- Tradisi Halloween berawal dari festival Celtic di Irlandia yang mengukir lobak untuk mengusir roh jahat.
- Imigran Irlandia membawa tradisi ini ke Amerika, lalu mengganti lobak dengan labu yang lebih mudah diukir.
- Kini, labu Halloween telah menjadi ikon global yang melambangkan musim panen, kreativitas, dan budaya pop.
Suara.com - Setiap akhir Oktober, dunia seakan diselimuti nuansa oranye dan hitam. Halloween tiba, membawa serta parade kostum unik, tradisi trick-or-treat, dan tentu saja, ikon yang paling tak terpisahkan adalah buah labu.
Menjelang Halloween, orang-orang mulai mendekorasi rumah dengan labu berwajah seram yang menyeringai, atau yang lebih dikenal sebagai Jack-o'-lantern.
Pernahkah Anda bertanya, mengapa harus labu? Mengapa buah besar berwarna oranye ini menjadi simbol utama perayaan yang berakar dari tradisi kuno ribuan tahun lalu?
Jawabannya ternyata adalah sebuah kisah tentang imigrasi, adaptasi, dan evolusi budaya yang menarik.
Kisah ini membawa kita jauh melintasi Atlantik, dari ladang-ladang di Irlandia ke tanah harapan baru di Amerika.
Jauh sebelum labu mendominasi, sayuran lain memegang peran sentral dalam tradisi ini.
Dimulai di Festival Samhain dan Lentera dari Lobak
Kisah labu Halloween dimulai dari tradisi bangsa Celtic kuno di Irlandia ribuan tahun lalu. Mereka merayakan sebuah festival bernama Samhain (diucapkan "sow-in") pada malam 31 Oktober.
Festival ini menandai akhir musim panas dan masa panen, serta menyambut datangnya musim dingin yang gelap.
Bangsa Celtic percaya bahwa pada malam Samhain, tabir antara dunia orang hidup dan dunia roh menjadi sangat tipis. Arwah orang yang telah meninggal diyakini dapat kembali berjalan di bumi.
Baca Juga: Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Bikin Foto Halloween, Hasilnya bak Fotografer Profesional
Untuk menakut-nakuti dan mengusir roh-roh jahat yang berkeliaran, masyarakat akan mengukir wajah-wajah menyeramkan pada sayuran seperti lobak atau kentang.
Lalu meletakkan bara api di dalamnya sebagai lentera. Lentera sederhana inilah yang menjadi cikal bakal Jack-o'-lantern.
Legenda Stingy Jack, Sang Jiwa yang Dikutuk
Nama "Jack-o'-lantern" sendiri tidak muncul begitu saja. Nama ini berasal dari sebuah mitos rakyat Irlandia yang populer tentang seorang pria bernama "Stingy Jack" atau Jack si Pelit.
Menurut legenda, Jack adalah seorang pemabuk yang licik dan berhasil menipu Iblis, bukan hanya sekali, tapi beberapa kali.
Karena perbuatannya, saat Jack meninggal, ia tidak diizinkan masuk ke surga. Namun, Iblis yang masih menyimpan dendam karena pernah diperdaya juga menolak Jack masuk ke neraka.
Akhirnya, Jack dikutuk untuk berkeliaran di bumi selamanya dalam kegelapan. Iblis hanya memberinya sebongkah bara api untuk menerangi jalannya.
Jack kemudian meletakkan bara api itu ke dalam sebuah lobak yang telah ia lubangi untuk dijadikan lentera. Sejak saat itu, ia dikenal sebagai "Jack of the Lantern," yang kemudian disingkat menjadi "Jack-o'-lantern".
Masyarakat pun membuat lentera dari lobak ukir versi mereka sendiri untuk menakut-nakuti arwah Jack dan roh jahat lainnya.
Peran Imigran Irlandia di Amerika
Tradisi mengukir lentera dari sayuran ini terus hidup dan menjadi bagian dari budaya Irlandia. Semuanya berubah pada pertengahan abad ke-19, ketika gelombang besar imigran Irlandia tiba di Amerika Serikat.
Mereka membawa serta cerita rakyat dan tradisi mereka, termasuk kebiasaan membuat Jack-o'-lantern saat malam Halloween.
Namun, di Amerika, mereka menemukan sesuatu yang baru. Lobak tidak sebanyak di tanah air mereka.
Sebaliknya, benua baru ini memiliki buah yang melimpah, berwarna oranye cerah, berukuran lebih besar, dan jauh lebih mudah untuk diukir: labu.
Inilah titik baliknya. Para imigran dengan cepat mengganti lobak dengan labu sebagai "kanvas" baru untuk lentera pengusir arwah mereka.
Labu tidak hanya lebih praktis, tetapi juga menghasilkan lentera yang lebih besar dan lebih terang, menjadikannya pilihan yang sempurna.
Tradisi mengukir labu pun lahir dan dengan cepat menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Halloween di Amerika.
Makna Modern Labu Halloween
Seiring berjalannya waktu, makna Jack-o'-lantern pun berevolusi. Dari yang semula berfungsi sebagai pelindung dari roh jahat, kini labu Halloween memiliki makna yang lebih luas:
- Simbol Musim Panen
Labu adalah hasil panen utama di musim gugur. Warnanya yang oranye cerah merepresentasikan kehangatan dan kelimpahan sebelum musim dingin tiba, selaras dengan semangat asli Festival Samhain.
- Kreativitas dan Kebersamaan
Mengukir labu telah menjadi aktivitas keluarga yang menyenangkan, menjadi ajang kreativitas bagi anak-anak dan orang dewasa.
- Ikon Budaya Pop
Jack-o'-lantern telah melampaui akar folklornya dan menjadi simbol komersial dan budaya pop yang diakui secara global untuk segala hal yang berbau Halloween.
Kisah di balik labu Halloween adalah cerminan sempurna tentang bagaimana sebuah tradisi dapat beradaptasi dan berkembang.
Ia adalah perjalanan dari lentera lobak sederhana di Irlandia yang dibuat untuk menakuti arwah, hingga menjadi ikon global yang melambangkan keceriaan, kreativitas, dan semangat musim gugur.
Jadi, saat Anda melihat labu Halloween menyeringai di berbagai tempat tahun ini, ingatlah bahwa Anda tidak hanya melihat sebuah dekorasi. Anda sedang menyaksikan hasil dari ribuan tahun sejarah, legenda, dan perjalanan budaya yang luar biasa.
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda memiliki tradisi khusus dalam mengukir labu atau merayakan Halloween di lingkungan Anda? Bagikan cerita dan pengalaman Anda di kolom komentar di bawah ini
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Dari Cerita ke Citra: Cara Penulis Muda Membangun Identitas di Era Digital
-
5 Sepatu Running Lokal Siap Diadu Reebok Ori, Kenyamanan dan Kualitas Nomor 1
-
4 Foundation Minim Oksidasi untuk Hasil Makeup Cerah dan Tidak Kusam
-
Apakah 2 Januari 2026 Libur atau Cuti Bersama? Ini Keputusan Resmi Pemerintah
-
Jadwal Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026 Sesuai SKB 3 Menteri
-
15 Arti Istilah Paling Trending dan Banyak Dicari Selama Tahun 2025
-
Panduan Memakai Retinol untuk Pemula Usia 30-an, agar Wajah Tidak Breakout
-
50 Contoh Catatan Rapor Wali Kelas Semester Ganjil yang Memotivasi, Ringan dan Menguatkan
-
5 Rekomendasi Moisturizer Retinol untuk Usia 30-an, Menjaga Kulit Tampak Awet Muda
-
7 Bedak yang Cocok untuk ke Gereja agar Hasil Natural dan Tahan Lama