Suara.com - Kesempatan menjajal sensasi mengendarai mobil Formula 1 bersama tim Mercedes beberapa waktu lalu benar-benar membuat juara dunia MotoGP tiga kali, Jorge Lorenzo, terkesima.
Pebalap Spanyol yang musim depan membela tim Ducati itu menuturkan begitu banyak perbedaan signifikan antara mobil F1 dengan motor MotoGP. Satu hal yang paling kontras menurut Lorenzo adalah terkait kecepatan.
"Itu adalah hari yang fantastis. Saya merasa terhormat karena bisa mencoba mobil F1 dan motor MotoGP dalam karier saya. Mobil Mercedes sungguh mengesankan, benar-benar ekstrem, terutama pada lintasan yang berkelok-kelok. Bahkan, saya bisa merasakan sampai pada titik di mana bagian bawah bodi mobil menyentuh aspal," ujar Lorenzo.
Saking terkesimanya dengan mobil F1, Lorenzo pun akhir pekan lalu sempat menyempatkan diri hadir di garasi tim F1 saat balapan seri terakhir di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Usai balapan terakhir, seorang jurnalis sempat menemuinya dan meminta komentarnya untuk mengkomparasi sejumlah pebalap F1, seperti Nico Rosberg, Lewis Hamilton, Max Verstappen, dan Sebastian Vettel dengan para pebalap yang ada di MotoGP.
Awalnya, Lorenzo mengaku sulit dan bingung . Namun, akhirnya dia pun meluluskan permintaan dari awak media tersebut.
"Sulit untuk dikatakan. Hamilton mungkin seperti (Marc) Marquez, cepat dan eksplosif. Mengenai pebalap muda, saya bisa menyamakan (Maverick) Vinales dengan Verstappen," kata Lorenzo, 29 tahun.
"Sedangkan saya sendiri, saya pikir hampir sama seperti (Fernando) Alonso, dingin dan penuh determinasi. Kami juga tak membuat banyak kesalahan. Di sisi lain, Valentino (Rossi), seperti (Michael) Schumacher--sama-sama pebalap legendaris," sambung Lorenzo. (GP One)
Baca Juga: Disambangi Persija, Ini Target Mitra Kukar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO