- Raffi Ahmad kencang diisukan menjadi Menpora gantikan Dito Ariotedjo.
- Raffi sempat berkuliah di Universitas Paramadina dan Universitas Terbuka.
- Raffi Ahmad menerima gelar Doktor Honoris Causa dari UIPM pada 2024.
Suara.com - Raffi Ahmad kencang diisukan menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) gantikan Dito Ariotedjo. Kabar ini tentu membuat latar belakang pendidikan Raffi Ahmad menjadi tanda tanya.
Lantas, Raffi Ahmad sarjana apa? Apakah sosoknya akan menjadi pilihan Presiden Prabowo Subianto untuk mengisi kursi Menpora?
Pendidikan Dasar Raffi Ahmad
Raffi Ahmad menghabiskan masa kecilnya di Bandung, kota kelahirannya yang dikenal sebagai Paris van Java. Pendidikan dasarnya dimulai di SD Taruna Bakti, Bandung, di mana ia menimba ilmu dengan penuh semangat.
Setelah lulus SD, Raffi melanjutkan ke SMP Negeri 5 Bandung. Saat itu, ia hampir saja masuk SMA Negeri 5 Bandung, sekolah favorit di kota asalnya.
Namun, nasib berkata lain. Raffi akhirnya pindah ke Jakarta dan bersekolah di SMA Negeri 3 Jakarta, sebelum akhirnya pindah lagi ke SMA Negeri 16 Jakarta.
Perpindahan ini disebabkan oleh kesibukannya di dunia hiburan yang mulai menarik perhatian sejak remaja.
Masa SMA Raffi bisa dibilang penuh tantangan. Ia dikenal sebagai siswa yang aktif, tapi karir awalnya sebagai model dan aktor remaja mulai mengganggu jadwal sekolah.
Meski begitu, Raffi berhasil lulus SMA dengan nilai yang cukup baik. Lulusan SMA ini menjadi titik awal perjalanan pendidikannya yang lebih tinggi.
Baca Juga: Berapa Triliun Harta Raffi Ahmad? Diisukan Jadi Menpora
Bagi banyak orang, gelar sarjana adalah mimpi standar pasca-SMA, tapi bagi Raffi, dunia hiburan tampak lebih menjanjikan. Namun, ia tidak sepenuhnya mengabaikan pendidikan formal.
Pendidikan Tinggi: Kuliah Tak Sampai Gelar Sarjana
Setelah lulus SMA, Raffi memutuskan untuk melanjutkan studi di Universitas Paramadina, Jakarta. Universitas swasta bergengsi ini dikenal dengan program-programnya yang berkualitas di bidang ilmu sosial dan humaniora.
Raffi sempat terdaftar di sana, tapi tidak ada catatan resmi bahwa ia menyelesaikan program sarjana. Ia diduga hanya menempuh sebagian kuliah di Paramadina sebelum akhirnya beralih ke Universitas Terbuka (UT).
Universitas Terbuka, sebagai institusi pendidikan jarak jauh milik negara, menawarkan fleksibilitas yang cocok bagi pekerja sibuk seperti Raffi. Ia terdaftar di UT, kemungkinan di jurusan komunikasi atau bidang terkait hiburan, mengingat minatnya pada media.
Namun, sekali lagi, tidak ada bukti bahwa Raffi memperoleh gelar sarjana (S1) dari UT atau Paramadina. Ini berarti ia drop out atau tidak menyelesaikan tesis akhir untuk mendapatkan ijazah.
Kontroversi Gelar Doktor Honoris Causa Raffi Ahmad
Pada Oktober 2024, Raffi Ahmad kembali menjadi sorotan karena menerima gelar Doktor Honoris Causa (HC) dari Universal Institute of Professional Management (UIPM), sebuah institusi di Thailand.
Gelar ini diberikan di bidang "Event Management and Global Digital Development," yang dianggap setara dengan pendidikan S3.
UIPM juga disebutkan memberikan gelar setara S1 (Bachelor of Science in Tourism and Event Management pada 2015) dan S2 kepada Raffi Ahmad secara diam-diam. Namun, gelar HC ini langsung memicu kontroversi besar.
Pasalnya, UIPM tidak terakreditasi secara resmi di Indonesia atau internasional. Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), UIPM bahkan tidak memiliki izin operasi di RI.
Kampus ini mengklaim diakui oleh Kerajaan Prusia, sebuah entitas yang sudah bubar sejak Perang Dunia II.
Pakar hukum dari Universitas Muhammadiyah Surabaya menyatakan bahwa gelar HC seperti ini lebih bersifat simbolis dan tidak memiliki nilai akademik formal.
Raffi Ahmad sendiri merespons dengan santai di Instagram-nya, menyebut gelar itu sebagai motivasi untuk terus belajar. Ia menegaskan bahwa ia menghormati pendidikan formal dan mendorong anak-anaknya untuk kuliah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
Terkini
-
Panduan Lengkap Lolos Seleksi Guru Sekolah Rakyat 2025: Syarat, Jadwal hingga Gaji
-
Beda Klarifikasi Menkeu Purbaya dan Yudo Sadewa sol Postingan Sri Mulyani Agen CIA
-
Ameena Sekarang Sekolah di Mana? Bukan Pindah gara-gara Aurel Dibentak Satpam
-
Momen Pejabat Nepal Mohon Ampun ke Demonstran Agar Rumahnya Tak Dibakar, Berakhir Tragis
-
Sri Mulyani Sudah Lama Guyon soal Mundur dari Kemenkeu dengan Ferry Irwandi: Mau Gantikan Saya?
-
Pakai Moisturizer Setelah Apa? Simak Urutan Skincare yang Tepat
-
Moisturizer Mulai Dipakai di Usia Berapa? Ini Waktu yang Tepat Menggunakan Pelembab
-
Harum Manis Band Asal Mana? Vokalisnya Diduga Lecehkan Anak di Bawah Umur
-
Charlie Kirk Ditembak Siapa? Tewas saat Pidato di Kampus Utah, Donald Trump Berduka
-
Alvi Maulana: Tukang Jagal Jadi Pembunuh Mutilasi Kekasih, Punya Ciri Narsistik