- Senin Legi: Hari ini, 1 September 2025, adalah weton Senin Legi dengan neptu 9, yang berwatak Lakuning Angin, menandakan pribadi yang ceria dan ramah.
- Penanggalan: Bertepatan dengan 8 Mulud 1959 dalam kalender Jawa dan 8 Rabiul Awal 1447 H dalam kalender Hijriah.
- Makna: Weton ini dipercaya memiliki peruntungan rezeki yang lancar namun perlu waspada terhadap sifat temperamental.
Suara.com - Banyak masyarakat Jawa masih memegang teguh tradisi penggunaan kalender Jawa sebagai panduan. Sistem penanggalan ini dianggap relevan untuk berbagai keperluan penting dalam kehidupan sehari-hari.
Pada hari ini, Senin, 1 September 2025, kita akan mengupas tuntas detail penanggalan Jawa. Ini adalah hari yang memiliki perpaduan unik antara sistem kalender Masehi, Jawa, dan Hijriah.
Menurut perhitungan kalender Jawa, tanggal 1 September 2025 ini masuk dalam weton Senin Legi. Weton ini memiliki makna dan perhitungan tersendiri dalam kitab Primbon Jawa.
Secara paralel, dalam kalender Hijriah, hari ini bertepatan dengan tanggal 8 Rabiul Awal 1447 H. Sedangkan dalam penanggalan Jawa, tanggalnya adalah 8 atau 9 Mulud 1959 Ja, Tahun Dal.
Perbedaan kecil pada tanggal Jawa bisa terjadi karena perbedaan metode perhitungan antar sumber. Namun, keduanya merujuk pada bulan dan weton yang sama.
Membedah Weton Senin Legi
Setiap weton memiliki nilai numerik yang disebut neptu, yang didapat dari penjumlahan nilai hari dan pasaran. Neptu ini digunakan untuk berbagai macam perhitungan ramalan.
Untuk Senin Legi, neptunya adalah 9, yang merupakan hasil dari nilai hari Senin (4) ditambah nilai pasaran Legi (5). Angka ini memiliki pengaruh besar terhadap watak dan nasib seseorang.
Menurut Primbon Jawa, weton Senin Legi berada di bawah naungan "Lakuning Angin". Ini melambangkan sifat seperti angin yang bebas, ceria, dan mampu membawa suasana menyenangkan.
Baca Juga: Kalender Jawa Hari Ini 29 Agustus 2025: Mengupas Weton Jumat Pon dan Maknanya
Kehadiran seseorang dengan weton ini sering kali membuat orang di sekitarnya merasa bahagia. Hal ini disebabkan oleh pembawaan mereka yang ramah dan sangat terbuka.
Mereka dikenal sebagai pribadi yang ceria, sederhana, dan juga murah hati. Sifat mudah bergaul membuat mereka memiliki lingkaran pertemanan yang luas.
Selain itu, pemilik weton Senin Legi memiliki tingkat kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan sekitar. Hal inilah yang membuat mereka sering disukai oleh banyak orang dalam pergaulan sosial.
Di balik sisi positifnya, mereka juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diwaspadai. Seseorang dengan weton ini cenderung sulit untuk mendengarkan pendapat orang lain.
Terkadang, mereka bisa menjadi sangat temperamental dan mudah tersinggung. Rasa ingin tahu yang besar juga bisa membuat mereka suka ikut campur urusan orang lain.
Untuk menjaga hubungan baik, mereka perlu belajar menghargai batasan privasi orang lain. Jika tidak, sifat ini bisa menimbulkan masalah dalam pergaulan.
Dalam hal rezeki, weton Senin Legi dianggap memiliki peruntungan yang baik. Mereka diyakini memiliki rezeki yang tidak pernah putus dan selalu menemukan jalan untuk penghidupan.
Struktur dan Sejarah Kalender Jawa
Kalender Jawa merupakan sistem penanggalan kompleks yang diciptakan oleh Sultan Agung dari Mataram. Ia memformulasikannya pada tahun 1633 Masehi sebagai alat pemersatu.
Tujuannya adalah menyatukan sistem penanggalan Saka yang berbasis matahari (Hindu-Buddha) dengan kalender Islam (Hijriah) yang berbasis bulan. Upaya ini dilakukan untuk menyelaraskan kepercayaan masyarakat Jawa dengan ajaran Islam yang berkembang.
Sistem ini memiliki dua siklus hari utama yang berjalan bersamaan. Siklus pertama adalah saptawara, atau siklus tujuh hari yang kita kenal (Minggu hingga Sabtu).
Siklus kedua adalah pancawara, yaitu siklus lima hari pasaran yang unik. Kelima hari pasaran tersebut adalah Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.
Kombinasi dari siklus tujuh hari dan lima hari inilah yang menghasilkan 35 kombinasi weton. Setiap weton, seperti Senin Legi, akan berulang setiap 35 hari sekali.
Selain siklus harian, kalender Jawa juga memiliki siklus mingguan yang disebut Wuku. Untuk tanggal 1 September 2025, hari ini termasuk dalam Wuku Watu Gunung.
Fungsi utama kalender Jawa adalah sebagai panduan untuk menentukan hari baik. Masyarakat menggunakannya untuk merencanakan acara penting seperti pernikahan, pindah rumah, atau memulai usaha.
Lebih dari itu, kalender Jawa dan perhitungan weton juga digunakan dalam primbon. Primbon adalah kitab warisan leluhur Jawa yang berorientasi pada relasi antara kehidupan manusia dan alam semesta.
Di dalam primbon, weton digunakan untuk meramal watak, kecocokan jodoh, hingga potensi rezeki. Ini menjadi semacam panduan spiritual dan tradisi yang terus dilestarikan.
Bulan dalam kalender Jawa juga memiliki nama-nama khas, meskipun urutannya mirip dengan kalender Hijriah. Bulan saat ini adalah Mulud, yang setara dengan bulan Rabiul Awal.
Bulan Mulud memiliki arti khusus karena merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Di banyak daerah di Jawa, bulan ini dirayakan dengan berbagai tradisi seperti Grebeg Maulud.
Pentingnya Memahami Kalender Jawa
Mempelajari kalender Jawa bukan hanya sekadar melihat tanggal dan hari. Ini adalah cara untuk memahami warisan budaya dan kearifan lokal yang kaya.
Bagi generasi muda, mengetahui weton dan maknanya bisa menjadi cara untuk terhubung kembali dengan akar tradisi. Hal ini juga membantu melestarikan pengetahuan leluhur yang berharga.
Meskipun zaman telah modern, relevansi kalender Jawa tidak sepenuhnya pudar. Banyak yang masih menggunakannya sebagai pelengkap kalender Masehi untuk pertimbangan spiritual dan budaya.
Dengan demikian, informasi mengenai kalender Jawa pada 1 September 2025 ini memberikan wawasan yang mendalam. Wawasan ini melampaui sekadar penanda waktu, menyentuh aspek filosofis kehidupan masyarakat Jawa.
Memahami weton Senin Legi hari ini bisa menjadi panduan yang berguna. Baik untuk refleksi diri maupun untuk merencanakan kegiatan dengan lebih bijaksana sesuai tradisi.
Detail Kalender Hari Ini: 1 September 2025
Tanggal Masehi | Senin, 1 September 2025 |
Weton (Hari & Pasaran) | Senin Legi |
Tanggal Jawa | 8 Mulud 1959 Ja (Tahun Dal) |
Tanggal Hijriah | 8 Rabiul Awal 1447 H |
Neptu | 9 (Senin 4 + Legi 5) |
Wuku | Watu Gunung |
Watak Weton | Lakuning Angin (Seperti Angin) |
Berita Terkait
-
Kalender Jawa Hari Ini 29 Agustus 2025: Mengupas Weton Jumat Pon dan Maknanya
-
7 Tafsir Mimpi Melihat Kerumunan Orang Menurut Primbon Jawa
-
Arti Mimpi Jatuh dari Ketinggian, Ini Pesan Alam Bawah Sadarmu Menurut Primbon Jawa
-
Bukan Orang Sembarangan, 10 Weton Ini Disukai Khodam Harimau Menurut Primbon Jawa
-
Ramalan Jodoh Tibo Tinari: Milenial dan Gen Z Bisa Intip Takdir Cinta Lewat Primbon Jawa
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Sunscreen Lotion vs Spray, Mana yang Lebih Bagus? Ini Kata Dokter Kulit
-
Ramai Skandal Julia Prastini 'Jule', Apakah Istri Selingkuh Harus Dicerai Menurut Islam?
-
Sikap Andre Taulany Bikin Erin Muak, Ini Hukum Bongkar Aib Pasangan di Proses Cerai
-
Sunscreen SPF 100 untuk Apa? Ini Manfaat dan Rekomendasi Produk Terbaiknya
-
Solusi Tampil Stylish Tanpa Sakit Kaki: Intip Rekomendasi Sepatu Ankle Boots Paling Nyaman
-
Makna Mendalam Motif Batik Trimina, Kerap Dipakai Menkeu Purbaya di Acara Penting
-
Cleantha Islan Umur Berapa? Ini Biodata dan Profil Tunangan Teuku Rassya
-
Rahasia Kulit Glowing: Bahan Skincare Sederhana Ini Jaga Hidrasi dan Haluskan Kulit Kasar
-
Momen Bersejarah, Kronologi 20 Oktober Diperingati Jadi Hari Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden
-
Bukan Sekadar Diving Biasa: Menguak Kekayaan Spesies Karang di Raja Ampat