- Furnitur sekarang bukan sekadar dekorasi, tapi bagian dari gaya hidup green dan conscious yang bikin rumah jadi lebih hidup.
- Pada Design Talks 2025, AHEC berkolaborasi dengan Studio Hendro Hadinata, salah satu studio lokal yang fokus memproduksi desain furnitur dari bahan kayu yang berkualitas.
- Penggunaan bahan material berupa kayu asal internasional masih bisa bersinergi dengan filosofi desain lokal.
Pada koleksi Karana, Studio Hendro Hadinata menggunakan kayu keras America atau American Hardwood dari spesies red oak, maple, dan cherry yang hingga saat ini penggunaannya masih langka dalam dunia furnitur di Asia Tenggara.
Melalui Karana, Hendro Hadinata pun berupaya untuk menunjukkan jika penggunaan bahan material berupa kayu asal internasional masih bisa bersinergi dengan filosofi desain lokal dan yang terpenting memiliki tanggung jawab kepada lingkungan karena furnitur berbahan kayu dapat menyerap kadar emisi di udara.
“Material ini tidak hanya kuat dan mudah di-finishing, tapi juga menawarkan variasi serat dan warna yang kaya sehingga memberi fleksibilitas kreatif,” ungkap Hendro.
Hendro juga menambahkan jika proyek Karana menjadi bukti untuk memperkaya narasi lokal serta dapat memperkuat posisi desain furnitur Indonesia di kancah internasional.
Furnitur untuk Estetika dan Lingkungan
Selain mengajak kolaborasi dengan Studio Hendro Hadinata, Design Talks turut menghadirkan Dennis Pluemer selaku Founder Santai Furniture. Santai Furniture sendiri merupakan brand yang memproduksi berbagai furnitur berbahan dasar kayu.
Walau berasal dari Jerman, Dennis menyampaikan jika setiap furnitur yang diproduksi oleh Santai Furniture terinspirasi dari budaya asal Jawa yang menurutnya kaya akan makna, tidak hanya untuk estetika, tetapi juga kehidupan.
Sama seperti Studio Hendro Hadinata, Santai Furniture juga menggunakan kayu sebagai material utama pembuatan furnitur. Salah satu bahan utama yang digunakan ada solid wood, seperti kayu jati dan bambu.
Menurut Dennis, dua jenis kayu tersebut memiliki daya tahan yang tinggi dan mudah didesain, baik dari segi warna maupun bentuk.
Baca Juga: 8 Tips Mendekorasi Rumah Pakai Furnitur Kayu, Anti Kuno Tetap Modern!
Selain estetika, Santai Furniture juga konsisten dengan praktiknya dalam membuat furnitur yang berkelanjutan.
Dennis menekankan jika pemilihan material dalam furnitur memiliki tanggung jawab yang besar terhadap keberlanjutan dalam jangka panjang. Menurutnya, pemilahan material yang ramah lingkungan telah menjadi pilihan konsumen.
“Konsumen kini semakin peduli pada dampak lingkungan. Material seperti American Hardwood, dikelola secara berkelanjutan dan tumbuh lebih cepat, memberi opsi penting untuk menjawab permintaan furnitur yang ramah lingkungan di pasar lokal maupun global,” ucap Dennis.
Kemudian, sejalan dengan penerapan Life Cycle Assessment (LCA), Dennis sempat menyampaikan jika bahan atau material kayu yang digunakan pada Santai Furniture sendiri tetap mengupayakan tindakan konservasi agar tetap lestari dan terjaga jumlahnya.
“Untuk kayu jati, upaya konservasi itu dilakukan atau di-manage oleh pihak perkebunannya secara langsung dan melakukan penanaman baru. Sedangkan, untuk bambu itu sebenarnya sangat menarik karena tanaman bambu itu tumbuh cepat. Biasanya kita hanya ambil pohon bambu yang sudah berusia 5 tahun karena di tahun ke-6 dan ke-7, pohon bambu akan mati dan jadi rooting,” jelas Dennis.
Dennis menjelaskan jika menggunakan pohon bambu yang berusia 5 tahun akan memberikan hasil yang bagus pada proses pembuatan furnitur.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Apakah Yurike Sanger dan Soekarno Punya Anak? Ini Fakta Lengkap Hubungan Mereka
-
6 Fakta Kematian Remaja Perempuan di Mobil Tesla Milik Penyanyi D4vd
-
Profil dan Kekayaan Dony Oskaria, Ditunjuk Prabowo Jadi Plt Menteri BUMN
-
Ratu Tisha Anak Siapa? Dicopot Erick Thohir dari Komite PSSI
-
5 Krim Anti Aging Terbaik untuk Kulit Glowing dan Awet Muda, Wajib Dicoba!
-
Perjalanan Cinta Yurike Sanger dengan Soekarno, Istri Termuda Sang Proklamator
-
Moisturizer dan Krim Siang Apakah Sama? Simak Penjelasan Dokter biar Gak Salah
-
Sifat Zodiak Leo Wanita yang Bikin Terkesan: Karismatik, Percaya Diri, tapi Susah Dibantah
-
Beda Pendidikan Anak Sri Mulyani dan Retno Marsudi yang Lulus Bareng di UI
-
Profil Adwin Haryo Indrawan, Anak Sri Mulyani Resmi Jadi Dokter Spesialis