Suara.com - Planetary Guardians menyambangi Indonesia dengan misinya menjaga masa depan bumi. Indonesia dinilai memiliki pengaruh besar bagi ekosistem di seluruh dunia, seperti Kongo dan Amazon.
Hindou Oumaro Ibrahim selaku anggota Mbororo pastoralist people in Chad and President of the Association for Indigenous Women and Peoples of Chad (AFPAT) mengatakan bahwa salah satu alasan Planetary Guardians memilih untuk datang ke Indonesia sebab terdapat kekuatan super di baliknya. Selain itu, Hindou juga dengan senang hati ingin bertukar pikiran dengan masyarakat, pemerintah hingga ketua adat untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan yang ada di Indonesia.
Salah satu latar belakang terciptanya Planetary Guardians yakni karena iklim yang telah mengalami perubahan. Adapun banyak masyarakat tidak mempunyai tempat tinggal di kawasan yang layak.
“Jadi Anda bisa bayangkan, kelemahan makanan, penyakit, dan semua masalah sosial, masalah lingkungan, menjadi masalah keamanan. Jadi, itu menjadi masalah Planetary Guardians saat ini,” kata Hindou dalam press conference Planetary Guardians di Shang Ri-La pada Selasa, (29/7/2025).
Hindou juga menambahkan bahwa sangat penting untuk menjadi seorang Planetary Guardians agar dapat melihat bagaimana kerja sama menjadi kekuatan besar untuk menyelesaikan permasalahan di bumi.
Lebih lanjut, dalam acara press conference tersebut, mereka mengenalkan Planetary Health Check yang merupakan sebuah tonggak penting dalam memahami kondisi kesehatan bumi. The Planetary Health Check sendiri diluncurkan pada bulan September di Climate Week di New York dan dalam penggunaannya menunjukan bahwa planet bumi berada jauh dari kata aman untuk manusia dan cepat mendekati status siaga merah.
Laporan pertama dari The Planetary Guardians menunjukan bahwa terdapat informasi ilmiah terbaru, seperti batas - batas planet yang beragam, mengidentifikasi penyebab yang mendasari terjadinya kerusakan, serta menekankan perlunya pendekatan yang menyeluruh terhadap bumi. Hal ini dikarenakan planet bumi merupakan masa depan bagi umat manusia.
Bersama dengan momentum ini, Planetary Health Check 2025 akan bertranformasi lebih baru dan diluncurkan pada September 2025 di New York oleh Planetary Guardians dan PIK.
Farwiza Farhan selaku anggota Planetary Guardians yang berasal dari Indonesia juga mengungkapkan bahwa Planetary Health Check menyuguhkan alat yang dapat menunjukan keadaan sebenarnya dari planet bumi.
Baca Juga: Earth Festival 2025 Sukses Gaet Ribuan Pengunjung, Perkuat Aksi Nyata Jaga Bumi
Dirinya juga menegaskan bahwa alat ini bukan semata - mata alat ukur yang dapat langsung mengetahui hasilnya, melainkan terdapat indikator pengukuran yang meliputi perubahan iklim, keanekaragaman hayati, perubahan keasaman laut dan indikator lainnya.
Adapun tingkat akurasi dari Planetary Health Check dalam mengukur indikator - indikator tersebut tidak sederhana. Hal ini dikarenakan Planetary Health Check dilakukan oleh Postdam Institue yang berisi sekumpulan saintis yang sangat memumpuni dan memiliki berbagai metodologi untuk mengukur kesehatan planet bumi sampai di mana.
“Jadi jangan membayangkan planetary health check ini sebagai suatu alat seperti alat ukur gula darah yang sederhana, tapi ini adalah sains yang kompleks dan komprehensif dalam upaya untuk mengukur kesehatan planet bumi,” kata Farwiza Farhan kepada reporter Suara.com.
Farwiza juga menambahkan untuk masyarakat dapat mengakses secara langsung di website planetary health check apabila ingin mengetahui apa saja yang dilakukan pengukuran.
Sebagai informasi tambahan, Planetary Guardians merupakan sebuah kolektif independen yang meningkatkan ilmu pengetahuan untuk menjadikan batas - batas planet sebagai kerangka pengukuran bagi dunia.
Planetary Guardians hadir dengan tujuan meningkatkan ilmu pengetahuan, termasuk meluncurkan Planetary Boundary Health Check pertama di dunia, yang akan melacak kondisi planet dan memungkinkan kita mengembangkan peta jalan kembali menuju keselamatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Siapa Jay Alatas? Ayah Sabrina Alatas Punya Pekerjaan dan Jabatan Mentereng
-
Klaim Ramah Lingkungan Tisu Bambu Dipertanyakan, Produksi Masih Bergantung Batu Bara
-
Sunscreen Apa yang Ampuh untuk Flek Hitam? Cek 5 Produk Lokal Terbaik dan Murah
-
Siapa Owner Produk Viva Cosmetics? Skincare Lokal Terlaris Saat Ini
-
Sosok dr Abdul Azis: Ketua IDI Makassar yang Meninggal Dunia di Mekkah
-
4 Produk Hair Care Viva untuk Rambut Sehat dan Lembut, Harga Mulai Rp16 Ribuan
-
Promo Superindo Hari Ini 3 November 2025: Panduan Lengkap Belanja Hemat
-
Cara Menggunakan Pinterest, Aplikasi yang Diduga Dipakai Hamish Daud Selingkuh
-
30 Quotes Selingkuh di Pinterest yang Menohok dan Menggugah Hati
-
Ramalan Zodiak 3 November 2025: Karier Melejit dan Keuangan Membaik