Lifestyle / Komunitas
Rabu, 24 September 2025 | 14:33 WIB
Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep. (Instagram/kaesangp)

Suara.com - Biaya sekolah SMA di Singapura menarik dibahas. Apalagi Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dan adiknya, Kaesang Pangarep, diketahui pernah mengenyam pendidikan di sana.

Dalam portal Komisi Pemilihan Umum (KPU), Gibran disebutkan bahwa dia sempat menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Orchid Park Secondary School Singapura, pada tahun 2002 hingga 2004.

Sementara itu Kaesang menempuh pendidikan di SMA Anglo-Chinese School International (ACSI) Singapura.

Lantas berapa sebenarnya biaya sekolah SMA di Singapura seperti Gibran dan Kaesang? Simak penjelasan berikut ini.

Biaya Sekolah SMA di Singapura

Orchid Park Secondary School, sekolah SMA Gibran di Singapura

Dikutip dari website ICAN Education Consultant, sistem pendidikan di Singapura cukup unik karena menyediakan dua jalur utama bagi pelajar, yaitu sekolah negeri dan sekolah internasional.

Secara umum, ada 4 jenis sekolah utama yang menawarkan pendidikan setingkat SMA yakni:

1. Sekolah Pemerintah (Government Schools)

Sekolah ini dikelola dan didanai penuh oleh pemerintah. Kurikulumnya mengikuti standar nasional yang ketat dari Kementerian Pendidikan Singapura.

Kualitasnya tak perlu diragukan, dan biayanya sangat terjangkau bagi warga negara Singapura, hanya sekitar SGD33 per bulan (sekitar Rp428 ribuan).

Baca Juga: Roy Suryo Kuliti Data Pendidikan Gibran di Situs Pemkot Solo hingga Setneg: Fatal!

Namun untuk pelajar internasional, biayanya jauh lebih tinggi. Pelajar dari negara-negara ASEAN seperti Indonesia perlu merogoh kocek sekitar SGD1.199 (sekitar Rp15,5 juta) - SGD1.319 (sekitar Rp17,1 juta) per bulan, sementara non-ASEAN bisa mencapai SGD2.289 (sekita Rp29,7 juta) – SGD2.569 (sekitar Rp33,3 juta) per bulan. Biaya yang bervariasi ini menjadi cerminan dari subsidi silang yang diterapkan pemerintah.

2. Sekolah Bantuan Pemerintah (Government-Aided Schools)

Berdiri atas inisiatif komunitas atau yayasan, sekolah ini juga menerima dana dan mengikuti kurikulum nasional seperti sekolah pemerintah. Namun mereka punya otonomi lebih dalam mengelola dana dan program.

Biaya di sekolah jenis ini umumnya serupa dengan sekolah pemerintah, dengan tambahan biaya operasional bulanan yang relatif kecil, sekitar SGD20 (sekitar Rp259 ribu). Kualitasnya setara, membuat sekolah ini menjadi pilihan favorit bagi banyak orang tua.

3. Sekolah Swasta (Independent Schools)

Berbeda dengan dua jenis sebelumnya, sekolah swasta punya otonomi penuh atas kurikulum dan pendanaannya, yang sebagian besar berasal dari biaya sekolah.

Load More