyamanan saat berlari jauh di iklim tropis Indonesia.
Untuk memastikan kaki tidak bergeser di dalam sepatu, Ortuseight menyematkan teknologi Ort-Shox.
adalah struktur di bagian dalam yang berfungsi sebagai "genggaman" atau kuncian pada kaki.
Dengan lockdown yang pas, setiap langkah menjadi lebih stabil dan efisien, mengurangi risiko lecet akibat gesekan.
Kombinasi material yang fleksibel dan struktur yang mengunci kaki dengan baik menciptakan rasa nyaman yang personal dan aman.
3. Konstruksi outsole yang cerdas, durabilitas tanpa menambah bobot
Bagian terluar dari sol (outsole) berfungsi untuk memberikan cengkeraman dan daya tahan.
Tantangannya adalah membuat outsole yang awet tanpa membuat sepatu menjadi berat dan kaku. Ortuseight menjawab ini dengan desain yang cerdas.
Alih-alih melapisi seluruh permukaan bawah dengan karet tebal, Ortuseight menempatkan karet berdaya abrasi tinggi hanya di area-area yang paling sering bergesekan dengan aspal, seperti bagian tumit luar dan ujung depan kaki.
Dengan menempatkan karet hanya pada titik-titik krusial, bobot keseluruhan sepatu bisa ditekan seminimal mungkin.
Bagian tengah yang tidak terlalu membutuhkan cengkeraman seringkali dibiarkan berupa exposed foam (busa yang terlihat).
Strategi ini berhasil menciptakan sepatu yang memiliki cengkeraman andal dan awet untuk menempuh ratusan kilometer, namun tetap menjaga bobotnya agar tetap ringan dan fleksibel.
Berita Terkait
-
Awas Ketagihan Lari! Ini Dia 5 Sepatu Lari Lokal Paling Kece buat Pemula 2025
-
Lari Makin Asyik, Dompet Tetap Tenang: 5 Sepatu Lari Pria Rp 100 Ribuan yang Wajib Dilirik!
-
Lari Makin Asyik! Ini 5 Rekomendasi Sepatu Lari Wanita Ringan Terbaik
-
Lari Nyaman Tanpa Siksa: 5 Sepatu Lari Terbaik untuk Kaki Lebar
-
Lupakan Merek Impor? 7 Sepatu Lari Lokal Ini Kualitasnya Bikin Kaget
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
12 Rekomendasi Sunscreen Anti Aging untuk Usia 40 Tahun ke Atas: Pilihan Terbaik, Harga Terjangkau
-
Profil Nono Anwar Makarim, Ayah Nadiem yang Pernah Jadi Garda Depan KPK
-
Perjalanan Karier Nadiem Makarim: dari Zalora, Bos Gojek, hingga Mendikbudristek yang Kontroversial
-
Maulid Nabi Bukan Sekadar Seremoni: Menag Ajak Renungkan Akhlak Rasulullah dalam Kehidupan Nyata
-
Beda Pendidikan Nadiem Makarim vs Tom Lembong, Disebut Punya Nasib Sama oleh Hotman Paris
-
Misteri Weton Kliwon: Dianggap Keramat, Salah Ganggu Hidup Bisa Sial Bertubi-tubi
-
Auto Keren! Ini Link Gratis dan Prompt Lengkap untuk Bikin Miniatur AI Bergerak bak Video
-
Adu Kekayaan Nadiem Makarim vs Tom Lembong, Disebut Hotman Paris Bernasib Sama
-
Berapa Harga Kulkas Side By Side? 'Standar Kemewahan Baru' dari Rumah DPR yang Dijarah
-
5 Rekomendasi Parfum Wanita Non Alkohol, Tahan Lama hingga 8 Jam