- Asia Records hadir sebagai diplomasi budaya, perluasan ASEAN Records.
- Mencatat prestasi & inovasi, memperkuat citra Asia. Pariwisata fokus kualitas, bukan hanya kuantitas.
Suara.com - Setelah pandemi mengguncang pariwisata dunia, Asia kini mulai memulihkan diri perlahan. Laporan ASEAN Secretariat tahun 2023 mencatat jumlah wisatawan yang datang ke Asia Tenggara baru mencapai sekitar 46,5 juta orang pada paruh pertama 2023, atau baru 66 persen dari tingkat kunjungan sebelum pandemi.
Padahal pada 2019, kawasan ini mampu menarik 143,6 juta wisatawan dengan penerimaan pariwisata mencapai lebih dari 137 miliar dolar AS.
Di tengah proses pemulihan yang masih berjalan, muncul satu inisiatif regional yang tak hanya ingin menghitung jumlah wisatawan, tetapi juga merayakan keunggulan dan identitas Asia itu sendiri.
Inisiatif tersebut adalah peluncuran Asia Records, lembaga kontinental yang resmi berdiri pada 27 Oktober 2025 di Jakarta, sebagai perluasan dari ASEAN Records yang sebelumnya berfokus di Asia Tenggara.
Dari Catatan Rekor Menjadi Bahasa Diplomasi Baru
Asia Records berupaya menghadirkan bentuk baru diplomasi budaya, dengan mencatat pencapaian individu, organisasi, dan inovasi yang berdampak di tingkat regional. Managing Director ASEAN Records dan Asia Records, Eldrick Koh, menyebut lembaga ini sebagai bukti nyata kemajuan kawasan.
“Kami tidak hanya mendokumentasikan pencapaian, tapi juga mendefinisikan sejarah melalui selebrasi keunggulan, persatuan, dan inovasi,” ujarnya.
Langkah ini menandai evolusi ASEAN Records dari lembaga pencatat prestasi regional menjadi platform kontinental yang berperan dalam memperkuat citra Asia sebagai pusat kreativitas dan inovasi. Sejak didirikan pada November 2024, ASEAN Records telah mengesahkan lebih dari 200 rekor resmi, mencakup bidang pariwisata, budaya, dan kewirausahaan.
Malaysia Dorong Diplomasi Pariwisata di Asia
Baca Juga: Di KTT ASEAN, Prabowo Ajak Negara Asia Jaga Persaingan Sehat demi Masa Depan Kawasan
Peluncuran Asia Records digelar bersamaan dengan Malam Gala ASEAN Records, bertepatan dengan Keketuaan Malaysia di ASEAN dan KTT ASEAN ke-47. Dalam acara tersebut, Chua Choon Hwa, Wakil Sekretaris Jenderal (Pariwisata) Kementerian Pariwisata, Seni, dan Budaya Malaysia (MOTAC), menekankan bahwa inisiatif ini sejalan dengan semangat “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.”
“Partisipasi MOTAC mencerminkan komitmen Malaysia untuk memperkuat diplomasi pariwisata dan kerja sama regional, agar industri budaya dan pariwisata Asia berdaya saing di tingkat internasional,” ujar Chua.
Pandangan ini sejalan dengan arah pemulihan kawasan. Meski angka wisatawan belum kembali ke level pra-pandemi, pemerintah negara-negara ASEAN kini memusatkan perhatian pada kualitas pengalaman wisata dan nilai budaya yang dihadirkan, bukan hanya pada volume kunjungan. Di sinilah Asia Records mengambil peran simbolik: menegaskan bahwa daya tarik Asia bukan hanya pada destinasi, melainkan juga pada cerita dan pencapaian manusianya.
Menyatukan Budaya Lewat Pengakuan
Peluncuran Asia Records turut diresmikan oleh Tun Seri Setia Dr. Haji Mohd Ali bin Mohd Rustam, Gubernur Melaka, bersama Rizal bin Dato’ Nainy dari SME Corporation Malaysia, serta Gillian Ooi, Direktur Pelaksana ASEAN dan Asia Records.
Acara ini juga menandai peluncuran dua kategori baru, ASEAN Tourism Records dan Asia Tourism Records, yang telah mendapat dukungan dari ASEANTA (Asosiasi Pariwisata ASEAN). Keduanya diharapkan menjadi wadah bagi negara-negara di kawasan untuk menonjolkan praktik terbaik, destinasi unggulan, dan inovasi berkelanjutan dalam pariwisata.
Berita Terkait
-
3 Fakta Menarik FIFA ASEAN Cup, Turnamen Baru Sepak Bola ASEAN
-
Berkaca dari FIFA Arab Cup, Media Vietnam Sebut Timnas Indonesia akan Sulit Juarai FIFA ASEAN Cup
-
Tidak Ada Drama Klub Tak Lepas Pemain Lagi, FIFA ASEAN Cup akan Lebih Seru
-
Bikin Negara Minta Maaf, Siapa MC Radio Televisyen Malaysia yang Salah sebut Prabowo jadi Jokowi?
-
Di KTT ASEAN, Prabowo Ajak Negara Asia Jaga Persaingan Sehat demi Masa Depan Kawasan
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Bedak Apa yang Bisa Samarkan Flek Hitam? Ini 5 Pilihan Terbaik yang Bagus dan Murah
-
Terpopuler: Amanda Manopo Jajan Habiskan Rp125 Juta di Ojol, Manfaat LED Face Mask Ashanty
-
5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
-
Ketika Warung Pecel Lele Bertemu Streetwear: Cara Jakarta Merayakan Budayanya Sendiri
-
Sensasi Ngopi Ekstrem di Gelas -86 Derajat: Pahit, Creamy, dan Lembut dalam Satu Tegukan
-
Kalender Jawa 29 Oktober 2025: Weton Rabu Wage, di Antara Sial dan Berkah Menurut Primbon
-
Kelezatan Kuliner Jawa Timur, Ini 5 Hidangan Terbaik yang Tak Boleh Terlewatkan
-
Ashanty Pakai LED Face Mask di Rutinitas Skincare Pagi, Apa Manfaatnya?
-
Fakta-fakta Pakaian Bekas Impor: Dari Mana Asal Negara Baju Thrifting?
-
7 Rekomendasi Day Cream dengan SPF: Melembapkan dan Lindungi Kulit dari Munculnya Flek Hitam