Lifestyle / Food & Travel
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:23 WIB
Gudeg Pawon Jogja [https://homestaydijogja.net/]

Suara.com - Jogja tak pernah kehabisan cerita soal wisata kuliner. Di tengah maraknya tempat makan viral yang ramai karena tren media sosial, kota ini tetap menyimpan banyak spot legendaris yang eksis karena rasa bukan sekadar sensasi.

Kuliner-kuliner ini bertahan puluhan tahun dan terus diburu karena kelezatannya yang konsisten.

Buat kamu yang ingin mencicipi kuliner Jogja yang benar-benar autentik, bukan hasil hype sesaat, yuk simak rekomendasi spot wisata kuliner Jogja yang terbukti sedap, merakyat, dan layak masuk daftar wajib coba.

1. Gudeg Pawon

Gudeg Pawon

Berdiri sejak tahun 1958, Gudeg Pawon menawarkan pengalaman makan yang sangat personal. Alih-alih duduk di meja makan formal, kamu akan diajak masuk langsung ke area dapur (pawon) yang masih menggunakan kayu bakar.

Proses memasak tradisional ini memberikan aroma smoky yang khas pada nangka muda dan lauk pengeriringnya, menciptakan cita rasa yang tidak akan bisa ditiru oleh kompor modern.

Berbeda dengan gudeg pada umumnya yang cenderung sangat manis, Gudeg Pawon memiliki keseimbangan rasa yang lebih gurih.

Tekstur gudegnya cenderung basah, berpadu sempurna dengan pedasnya krecek dan empuknya ayam kampung.

Meski antreannya sering kali mengular sebelum pintu dibuka pukul 10 malam, kelezatan yang kamu dapatkan di piring benar-benar sepadan dengan usahanya.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Gudeg dengan Cita Rasa Gurih di Jogja, Cocok untuk yang Tak Terlalu Suka Manis

Harga: sekitar Rp18.000–Rp48.000 per porsi, tergantung lauk.

2. Sate Klathak

Sate Klathak Pak Pong

Sate Klathak adalah kuliner khas Jogja yang unik karena menggunakan jeruji besi sebagai tusuk sate dan bumbu yang sangat minimalis. Daging kambing muda dibakar hanya dengan garam dan sedikit rempah, sehingga rasa aslinya benar-benar menonjol tanpa bau prengus.

Biasanya disajikan bersama kuah gulai atau tongseng yang gurih, sate ini bisa ditemukan di warung legendaris seperti Pak Pong atau Pak Bari dengan suasana pedesaan yang santai.

Popularitasnya bukan karena tren semata, melainkan kualitas rasa yang konsisten dari generasi ke generasi.

Harga: sekitar Rp20.000–Rp30.000 per porsi.

Load More