Suara.com - Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengklaim, mayoritas warga Jawa Timur akan memilih pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam pemilu presiden nanti.
Kata dia, Jawa Timur merupakan basis dari ormas Nadhlatul Ulama (NU). Menurut dia, warga NU mempunyai kecenderung untuk memilih salah satu kadernya untuk menjadi pemimpin.
Dalam pemilu presiden nanti, kader NU yang maju adalah Jusuf Kalla. Kata dia, nama Jusuf Kalla ada dalam struktur kepengurusan NU.
“NU mendukung siapa memang belum karena NU itu adalah ormas jadi tidak akan menyatakan dukungan kepada salah satu pihak. Tetapi, Pak JK itu kan masuk dalam kepengurusan NU jadi warga NU biasanya memilih salah satu kadernya untuk menjadi pemimpin. Dukungan yang diberikan NU selama ini kepada Jokowi sifatnya masih personal dan tidak mengatasnamakan NU,” kata Khofifah saat dihubungi suara.com melalui sambungan telepon, Rabu (21/5/2014).
Khofifah menambahkan, meski sosok Joko Widodo tidak terlalu populer di Jawa Timur, tetapi hal itu bisa ditutupi oleh sosok Jusuf Kalla. Kombinasi Jokowi dan Jusuf Kalla bisa membuat mayoritas warga Jatim untuk memilih pasangan tersebut.
“Kalau dilihat dari pemilu legislatif lalu, perolehan suara PDI Perjuangan dan PKB kan juga bagus. Kalau digabungkan, dua parpol tersebut mendapat suara di atas 40 persen. Jadi, pasangan Jokowi-JK minimal sudah mempunyai dukungan 40 persen dari pemilih di Jatim,” tegas Khofifah.
Pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla diusung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Hanura. Lawan yang dihadapi dalam pemilu presiden nanti adalah pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang diusung Partai Gerindra, PKS, PPP, PAN dan PBB.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik