Suara.com - Stasiun televisi swasta Trans7 tengah disorot usai menayangkan acara yang dinilai menyinggung Pondok Pesantren Lirboyo di Kabupaten Kediri Jawa Timur.
Alhasil, siapa pemilik Pondok Pesantren Lirboyo pun menjadi pertanyaan netizen. Apalagi, Ponpes Lirboyo juga turut bersuara keras terhadap program Trans 7.
Nah, ini sosok pemilik dan tokoh berpengaruh di Ponpes Lirboyo.
Pemilik Pondok Pesantren Lirboyo
Melansir situs resmi Ma’had Aly Lirboyo, pendiri pesantren Lirboyo sekaligus salah satu tokoh paling berpengaruh adalah KH Abdul Karim alias Kiai Manab.
Beliau dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan bersahaja. Saat ini kepemimpinan diteruskan oleh salah satu cucunya, K.H. M. Anwar Manshur.
Masih dari laman yang sama, Kiai Manab lahir pada 1856 dari keluarga petani dan pedagang yang sederhana di Magelang, Jawa Tengah.
Sepeninggal ayahnya Abdur Rahim, Kiai Manab memutuskan untuk merantau demi menuntut ilmu, mengikuti jejak kedua kakaknya yakni Aliman dan Mu’min.
Keinginan Kiai Manab dipicu oleh kharisma para alim ulama yang merupakan pengikut Pangeran Diponegoro, seperti Kiai Imam Rofi’i dari Bagelan dan Kiai Hasan Bashori dari Banyumas.
Baca Juga: Legislator PKB Ultimatum Trans7 Imbas Hina Ponpes Lirboyo: Karisma Kiai Jangan Dipermainkan!
Ia tidak ingin hanya menjadi orang biasa. Jadi, meskipun berasal dari keluarga petani, ia percaya bahwa keturunan yang sejati adalah yang dihasilkan oleh generasi berikutnya, bukan yang sebelumnya.
Bagi Kiai Manab, garis keturunan tidaklah penting yang terpenting adalah ilmu. Dari sinilah sejarah terbentuknya pesantren Lirboyo dimulai, yakni ketika seorang calon kiai besar mulai menimba ilmu.
Pesantren Lirboyo didirikan pada 1910. Saat itu, Kiai Manab merupakan murid dari KH. Kholil Kasingan, Rembang, salah satu santri ulama besar KH. Kholil Bangkalan.
Setelah Kiai Manab, kepemimpinan Lirboyo diteruskan oleh menantunya, KH. Marzuki Dahlan, yang mendirikan Madrasah Hidayatul Mubtadi’in (HM) sebagai lembaga pendidikan formal berbasis kitab kuning. Madrasah ini menjadi cikal bakal sistem pendidikan berjenjang di Lirboyo.
Generasi berikutnya seperti KH. Mahrus Aly, KH. Idris Marzuki, KH. Anwar Manshur, dan para dzurriyah (keturunan) lainnya, terus mengembangkan pesantren ini dengan menambah unit pendidikan seperti Madrasah Diniyah, sekolah formal hingga jenjang pendidikan tinggi, serta lembaga dakwah.
Pendidikan di Lirboyo pun berkembang pesat. Kini, salah satu pesantren tradisional paling berpengaruh di Indonesia itu menaungi 15 unit pondok dengan berbagai fokus keilmuan, seperti Hidayatul Mubtadi’aat, Tahfidzul Qur’an, Ar-Risalah, hingga HM Al-Mahrusiyah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
7 Rekomendasi Mantel Sepatu Anti Air, Ampuh Lindungi Sepatumu di Musim Hujan
-
Promo Superindo Hari Ini: 29 November 2025 Borong Sepuasnya Daging Giling Cuma Rp100 Ribuan!
-
Busana Olahraga Modest: Tren yang Bikin Perempuan Makin Berani Bergerak
-
5 Rekomendasi Pelembap Sariayu untuk Ibu Rumah Tangga
-
5 Sepatu Lokal Carbon Plate Pesaing Nike dan Adidas, Mulai Rp300 Ribuan
-
5 Rekomendasi Paket Wisata Banyuwangi: Open Trip Snorkeling atau Naik Gunung
-
3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
-
7 Rekomendasi Tumbler Rosca yang Murah, Lucu dan Menggemaskan
-
5 Paket Open Trip Jogja untuk Liburan Akhir Tahun, Mulai Rp200 Ribuan
-
Karier PR Zaman Now: Bukan Hanya Pintar Bicara, tapi Melek Data