Suara.com - Calon presiden Joko Widodo mengaku tidak terpengaruh oleh hasil survei yang menyebutkan tingkat elektabilitas Prabowo Subianto-Hatta Rajasa semakin menyamainya menjelang hari-hari terakhir Pemilu Presiden 2014.
"Ini yang menentukan rakyat kok, yang tentukan ini rakyat, yang tentukan rakyat, bukan yang survei. Tidak ada yang lain, jangan terpengaruh oleh survei-survei," kata Jokowi di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (1/7/2014).
Kenaikan itu, antara lain, tercermin dalam hasil survei yang dilakukan Indo Barometer akhir Juni 2014. Elektabilitas Prabowo Subianto-Hatta Rajasa hanya beda 3,4 persen dari Joko Widodo-Jusuf Kalla. Prabowo-Hatta tercatat sudah 42,6 persen dan Jokowi-JK 46,0 persen.
Menurut Jokowi, hasil survei yang ada selama ini tidak seragam. Kendati demikian, Jokowi akan menjadikan survei tersebut sebagai bagian dari koreksi.
"Surveikan beda-beda semua, ada yang terpaut 15, 12, 9, ada yang lebih tinggi. Kalau saya ya kita pake untuk mengkoreksi, mengevaluasi, memperbaiki," kata dia.
Sementara itu, calon wakil presiden Hatta mengaku semakin percaya diri bisa menjadi pemenang di bursa Pemilu Presiden 2014.
“Semakin optimis kami menang,” kata Hatta di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (1/7/2014).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO