Lifestyle / Female
Jum'at, 12 Desember 2025 | 19:58 WIB
Ilustrasi pekerja perempuan usai career break. (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Baca 10 detik
  • Hampir 40% perempuan Indonesia pernah jeda karier, menghadapi stigma CV dan minimnya program kembali bekerja.
  • Partisipasi kerja perempuan Indonesia masih jauh tertinggal, hanya 56,42% berdasarkan data BPS 2024.
  • L'Oréal bersama IBCWE meluncurkan program returnship enam bulan berbayar untuk membangun kembali kepercayaan diri.

Adhisty Esther berhenti bekerja setelah melahirkan dan kesulitan menemukan kembali rasa percaya diri.

“Saya merasa pengalaman lima tahun saya seperti tidak ada artinya. Program ini seperti ruang bagi saya untuk kembali merasa mampu.”

Alif Laila, yang jedanya enam tahun, mengaku ragu apakah masih ada perusahaan yang mau menerima perempuan yang lama berhenti. “Lewat Career Reconnect, kepercayaan diri saya kembali pulih,” katanya.

Yunita Muliadi, yang mengambil career break karena alasan kesehatan, menekankan pentingnya lingkungan kerja yang aman.

“Tidak semua perusahaan memberi kesempatan kedua. Program ini membantu saya merasa tersambung kembali, sebagai pekerja maupun perempuan.”

Mendorong Ekosistem yang Lebih Inklusif

Selain returnship, L’Oréal juga memperkuat kebijakan kerja yang inklusif untuk perempuan—mulai dari hybrid working, fleksibilitas jam kerja, maternity–paternity leave, caregiver leave, hingga kebijakan perlindungan terhadap kekerasan domestik.

Harapannya, inisiatif seperti ini menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk ikut membuka jalur masuk yang lebih inklusif.

Karena nyatanya, banyak perempuan yang berhenti bekerja bukan karena mereka tidak mampu. Mereka hanya belum menemukan pintu yang terbuka kembali.

Baca Juga: Acha Septriasa Punya Karier Baru, Kini Tak Melulu di Depan Kamera

Load More