Ciri sepatu Ortuseight Hyperblast ori lainnya adalah warna yang terlihat tajam, cerah, dan konsisten di seluruh bagian sepatu.
Teknologi pewarnaan pada produk asli membuat warnanya tahan lama meski sering dipakai atau terkena gesekan.
Pada sepatu palsu, warna biasanya tampak kusam, kurang rata, atau cepat memudar setelah beberapa kali penggunaan. Hal ini dapat menjadi tanda jelas bahwa produk yang Anda beli bukanlah yang asli.
4. Logo dan branding yang presisi
Logo Ortuseight pada sepatu asli tercetak dengan jelas, simetris, dan tidak mudah terkelupas. Detail branding biasanya terdapat di bagian lidah sepatu, sisi luar, serta kotak kemasan.
Kejelasan logo menjadi salah satu ciri sepatu Ortuseight Hyperblast ori yang paling mudah dikenali.
Produk palsu sering kali memiliki logo dengan ukuran yang tidak presisi, posisi miring, atau bahkan berbeda dari desain resmi. Karena itu, penting bagi Anda untuk selalu mengecek detail kecil ini sebelum membeli.
5. Sol kuat dan fleksibel
Bagian sol adalah aspek penting lain yang membedakan sepatu asli dan palsu. Ortuseight Hyperblast ori menggunakan sol berbahan karet berkualitas dengan daya cengkeram kuat.
Baca Juga: 5 Sepatu Lari Lokal Terbaik Rekomendasi Dokter Tirta, Harga Ratusan Ribu Saja
Fleksibilitas sol membuat pergerakan kaki lebih leluasa, sangat membantu saat bermain futsal di lapangan licin.
Jika sol terasa keras, licin, atau mudah terkelupas, besar kemungkinan sepatu tersebut palsu. Sol yang kurang berkualitas juga berisiko menurunkan performa permainan dan membuat sepatu cepat rusak.
6. Bobot sepatu ringan dan seimbang
Salah satu keunggulan sepatu Ortuseight Hyperblast adalah bobotnya yang ringan, sehingga kaki tidak cepat lelah.
Sepatu asli memiliki keseimbangan bobot yang baik, membuatnya terasa nyaman digunakan dalam durasi lama.
Produk tiruan biasanya lebih berat atau justru terlalu ringan karena menggunakan material berkualitas rendah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
Terkini
-
Link Resmi Pengumuman Rekrutmen PT KAI Lulusan SMA, D3, dan S1, Cek Namamu!
-
Profil Meilanie Buitenzorgy, Dosen IPB Analisis Pendidikan Gibran Cuma Setara SD?
-
Viral Tren Sleepmaxxing untuk Meningkatkan Kualitas Tidur, Ketahui Bahaya di Baliknya
-
Dari Mana Kekayaan Jennifer Coppen? Santai Ikut Pindah ke Belanda Demi Support Justin Hubner
-
Mahal Banget? Intip Biaya Sekolah SMA di Singapura seperti Gibran dan Kaesang
-
Cara Edit Foto Bergerak Pakai Efek AI Walk Lagi Viral, Begini Prompt Anti Gagalnya!
-
Cara Membedakan Sunscreen Wardah Asli dan Palsu, Cek Sebelum Membeli
-
Selain Performative Male, Ada Performative Femininity: Apa Bedanya?
-
Profil dan Rekam Jejak 2 Pengacara Tasya Farasya di Kasus Perceraian, Ada Suami Artis
-
Cerita Perubahan Warga Denpasar Selatan, Saat Pemilahan Sampah Jadi Kebiasaan Baru