Lifestyle / Komunitas
Minggu, 28 September 2025 | 06:32 WIB
Dampak Topan Ragasa untuk Indonesia (Pexels/ Johannes Plenio)

Usai mendarat di Pulau Hailing, Guangdong, pada Rabu sore, Rgasa bergerak ke arah barat menuju Vietnam dengan kecepatan maksimum 241 km per jam di kota Jiangmen.

Dampak Tidak Langsung Ragasa Bagi Indonesia

Pada 22 September 2025, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa siklon tropis Ragasa dapat memberi dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia.

BMKG memperingatkan potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah, termasuk Maluku, Sulawesi, hingga Papua.

BMKG juga menyebut potensi terjadinya gelombang tinggi di Laut Natuna, Laut Maluku, Laut Banda, hingga Samudera Pasifik utara Papua.

Para nelayan dan operator kapal serta masyarakat umum diminta untu mewaspadai kondisi laut yang berbahaya.

Dampak tidak langsung dari topan Ragasa terhadap Indonesia adalah adanya prediksi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat selaam pekan ini hingga tanggal 29 September 2025.

“Siklon Tropis Ragasa diperkirakan berada di Filipina dengan kecepatan angin maksimum 110 knot dan tekanan 905 hPa. Keduanya (Ragasa dan bibit Siklon 92W) membentuk daerah konvergensi dan konfluensi yang memicu hujan sedang-lebat di Kalimantan, Maluku Utara, dan Papua,” ujar BMKG melalui tulisan dalam Prospek Cuaca Mingguan periode 23-29 September 2025.

Melalui akun Instagram @infobmkg, BMKG juga memberikan peringatan akan adnaya Siklon Tropis BUALOI yang saat ini terpantau berada di Laut Filipina, tepatnya di sebelah tenggara Pulau Luzon, Filipina bagian utara.

Baca Juga: Dijuluki Raja Badai Asia, Apa Dampak Topan Ragasa Hong Kong ke Indonesia?

Siklon BUALOI ini tidak akan masuk ke Indonesia karena arah pergerakannya ke utara, mendekati Taiwan atau Jepang. Meski demikian, cuaca di beberapa wilayah di Indonesia terutama bagian utara seperti Sulawesi atau Maluku bisa sedikit terpengaruh.

Kontributor : Rizky Melinda

Load More