Lifestyle / Female
Senin, 03 November 2025 | 17:18 WIB
Ilustrasi ibu hamil pakai skincare. (Pexels/Yan Krukau)

Paparan jangka panjang pada ibu hamil bisa berdampak pada perkembangan hormon janin, meningkatkan risiko gangguan reproduksi di masa depan. Beberapa studi juga mengaitkan paparan paraben dengan kelahiran prematur serta gangguan berat badan lahir bayi.

Bahan paraben ini biasanya ditemukan di produk lotion, sampo, sabun, deodorant, krim wajah, dan produk make-up cair.

Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk menggunakan produk dengan label paraben-free atau yang menggunakan pengawet alami seperti phenoxyethanol atau ethylhexylglycerin.

Ilustrasi ibu hamil - Kandungan Skincare yang Dilarang untuk Ibu Hamil (freepik)

3. Phthalates

Phthalates adalah bahan kimia yang berfungsi membuat produk menjadi lebih lentur, lembut, dan tahan lama. Dalam dunia kosmetik, bahan ini juga membantu aroma parfum lebih awet.

Phthalates tergolong bahan kimia yang sangat berisiko karena dapat menembus kulit dan masuk ke dalam aliran darah.

Penelitian menunjukkan bahwa paparan phthalates selama kehamilan berhubungan dengan gangguan perkembangan sistem reproduksi janin laki-laki, serta penurunan IQ anak pada usia sekolah.

Selain itu, zat ini juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan meningkatkan risiko alergi pada bayi.

Phthalates ini biasanya terkandung di dalam produk parfum, body lotion beraroma, cat kuku, hair spray, dan produk make-up beraroma kuat.

Baca Juga: Siapa Owner Produk Viva Cosmetics? Skincare Lokal Terlaris Saat Ini

Sebagai alternatif aman, ibu hamil disarankan untuk menggunakan produk fragrance-free atau dengan aroma alami dari minyak esensial murni, bukan bahan sintetis.

4. Salicylic Acid

Salicylic acid adalah turunan dari asam beta-hidroksi (BHA) yang dikenal efektif untuk mengatasi jerawat, mengeksfoliasi kulit, dan membersihkan pori-pori.

Penggunaan salicylic acid dalam dosis tinggi, terutama dalam bentuk peeling kimia atau obat oral dapat menyebabkan gangguan pada sistem kardiovaskular janin dan meningkatkan risiko kelainan lahir.

Meskipun penggunaan topikal dalam kadar rendah di bawah 2% umumnya dianggap relatif aman, tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memakainya.

Salicylic acid ini biasanya ditemukan di produk cleanser anti-jerawat, toner, serum eksfoliasi, dan krim penghilang komedo.

Load More